6

10.9K 810 202
                                    

Dara

Sena, gadis desa yang dimataku banyak Pesona, gadis desa dengan segala Kelebihannya yang tak terduga, gadis desa yang anehnya mampu mengusik fikiranku, mengusik getar damai hatiku.

Meski aku selalu menolak, meski Aku berontak tapi tetap saja aku Harus mengakui akhirnya.  Bahwa aku memang Memikirkannya bahwa hatiku Berdebar karnanya sejak awal lalu, karna Seorang gadis, huhff gila bukan? Iya benar, debar gila karna seorang gadis.

Aku, seumur-umur hidup dimuka bumi ini belum pernah sebelumnya yang namanya memikirkan seorang gadis, apalagi sampai dibuat berdebar-debar tak jelas oleh seorang gadis, sama sekali belum, tapi itu sebelum aku melihat sosoknya, sosok gadis desa yang parasnya begitu manis yang seolah mampu menghipnotis.

Dia gadis baik yang berkali-kali menolongku, dia gadis yang kurasa sedikit pendiam dengan tatapan matanya yang kadang berubah-ubah, kadang sendu kadang datar kadang lembut kadang menusuk, Membuatku semakin ingin menyelami jauh kedasar mata itu.

Sena, gadis manis yang kurasa bisa membuat banyak orang bertekuk takluk karna parasnya, gadis manis yang begitu mudah membuat orang terfikirkannya.

Sena, dia seorang gadis dan aku dibuat terus memikirnya, aku yang sama seorang perempuan.

Apa ada yang kurang dari otakku? apa ada yang hilang dari otakku? atau ada yang gila dari otakku? Karna membuatku terus memikirkan gadis itu, karna membuat jantungku berdebar gugup sampai tak menentu, ahh Sena.

Kini lima hari sudah aku berada didesa ini, yang kufikir begitu cepat berlalu menurutku, tak sama dengan dulu waktu kecilku saat datang kedesa ini, aku merasa semua biasa saja, tapi kali ini setelah puluhan tahun berlalu, dan aku kembali mendatangi desa ini.

Kenapa begitu jelas ada yang sangat berbeda, aku yang dulu biasa saja bahkan tak betah, tapi kenapa saat ini seolah berharap waktu lambat berputar untuk bisa berlama-lama didesa ini, aku yang dulu enggan datang kedesa ini, sekarang seolah ada sesuatu yang merantai jiwaku untuk memberatkan hatiku untuk tetap tinggal.

***********

Author

Disebuah jalanan pedesaan nampak beberapa orang sedang berjalan santai, sambil sesekali bersenda gurau tentang apa saja, mereka nampak menikmati pemandangan sekitar yang cukup indah.

Melewati beberapa ladang dengan tanaman sayuran yang berbeda-beda, ada yang siap panen dan ada juga yang harus menunggu beberapa waktu.

Mereka terus berjalan sampai kesalah satu ladang yang mereka tuju, sampai mereka melihat seseorang yang mereka kenal terlihat sedang sibuk dengan sayurannya.

Mata dari salah satu mereka, terlihat jelas memandang seseorang yang mereka kenali dengan tatapan kagumnya,  meski sederhana meski hanya gadis desa tapi begitu rupawan menurut batinnya.

"Nak Sena?" panggil pak Arya.

Yang membuat Sena sedikit kaget, ditambah saat mata Sena melihat sosok Dara yang sedang menatapnya dibelakang pak Arya.

"Mmm..ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Sena setelahnya pada ayah Dara.

"Begini nak Sena, saya mau membeli beberapa sayuran dari ladang kamu ini, saya dan keluarga kangen masakan desa" jawab ayah Dara.

"Silahkan saja pak ambil seperlunya, tidak usah membeli" jawab Sena.

Dengan matanya yang sesekali melirik Dara, dan karna Sena menyadari sejak tadipun Dara selalu mencuri pandang pada dirinya dengan tersenyum, ntah Dara iseng atau apa, tapi yang pasti ulah Dara cukup membuat jantung Sena berdebar gugup.

"Jangan begitu nak Sena, kamu menanam sayuran ini menggunakan tenaga dan juga uang, jadi sudah sewajarnya jika saya membeli, bukan hanya dikasih secara cuma-cuma" ucap ayah Dara ramah.

"Gak apa-apa kok pak, kalian ambil saja seperlunya" jawab Sena tersenyum.

"Baiklah nak Sena kalau tetap memaksa, begini saja, bagaimana kalau kedua anak perempuan saya ini, membantu nak Sena memetik sayuran-sayuran ini sebagai ganti karna tidak boleh membeli" ucap ayah Dara.

Yang tentu saja membuat yang mendengar antara bingung dan juga aneh, dan adik Dara nampak jelas kaget mendengar ucapan ayahnya, Dara nampak saling pandang heran dengan adiknya.

"Ayah, aduh...duhh..Gadis sakit perut yah, Gadis balik rumah nenek ya, dahhhhh" ucap adik Dara seketika.

Dengan kepura-puraannya sok memeganggi perutnya, yang sebenarnya baik-baik saja, lalu berjalan cepat meninggalkan ladang Sena, dia hanya takut saat membayangkan ada ulat atau yang lainya.

Membuat Dara seketika jadi panik ntah kenapa, Dara berusaha meraih tangan adiknya tapi tak kena, karna Gadis begitu cepat melangkah, Dara tak mungkin berlari mengejar adiknya itu, karna bagaimanapun dia merasa harus menjaga sikap didepan Sena.

Sementara pak Arya dan Sena terlihat tersenyum melihat kelakuan Gadis, Dara yang sebenarnya kesal dengan adiknya, tapi ntah kenapa dia juga merasa senang saat melihat senyum manis Sena.

"Dara, karna adik kamu pulang jadi kamu sendirian bantuin Sena, nanti kamu juga yang bawa pulang sayurannya ya, ayah mau lanjut berkeliling ya" ucap ayah Dara.

"Yah, Da..Dara.." ucap Dara terpotong.

"Nak Sena titip Dara ya, ajarin metik sayuran yang bener" ucap ayah Dara, memotong ucapan Dara.

Setelahnya ayah Dara berjalan meninggalkan ladang Sena, meninggalkan dua orang yang dibuat seolah saling kikuk, dua orang yang sama merasa detak jantung mereka lebih lari-larian dibanding tadi.

Seperti biasa Dara selalu dibuat tak berani menatap Sena saat sedang berdua, berbeda dengan Sena yang meski jantungnya akan ngegas-ngegas tak jelas, tapi tetap saja dia berani menatapi wajah Dara yang nampak malu dan bingung didepannya.

"Mmm kaki kamu sudah baikan?" Tanya Sena, jelas terlihat perhatian.

Dara yang tadinya sedang pura-pura melihat sekeliling, jadi memandang Sena mendengar pertanyaan Sena.

"Iya udah" jawab Dara anggun.

"Kamu bisa duduk aja disana, gak usah bantuin juga gak apa kok" ucap Sena.

Menunjuk sebuah gubuk kecil, yang memang sengaja dibuat untuk tempatnya beristirahat.

"Aku mau bantuin" jawab Dara tetap terlihat begitu anggun.

"Emang bisa?" Tanya Sena, dengan senyum dan terlihat sedikit menggoda.

Membuat Dara salah tingkah makin malu-malu dibuatnya, tapi ntah kenapa Dara merasa senang melihat Sena yang seperti itu padanya.

"Ajarin" jawab Dara, yang kali ini terdengar manja menurut Sena.

"Ayuk" ajak Sena tersenyum menatap Dara.

Lalu menarik tangan Dara dengan pelan juga lembut.  membuat Dara kaget dan berdebar tepat dijantungnya, apalagi saat Dara merasa jemari Sena semakin erat menggenggam jemarinya, jantung Dara sudah tak terkendali tiap detaknya, Dara menurut berjalan dibelakang Sena dengan memandangi tangannya dalam genggaman tangan Sena.

Dara yang terus menunduk tak menyadari Sena sudah berhenti, sehingga membuat Dara menabrak tubuh Sena, yang bertepatan dengan saat Sena juga akan membalikan tubuhnya, membuat tubuh mereka seolah menempel karna hal itu.

Membuat mereka sama kagetnya, sama gugupnya sama diserang degupan beruntun didalam hati, mata mereka saling tatap begitu tepat, Sena dengan tatapan lembut nan menusuknya, Dara dengan tatapan anggun yang menyesatkannya.

Sampai Dara merasa seolah dibuat lebih gugup nyaris terpaku, kala jemari Sena dirasa menyentuh pipinya, seolah bermain diwajahnya dengan begitu beraninya.........

TBC

Senandung Dara (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang