1

29.3K 1K 226
                                    

Damai nan sejuk suasana pagi dikota kecil, tepatnya disalah satu pedesaan didaerah yang letaknya dekat dengan pantai, yang sebagian penduduknya adalah berladang menanam sayuran, itulah yang dirasakan seorang gadis.

Seorang gadis sederhana yang merupakan anak dari salah satu pemilik ladang sayuran, gadis tangguh nan mandiri yang tinggal bersama ibunya, seorang gadis yang juga ikut mengurusi ladang sayuran tersebut setiap harinya, bersama dua orang pekerja setiap hari membantunya.

Seperti pagi biasa, pagi inipun seorang gadis itu sudah siap, dengan mobil pick up miliknya yang berisi beberapa macam sayuran, hasil dari ladangnya yang akan diantar kekios-kios sayuran langganannya dipasar.

Dibantu salah seorang pegawainya, kini gadis itu sudah siap memulai melajukan mobilnya, melewati jalanan pedesaan yang belum semua kebagian aspal.

Dengan melewati jalanan yang kurang bagus mobil gadis itu terus melaju, hingga sampailah mobil itu dipasar tujuannya, lalu mulai menurunkan hasil ladangnya kebeberapa kios sayuran langganannya, gadis itu menurunkan sayur-sayuran diatas mobilnya dibantu salah satu pekerjanya, gadis yang kuat dan tak takut akan lelah, yang mau melakukan pekerjaan laki-laki sekalipun.

Membuat siapa saja yang melihatnya akan mudah terkagum akan sosoknya, bahkan didesanya sampai didesa tetangga, banyak laki-laki yang dibuat patah hati karna menginginkanya yang tak kesampaian.

Sosok gadis yang terlihat tangguh, dengan parasnya yang cukup manis untuk dipandang mata, sosok gadis yang lebih sering terlihat pendiam meski terkadang juga tak sependiam itu.

Meski cuaca masih pagi tapi peluh tetap memaksa keluar dari tubuh gadis itu, beberapa peluh yang nampak diwajahnya justru menambah terlihat semakin menawan, karna pekerjaan yang dilakukannya membuat laki-laki normal pasti akan menelan ludahnya menahan gejolak saat melihatnya.

Setelah semua sayuran diatas mobilnya sudah diturunkan, dan mendapat hasil yang sesuai kesepakatan, gadis itupun kembali melajukan mobilnya untuk pulang.

Tak seperti tadi waktu berangkat saat gadis itu melajukan mobilnya dengan lancar, kali ini gadis itu sepertinya harus menghentikan mobilnya, saat didepan sana terlihat sebuah mobil yang seperti terselip, membuat mobil itu jalan ditempat.

Meski gadis itu bisa saja terus melewati jalan itu walaupun sempit, tapi hati baiknya merasa tak tega melihat ada mobil yang sepertinya membutuhkan bantuan.

Gadis itu melajukan mobilnya pelan dan hati-hati, akibat jalan yang becek dan menjadi sempit karna mobil yang terselip itu, lalu gadis itu menghentikan mobilnya tepat didepan mobil yang ntah milik siapa itu.

Setelahnya gadis itu keluar dari mobilnya, lalu berjalan menghampiri mobil dibelakang, yang ternyata penggemudinya juga sudah keluar.

"Permisi pak, boleh saya bantu?" ucap gadis itu menawarkan bantuan, pada laki-laki yang sepertinya seorang supir itu.

"Boleh mba, tentu saja boleh" jawab laki-laki itu terlihat begitu senang.

"Begini pak, mobil inikan nyelip, jadi harus ditarik, dan saya akan menarik pakai mobil saya" ucap gadis itu lagi.

"Iya mba iya" jawab laki-laki itu mengangguk menurut.

Sementara beberapa orang yang masih berada didalam mobil, nampak memperhatikan dua orang yang diluar, salah satu wanita nampak heran berbalut rasa aneh melihat gadis diluar mobilnya itu.

Setelahnya gadis itu mengambil tali, yang memang selalu dibawa dimobilnya, lalu dibantu laki-laki itu mengikat talinya pada bagian depan mobil yang terselip itu, setelahnya mengikatkan ujung tali yang satunya kebagian belakang mobilnya.

"Pak, sebaiknya orang yang didalam mobil disuruh keluar dulu, agar mobil lebih ringan dan mudah ditarik" ucap gadis itu setelah selesai mengikat tali.

Laki-laki itupun lalu meminta beberapa orang didalam mobil untuk keluar, jalanan yang becek membuat beberapa orang didalam mobil enggan keluar, tapi mau tak mau mereka harus keluar demi membebaskan mobil dari terselipnya.

Satu persatu orang didalam mobilpun keluar, sepasang suami istri, diikuti satu orang gadis cantik umur 20 tahun, lalu seorang wanita umur 29 tahun yang nampak cantik nan anggun, dengan matanya yang langsung bertemu tatap sekilas dengan mata gadis desa itu.

Setelah semua nampak keluar, pak supir itu memasuki mobilnya sesuai intruksi gadis yang berada dikemudi mobil didepan, yang sudah siap menarik mobil dibelakangnya, setelah beberapa menit berlalu, dengan suara mobil yang saling meraung-raung nampak seperti bersahutan itu, akhirnya mobil dibelakangpun berhasil keluar, dari tanah yang menyelipnya dengan bantuan tarikan mobil didepanya.

Setelahnya gadis itu kembali keluar dari mobilnya, lalu menyuruh seorang lelaki yang bersamanya untuk melepas tali yang digunakan tadi, lalu gadis itu berjalan menghampiri mobil dibelakang, dan beberapa orang yang tadi berada didalam mobil tersebut.

"Terima kasih nak sudah membantu kami" ucap seorang laki-laki pada sigadis desa.

"Sama-sama pak, lain kali hati-hati, maklum jalanan dipedesaan kalau hujan ya begini" jawab gadis itu.

Laki-laki itupun mengangguk mengerti, akan ucapan gadis yang sudah membantu menarik mobilnya itu, lalu laki-laki itu mengulurkan tangannya.

"Perkenalkan, saya Arya, dengan nak?" ucap laki-laki paruh baya itu mengulurkan tangan.

"Saya Sena pak" jawab gadis desa itu sopan, sambil menjabat tangan pak Arya.

Lalu setelahnya pak Arya memperkenalkan istrinya, kemudian putri keduanya gadis cantik nan imut berumur 20 tahun, lalu putri pertamanya wanita cantik nan anggun berumur 29 tahun.

"Sena" ucap gadis desa itu pada wanita anggun didepannya.

Dengan tatapan meneduhkannya, saat tangan mereka sudah saling jabat.

"Sena..?" ucap siwanita anggun, seolah ingin tau nama lengkap gadis didepannya.

"Senandung" ucap Sena lembut menyebut namanya.

"Dara" sahut wanita anggun itu setelahnya, tak kalah lembut.

Tangan mereka masih berjabat hangat, dengan tatapan masing-masing yang seolah lebih menghangatkan.

Dan tanpa mereka tau seorang gadis kecil, yang sedari tadi sengaja dibiarkan tetap berada didalam mobil, yang sedang tertidur dengan lelap dipangkuan pengasuhnya didalam mobil, nampak tersenyum dalam tidurnya, ntah gadis kecil itu sedang disinggahi mimpi indah, atau karna gadis kecil itu merestui dua tangan hangat yang masih berjabat diluar mobil sana.

Semilir angin nampak berhembus berbeda, setidaknya bagi Senandung Dara, seolah bersenandung lembut menyapa pepohonan dan apa saja disekitarnya, atau bahkan menyapa dua hati yang baru dipertemu.

Menjadi pengiring indah dua tangan hangat yang baru saja saling menemukan satu dengan yang lain, dua tangan dari Senandung dan Dara...........

TBC

Senandung Dara (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang