19

8.4K 606 252
                                    


Sena menatap seseorang didepannya dengan tersenyum.  seseorang yang tak sengaja bertabrakan dengannya.
Seseorang yang selalu merasa dibuat begitu saat didepan Sena.

"Sena?" Lagi sebut seseorang itu.

Dengan senyumnya yang makin  merekah. mencoba menutupi rasa yang sedari dulu tak boleh bermunculan dihatinya.

"Kak Arum" ucap Sena.

Juga menyebut nama gadis yang cukup cantik didepannya, seorang gadis yang beberapa tahun ini tak dilihatnya.

Seorang gadis dari desa sebelah, yang juga adalah kakak kelasnya sewaktu masa SMA dulu.

Lalu begitu saja gadis bernama Arum itu langsung memeluk tubuh Sena, memeluknya erat seolah begitu rindu.

Membuat Sena tersenyum karnanya, lalu tangan Sena juga melingkar membalas memeluk gadis itu.

Wajar mungkin bagi dua orang yang dulu cukup dekat dan lalu terpisah, dan kini tak sengaja dipertemu kembali. jika keduanya saling membalas pelukan.

"Kakak kangen banget sama kamu Sena" ucap Arum.

Masih erat memeluk Sena, seolah rindunya belum terpuaskan.

"Sena juga rindu kakak" jawab Sena.

Yang tak pungkiri memang rindu, meski rindu itu banyak arti dan berbeda-beda macamnya.

Setelahnya Arum melepas pelukannya, masih tersenyum menatapi Sena, lalu tangannya terulur. jemarinya kini seolah mengabsen tiap jengkal wajah Sena dengan lembut.

Sena hanya tersenyum dengan perlakuan kakak kelasnya, yang menurutnya tak berubah seperti dulu.

"Kamu kok curang, kamu kok tambah terus manisnya" ucap Arum.

Memuji Sena, tapi dengan tampang cemberutnya seolah tak terima jika Sena bertambah manis.

Membuat Sena tersenyum, karna lagi kelakuan kakak kelasnya itu masih sama persis dengan dulu.

"Kakak juga curang, kok cantiknya nambah terus juga" jawab Sena.

Tak mau kalah, memuji juga dengan senyum manisnya, yang ntah mengapa membuat wajah Arum nampak sedikit merona.

"Kamu dari dulu bisa banget kalau jawab kakak" ucap Arum.

Tersenyum manja, dengan matanya yang seolah berbinar ceria menatapi senyum Sena yang beberapa tahun ini tak dilihatnya. Senyum yang dulu setiap hari dilihatnya.

"Kamu kok bisa disini? Anter atau jemput siapa?" Tanya Arum.

"Aku...nganter Dara kak" jawab Sena jujur.

Dengan wajah yang menjadi  sedikit muram, tapi lalu mencoba untuk tersenyum pada Arum.

Yang sesungguhnya didalam hatinya Sena memang masih begitu muram, tapi coba ditutupi dengan senyum dan cerianya didepan Arum.

Meski didalam hatinya sudah begitu banyak didesaki rindu untuk Dara, tapi coba diredamnya agar tak mendesak keluar didepan siapapun.

"Dara..siapa?" Lagi tanya Arum.

Merasa penasaran dengan nama yang disebut Sena.

"Kapan-kapan saja Sena kasih tau kakak, sekarang kakak ada yang jemput gak? Kalau gak pulang sama aku aja" ucap Sena.

Memang sengaja tak mau menjawab pertanyaan Arum, karna tak mungkin Sena menjawab yang sebenar-benarnya tentang Dara.

Dara yang adalah kekasih hatinya, Dara yang kini membuatnya resah menahan tunggu juga menanggung rindu.

"Gak ada kok, tadi niatnya mau naik ojek aja, tapi berhubung ada kamu..jadi ayuk sama kamu aja" jawab Arum.

Seolah merasa begitu senang, dengan wajah berbinarnya didepan Sena, atau memang karna begitu bergembira dipertemu lagi dengan Sena setelah lama.

Setelahnya keduanyapun  meninggalkan terminal bis itu.  terminal yang membuat Sena seolah ditinggalkan kekasih pujaan, tapi sekaligus dipertemukan lagi dengan seseorang yang lama tak muncul dihidupnya. Seseorang yang dulu paling dekat dengannya ketimbang teman yang lain.

Sena mengantar Arum sampai rumahnya, tapi Sena tak mau mampir saat Arum mengajaknya untuk mampir. Sena merasa hatinya cukup lelah, sehingga membuatnya ingin segera pulang dan beristirahat.

Arum nampak kecewa saat Sena menolak untuk mampir, tapi meski begitu Arum tak ingin memaksa, karna Arum juga  melihat wajah Sena yang seolah lelah itu.

Meski dalam hati Arum masih ingin banyak berbincang dengan Sena, meski dalam hati Arum masih ingin berlama dengan Sena, tapi itu bisa dilakukannya lain kali. karna Arum kini merasa bisa bertemu Sena kapan saja seperti saat dulu.

Lalu tiba-tiba Arum menarik tangan Sena dan menggenggamnya. matanya menatap malu-malu pada Sena. Ntah karna sudah lama tak bertemu atau karna hal lain.

"Sena makasih ya udah anterin kakak, hari ini gak disangka ketemu kamu setelah lama, kakak rasanya seneng banget" ucap Arum.

Meski tampak malu-malu tapi terlihat berbinar bahagia, ntah  semata karna bertemu Sena atau karna hal lainnya.

"Sama-sama kak Arum" jawab Sena.

Dengan senyum yang sedikit dipaksakan, karna dalam hatinya kini semakin pilu teringat kekasih hatinya.

Lau setelahnya Sena langsung pamit untuk pulang, untuk membawa hatinya yang semakin dilanda gundah merindu dari seorang Dara. membawa hatinya yang ntah harus diapakan saat rindu pasti akan terus bertambah tak bisa dicegah.

Tersenyum didepan orang lain bukanlah melulu berarti kita bahagia, tapi terkadang hanya sebagai salah satu bentuk menghargai seseorang itu.

Tersenyum juga bukanlah berarti bahwa kita senang bertemu dengan seseorang.

Karna senyum itu terkadang seperti perban. Meski bisa menutupi luka namun sakitnya akan tetap terasa.

Dan begitulah yang pastinya dirasakan Sena. sejak kaki Dara melangkah memasuki bis dan meninggalkannya meski itu hanya untuk sementara, tapi walau hanya sementarapun yang namanya berpisah dengan kekasih hati. pastilah tak kalah menyakiti hati, pastilah tak mampu menghindari nyeri.

Bahkan baru beberapa jam berlalupun nampak berhari-hari. Nampak jelas semakin menusuk-nusuk tepat diulu hati.

Meski perasaannya dirasa jelas tak sewajarnya jelas sangat amat dilarang, tapi nyatanya kuatnya rasa tak bisa membohongi hati.

Karna yang namanya rasa itu seolah tak mengenal terlarang dan tidaknya, karna yang namanya rasa tetaplah rasa. Yang tumbuh tanpa dipaksa yang hadir tiada diduga.

Dan rasa yang dimiliki Sena adalah rasa dari seorang Dara.  rasa yang sudah tak bisa diredamnya rasa yang sudah tak bisa disimpannya, rasa yang sudah berniat diperjuangkannya digapainya untuk hidup dan matinya.

Meski melaluinya tak akan mudah tentunya, meski untuk menggapainya harus bertarung dengan sengsara, tapi demi seorang Dara tak akan ada yang sia-sia jika harus melawan segala bahaya didepan sana, karna cinta terkadang memang sangat membahayakan apalagi cinta terlarang..........

TBC




Senandung Dara (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang