20

8.2K 638 321
                                    

Sena.

Dara, itulah nama yang setiap saat teringat difikiranku. parasnyalah yang setiap waktu bermain dikhayalku.

Dara, jika gila memang mempunyai tahap demi tahapnya, kurasa gilaku karenamu sudah ditahap tertinggi.

Dara, 12 hari tanpamu kurasa bak berbulan-bulan sepi berlalu.

Dara, hadirmu bak hujan yang bisa menyejukan tapi juga bisa menenggelamkan dihati terdalam.
Pergimu bak sinar mentari yang mampu menggelapkan seisi bumi juga ruang dihati.

Dara, semakin kutau sebabnya rasa pilu menyebar didasar hatiku. Meski berkali sudah coba kumengusir tapi tiada berdayaku. sungguh nyata terasa menikamnya tepat dikalbuku, dan bukannya kemauanku datangnya karena dirimu. Kini semakin terbuka gerbang dihatiku menyambut rindu datang bertamu. gelisahku tak henti karenamu.

Dara, dimanakah, kemanakah? Diriku harus mencarimu.
Jangan lewat mimpi jangan hanya dalam khayal gambar bayangmu berulang datang.
Diriku kini merana semakin gelisah membara.
Sampai kapan kumerindu menunggu pulangmu dalam dekapku.

Dara, dalam hening sepi begini telaga hatiku masihlah terus bergemerisik. Mengalir tentang isi hati yang tak kunjung henti.
Masih menantimu Dara mensaji secawan kasih yang kan tawarkan dahaga hati.

Dara, hati ini bagaikan dedaun layu yang terus gugur kekeringan dahagaku mengharapkan kasihmu.
Senyum serta sendamu senantiasa dihatiku meski kini dirimu tiada bersamaku.

Rasaku resah menanti seakan ingin kulari mengejar bayangmu kekasih kurindu belaianmu.
Seandainya kau tau Dara, kaulah segalanya dihatiku.

Dara, kala fajar kesenja begitu sebaliknya rindu terus datang semakin memenuhi hati. Ingatkan semua kenangan dan cumbuan yang pernah terjadi.

Saat cinta kian membara akupun luluh, kau buatku terlena juga makin jatuh cinta. Aku tak harapkan kau selalu mengerti kuhanya harapakan keabadian.

Asmara cinta kita tak akan usai pertanda cinta takkan berakhir. aku tidak mengharapkan banyak tapi sungguh ingin mengikatmu selamanya.

Meski kau tak mendengar juga tak bertanya, meski kini meninggalkan air mata juga duka.

Biar waktu cepat berlalu biar kujalani tanpamu. Aku tak mau kehilangan gairah tak mauku bertambah duka. Hanya percintaan yang kutunggu Hati yang rindu untukmu tercinta.

Jangan biarkan aku terus terluka disini kumembutuhkanmu.
Karna segala rasa ini takan terhapus waktu begitu adanya diriku.

Dara, tanya dunia apa itu cinta Orang rela mati untuknya. Saat bersama sungguh bahagia saat sendiri rasa tersiksa.
Kekasih hati jauh disana rindu mendera luruhkan raga.

Kala asmara membara seketika tiada tertahankan rindu untuk berjumpa.
Bila rasa cinta meronta dalam dada Jarak dan waktu semakin mengusik jiwa.

Rindu terasa bak mencekram jiwa sesak dada tiada tertahan.
Hanya padamu Dara kuserah hati ini memohon hadirmu kembali disisi.

************

Author.

Hari berganti bulan berlalu Sena masih setia menunggu, meski tanpa saling sapa meski tak bertukar kabar, tapi tetap membuat Sena terus bersabar.

Mungkin aneh memang, tapi seaneh apapun bisa saja terjadi. Seperti mereka yang bahkan tak saling bertukar nomer ponsel sampai waktu berpisah.

Ntah mereka lupa ntah mereka sengaja, ntahlah..biar saja.

Karna, puncak kangen terdahsyat iyalah, ketika dua orang yang saling mencintai, tak bertegur sapa tak berkomunikasi dalam bentuk apapun, tapi mereka saling menyebut nama satu sama lain disetiap doa lirih.

Begitupun dengan Sena, yang tak pernah lupa menyebut nama Dara disiang malam dalam tiap doanya.

Dan tanpa Sena taupun, Dara juga melakukan hal yang sama. tanpa keduanya tau mereka saling merindu dalam tiap doa.

Jika Sena hampir gila karna menunggu. Dara bahkan hampir gila karna merindu, tapi satu hal membuatnya tak bisa begitu saja menemui Sena, Karna meski hati terus meronta ingin bertemu, tapi waktu masih tak memberi restu. Jika saja Dara bisa mencuri waktu, pasti sudah dari beberapa saat lalu Dara mencari kekasih hatinya. gadis desa yang sudah mencuri dan menawan hatinya.

Dua hati yang tak henti saling tunggu berteman rindu. Yang meski pilu tapi tetap tiada kata jemu.

**********

Sore yang sama yang tak menggairahkam bagi Sena, lain dengan biasa saat senyum dan semangatnya selalu menemaninya.

Sore yang terlihat cerah, tapi tidak bagi Sena karna secerah dan ceria apapun suasana, tapi dihati Sena hanya mendung yang terasa.

Seperti sebelum-sebelumnya sejak tak ada Dara. ladang selalu menggundang banyak kenangan tentang keduanya.

Meski terkadang sosok Arum sering datang menemuinya, meski gadis itu tampak sekali rasa perhatian juga pedulinya, tapi bagi Sena semua biasa saja tak ada yang istimewa.

Bahkan saat Arum bermanja sama sekali tak terasa menggemaskan bagi Sena. bahkan saat Arum beberapa kali memeluk juga mencium pipinya sama sekali tak menggetarkan hatinya.

Karna hanya wanita yang jauh disana, yang sudah menawan hatinya, Karna hanya Dara yang mampu mencuri seluruh isi dihatinya.

Dara, yang sering membuat Sena terkadang dirundung lamun berterusan. Kala bayangannya bersama Dara selalu bermain difikirannya. Kala senyum Dara seolah ada didepannya, kala suara Dara seolah jelas memanggilnya.

Rindu memang sakti, mampu menembus ruang dihati, rindu memang tak tau malu karna diusirpun kekeh tak mau pergi.

Sena terus melanjutkan pekerjaannya. memberi pupuk pada pohon sayuran yang baru beberapa hari ditanami.

Setelah selesai dengan pupuknya. Sena berpindah kesebelah dimana sebagian sayuran ada yang siap panen Dan akan mulai dipetiknya.

Sore kian indah begitu nampak dilangit cerah ditemani suara debur ombak yang tiada henti. ditemani susana alam dengan pemandangan yang membetahkan penglihatan.

Tapi tidak bagi Sena, bukan karna sudah terbiasa, bukan karna setiap hari sudah dilaluinya, tapi lagi dan lagi karna hatinya bak dilanda resah tak kunjung sudah.

Hati gilanya yang selalu teringat wanita pujaannya, hati gilanya yang selalu berdenyut nyeri menahan rindu yang kian meronta.

Nama yang sama yang selalu disebutnya dalam batinnya. berharap sosoknya hadir menjadi penawar dari rindu terlarangnya.

Sena terus memetik satu persatu sayuran yang sudah waktunya dipetik. memilih-milih satu persatu mana yang harus dipetik sekarang nama yang besok.

Sampai saat tiba-tiba pandangannya menjadi gelap seketika, saat dirasa dua telapak tangan lembut menutupi kedua matanya dari belakang, yang ntah kenapa mampu mendebarkan hatinya.

Sena menggenggam kedua telapak tangan yang menutupi matanya. sedikit meremasnya dengan hati yang dipenuhi harapan meski mencemaskan.

Diturunkannya pelan kedua telapak tangan lembut itu dari matanya. Dengan terus masih digenggamnya lembut.

"Dara" sebutnya lirih.

Seiring membalikan tubuhnya kebelakang, untuk melihat pada sipemilik tangan lembut yang menatapnya dengan sendu berhias rindu............

TBC





Senandung Dara (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang