8

10.2K 788 411
                                    

Sena.

Dia, wanita kota yang begitu cantik nan anggun bak dewi dari kerajaan langit, yang meski akupun tak pernah melihat secara langsung, tapi setidaknya begitulah yang sering kudengar tentang dewi-dewi khayangan.

Dia yang beberapa hari ini mengusik hatiku yang selama ini terasa sepi bak air didanau. dia yang mampu menjadikan debaran-debaran didalam hati jadi lebih berirama meski kadang begitu menghentak.

Dia yang sama wanita denganku.  wajarkah? segala yang mulai terasa mencampuri hati dan fikiranku tentangnya. tentang dia yang jelas-jelas seorang wanita.

Selama aku bernafas didunia ini.  baru kali inilah aku merasa begitu tersihir oleh pesona seseorang. baru saat melihatnyalah jantungku mulai berdetak sembarangan jauh dari normal.

Paras anggun nan cantiknya begitu terpahat serasi tepat diwajahnya. senyum kalemnya begitu menyihir hatiku untuk terus menggila.

Aku sadar dan tau aku bukanlah siapa-siapanya. aku hanya seorang gadis desa yang mulai dan terus menyukai segala yang tercipta pada dirinya, aku hanya gadis desa yang mulai merasakan perasaan tak wajar sejak bertemu tatap dengannya.

Bahkan aku sadar dia telah memiliki seorang putri cantik yang memanggilnya mama, yang itu berarti dia telah bersuami, dan itu berarti mungkin sebaiknya aku harus tau diri untuk menahan hati.

Meski belum sepenuhnya yakin,  tapi aku mulai memahami getar dihatiku karnanya adalah tanda dari yang orang sebut cinta, yang mungkin saja akan bisa membuatku gila. karna tak akan pernah kesampaian untuk bisa merajutnya bersama dia. tak hanya terlarang cinta ini pastinya sudah terhalang.

Dara, tatapmu bak sihir mengalirkan cinta yang tak semestinya. sentuhmu bak cara terampuh yang membuat hatiku luluh. senyumu bagai keindahan terindah yang mampu menawan seluruh hatiku.

Meski aku tau segala rasaku mungkin tak akan kau sambut.  meski aku tau kau datang hanya untuk singgah. dengan sukar aku terus memaksa hatiku untuk tak berdebar karnamu, tapi dengan hebatnya hatiku selalu mendebar dahsyat saat didekatmu.

Mungkin hatiku memang akan hancur sebelum sempat kau tau isinya. mungkin perasaanku memang tak akan mendapat balas, aku tau ini sebuah kesalahan tapi aku tidak pernah menyalahkannya, karna sesalah apapun cinta akan terasa benar dihati pemiliknya.

Dan malam ini hatiku dibuat gelisah karnanya. karna Dara yang seharian tak kulihat.  mungkinkah aku merindukannya? Mungkinkah hatiku semakin menggila karna mulai merindukannya. yah, aku merindukan Dara yang seharian tadi tidak terlihat. membuat fikiranku selalu terbawa untuk terbayangkannya. teringat pelukan hangat yang begitu mendebarkan disaksikan hujan termanis.

***********

Saat sore mulai merambah bumi. saat itulah aku akan kembali merambah ladangku, dan saat itu juga ingatanku tentang kejadian bersama Dara kembali membayang. mungkinkah semua itu hanya akan jadi sepengal kisah tak pasti. mengingat dia pasti akan kembali kekota tempatnya tinggal, ataukah semua itu akan terulang lagi? Tapi kurasa itu hanya harap gilaku.

"Sena?"

Suara yang sudah sangat kuhafal mengusik lamunanku, panggilan yang terdengar begitu merdu menyapa gendang telinggaku, suara dari pemilik lamunanku.  seketika membuatku langsung menoleh dan mendapati sosoknya yang begitu anggun, yang ntah sejak kapan berdiri dibelakangku.

"Kamu..mmm..butuh sayuran lagi?" Tanyaku sedikit bingung.

Meski dalam hatiku sangat kesenangan saat melihatnya, meski jujur aku merasa seolah rinduku untuk melihatnya kini jelas terobati.

Kulihat Dara menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaanku, lalu ntah kenapa dia sedikit menunduk, malukah dia? bertemu denganku saat ini.

"Apa ada yang rusak lagi dirumah?" Kembali aku bertanya.

Dan lagi seperti tadi Dara hanya menggeleng menjawab tanyaku.  meski gelengannya disertai senyum menawannya, ahh Dara tidak tahukah kamu? aku begitu penasaran saat ini, meski apapun alasanmu menemuiku, yang pasti aku sangat bahagia karna saat ini kamu ada didepanku.  persetan dengan degub jantungku yang semakin liar asal mataku bisa terus menatap wajahmu.

"Terus?" Tanyaku begitu penasaran.

"Umm...ada yang mau aku omongin, tapi..bisakah dipantai saja? Umm aku mau jalan-jalan ditepi pantai" jawabnya terlihat malu-malu.

Semakin membuatku dilanda banyak tanya karnanya, ahh tapi apapun itu aku tidak peduli.  karna yang terpenting saat ini aku bisa bersama Dara.  memandang wajahnya yang kurasa sudah tercetak jelas diotakku, huhh otakku yang sepertinya semakin ngawur.

"Iya, Bisa kok, sekarang?" Jawabku.

Dara mengangguki jawabanku.  Setelahnya aku mengajak Dara untuk menyebrang jalan kecil disebelah ladangku, untuk menuju pantai yang hanya berjarak beberapa meter saja.

Sore yang mungkin terlihat sedikit galau dilangit sana, karna mendung tidak cerahpun tidak, sama seperti hatiku yang rasanya tak karuan. meski senang tapi dibaliknya ada ketakutan yang semakin mengusik.

Pantai yang cukup indah yang ada didesaku, yang meski tak berpasir putih tapi tak mengurangi keindahannya. pemandangan yang cukup memukau mata karna terlihat juga pegunungan indah yang dekat.

Dara nampak sibuk memandang kelautan luas didepannya dengan mata berbinarnya, rambut panjangnya berterbangan tertiup angin pantai yang berhembusan.  aku terus memamandangi wajah anggunnya dari samping.  menggagumi semua yang tercipta begitu nampak sempurna dalam dirinya, yang membuat mataku enggan berpaling dari keindahan ciptaanya didepanku ini.

Sampai akhirnya Dara menoleh padaku, membuat mata kami kembali bertatap. aku yang sengaja tak melepas pandanganku dari matanya. aku yang merindukan tatapnya, berharap dia tau fikiran gilaku mulai inginkan yang lebih.

Sampai Dara kembali memalingkan matanya kelautan luas. membuatku tersenyum karna kutau dimatanya tersirat rasa gugup yang sama denganku, rasa gugup yang selalu kuredam saat didepannya.

"Umm Sena..lusa, ayah,ibu dan yang lain mau balik kekota, dan ayah nyuruh aku buat ngundang kamu makan malam dirumah besok" ucap Dara tiba-tiba.

Yang ntah kenapa jelas membuat hatiku gelisah. membuat hatiku resah diatas resah yang baru kurasa, resah karna seseorang yang saat ini ada didepanku.

"Balik...jadi lusa kamu sama keluarga kamu balik kekota?" Tanyaku meyakinkan.

"Hanya mereka, karna aku akan tinggal beberapa hari lagi" jawab Dara tersenyum.

Matanya kini kembali menatapku yang sedari tadi tak berpaling darinya.

"Kamu tidak ikut pulang dengan mereka? Dan akan tinggal beberapa hari lagi untuk?" Tanyaku penasaran.

Menatap dalam tepat kemata lembutnya, berharap ada jawaban yang mebinarkan hati disana.

"Mmm aku masih ingin menikmati suasana didesa ini, dan..." jawabnya menggantung.

"Dan....?" Balasku begitu penasaran, menatap matanya yang sulit kuterka..........

TBC

Senandung Dara (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang