17

13K 770 323
                                    


Warning 18+

Sena membuka matanya yang sempat dipejamkannya sekejap, mencoba meredam sesak dihatinya akan ucapan Dara yang akan segera kembali kekota, yang artinya mereka akan berpisah ntah sampai berapa lama.

Padahal baru saja mereka saling jujur dengan perasaan masing-masing, baru saja Sena merasa sangat bahagia tapi setelahnya harus merasa sesak yang mendera.

Ditatapnya Dara lembut tapi intenst, membuat Dara seketika merasa detak dijantungnya serasa berdentum, kala menyadari tatap lembut Sena terasa berbeda.

Lalu tanpa Dara duga, dengan begitu cepat tangan Sena meraih tubuh dara membawanya setengah berbaring kepangkuannya, lalu dengan cepat pula memberinya ciuman lembut beberapa detik yang menggetarkan.

Setelahnya ditatapnya Dara dengan lembut meski bercampur sendu.

"Aku bukan dewa Dara...yang dengan mudah bisa acuh dengan paras jelita, aku hanya manusia biasa...yang kini semakin terlena, terus terpesona hanya dengan dirimu Dara aku...jatuh cinta" ucap manis Sena.

Membuat wajah Dara bersemu indah, lalu dengan lembut Sena kembali memagut bibir kenyal Dara dengan lebih.

Dara yang merasa masih sangat kaget dibuat tak bisa berkutik, selain menikmati manis cumbu bibir Sena dibibirnya, Dara dengan wajah merona malunya.

Gadis desa yang meski tak punya pengalaman. tapi terasa mahir membuat detak jantung Dara bak bergenderang, kala cumbunya terus menuntut untuk disambut dan terus dilanjut.

Dara kini tak tinggal diam, menyambut lumatan demi lumatan dari bibir Sena, saling beradu lumat terus dan menerus, saling mengecapi menikmati cumbu yang mencandu.

Dengan begitu intimnya bibir Sena terus melumati seisi dibibir Dara, dengan sesekali menjilati bagiannya begitu hati-hati.

Tangan Sena mulai berperan saat dengan pelan mulai meremas lembut dada Dara, dan bibirnya mulai mengecupi leher hangat Dara.

"Sshhhh ahhh" satu desahan merdu tak bisa Dara tahan.

Dengan tubuh yang langsung menegang seolah begitu terangsang, kala kulit sensitif dilehernya bertemu dicumbu lembut dan hangat bibir Sena.

Tangan Sena yang tadi meremasi mesra dada Dara, kini berpindah mengelusi paha mulus Dara yang memang sedari tadi roknya sudah tersingkap.

Mengelus pelan keatas kebawah membuat pemiliknya merinding nikmat, terus meraba lembut sampai menelusup masuk tepat dikewanitaan Dara, yang meski masih tertutupi celana dalamnya tapi sudah memulai membasah karna ulah Sena.

Bibir Sena kembali mencumbu dibibir Dara, bertemu lumat lebih membara dari awalnya, kedua tangan Dara yang menggalung dileher Sena, sesekali meremasi tengkuk Sena, membuat rangsangan tersendiri bagi tubuh Sena, mendorongnya untuk terus memacu cumbu.

Lalu Sena memposisikan Dara berbaring dengan nyaman disofa, dengan tak melepas cumbuan intimnya.

Desiran demi desiran dialiran darah keduanya semakin menjadi, kala keduanya sama begitu ingin menuntaskan apa yang sudah terasa menggairahkan disekujur tubuhnya.

Perlahan tangan Sena memasuki celana dalam Dara, tepat dikewanitaan Dara mengelusnya lembut tanpa terhalang apa-apa.

"Ahhshhhh Senahhhhh" desah Dara.

Mengiringi pelan jemari Sena bermain dititik sensitifnya.

Membuat gairah ditubuh Sena berkali lebih bergejolak karnanya, lalu dengan cepat Sena membuka baju Dara dengan sesekali menggecupi bagian-bagian yang terpampang indah tepat didepannya.

Dara yang tak mau kalah dengan lebih sigap membuka semua baju Sena, membuat keduanya sama tanpa baju sedikitpun, membuat keduanya sama merasa tak tahan. untuk berlama-lama melewatkan apa yang sejak beberapa hari lalu sempat tertunda untuk dituntaskan.

Lembut bibir Sena kini menciumi dada Dara, tepat diputing munggilnya yang terlihat seolah menantang, dipermainkannya bergantian, dikecupnya dihisapnya digigit lembut mendesirkan, merangsang sipemilik untuk merinding menegang dan kembali melantunkan bait merdu dari desah.

Tangan Dara tak lepas meremasi lembut punggung sampai ketengkuk Sena, kala sensasi mendebarkan terus meletup-letup terasa ditiap inci tubuhnya.

Bibir hangat Sena kini turun kebawa menciumi dengan lembut perut putih Dara, yang seketika membuat Dara asik kegelian.

Seperti tak mau membuat bagian lainnya iri, kini bibir Sena terus turun kebawah lagi, tepat dikewanitaan Dara, yang jelas sekali sudah dibuat basah karna ulah Sena.

Sena menciuminya lembut dibagian yang ditumbuhi bulu-bulu keriting halus nan sexi, membuat pemiliknya terasa digelitik geli-geli nikmat.

Sena terus menciumnya sampai kebagian tengah yang jelas sudah basah dan sedikit menegang membesar akibat rangsangan, bibir Sena terus mencium menggulum bagian yang sedikit kecil menonjol itu, tak mau hanya mencium juga menggulum, Sena kini terus menjilatinya lembut penuh gairah, terus mencumbu kewanitaan Dara dengan bibir juga lidahnya yang nampak faseh meski baru pertama.

Dara yang dibuat tak karuan, Dara yang juga semakin terangsang hanya bisa pasrah menikmati tiap rasa yang begitu menyengat nikmat ditiap bagiannya.

Sena juga rasakan yang sama dengan semakin mencumbu Dara, kewanitaannya juga dirasa membasah, semakin berkedut-kedut inginkan disambut.

Lidah Sena seolah sudah sangat terlatih, seolah sangat faham bagian mana yang harus dijamahnya, karna hasrat yang membara seolah menjadi guru alami yang mampu membuat pintar seketika.

Lidah lembut Sena terus bergantian dengan bibirnya, menjamah tiap inci bagian dari kewanitaan Dara, sesekali mengecup sesekali menjilati dengan sepenuh hati.

Membuat Dara semakin blingsatan menahan rasa yang hampir mendesak keluar, membuat Dara menggelinjang kala nikmat hampir memenuhi kewanitaannya.

Sena yang tak tahan langsung menindih tubuh Dara, menempelkan kewanitaan miliknya dengan milik Dara, yang membuat keduanya semakin berkedut mendekati nikmat.

Dua kewanitaan yang sama makin berkedut kini menempel sudah, dua kewanitaan yang sama basahnya, dengan tangan yang saling meremas, dengan bibir yang saling merancau melumat menyambut nikmat.

Sena menggerakan pinggulnya pelan. Mempermainkan kewanitan Dara dibawah kewanitaannya, terus Sena menggoyang pinggulnya semakin mempercepat liar. membuat kedutan bertambah terpacu menyambut sesuatu yang terasa bak mendesak keluar dari kewanitaan keduanya.

Sena semakin liar menggerakan tubuhnya diatas tubuh Dara, semakin menekan dua kewanitaan yang semakin tak tahan bertemu nikmat dari bercinta.

"Ahhhh Senaaa ahhh...teee...ruuss sayanghhh" desah Dara tak tahan.

Seolah menyemangati Sena untuk semakin memacu, beradu buru dengan cumbu.

Riuh bunyi dua kewanitaan yang sama basah bak lagu intim yang merdu jadi pamacu.
Irama desah dari bibir keduanya terus mengiringi tiap gerakan faseh menuju puncaknya.

Kini keduanya sudah tak tahan,sudah semakin blingsatan kala rasa yang didambanya memenuhi kewanitaannya, rasa nikmat tak terkata yang kini diraihnya, menegangkan mengetarkan tubuh keduanya seketika

"Ahhhhh ahhhhhhsshhhh" desah keduanya seolah begitu lega bertemu nikmat.

Kala tubuh menegang menggelinjang diterjang nikmat yang tak terlupakan.

Dengan nafas tersenggal tak beraturan, memburu indah nikmat terlarang yang baru saja tersampaikan........

TBC

Senandung Dara (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang