Mermaid 21

1.9K 119 7
                                    


Berjalan dengan anggun dan memasuki kamar lain di balik lorong timur, "aku sudah mendapat nya, sebaik nya kita bersiap sebelum esok tiba." Ucap nya dengan mengambil belati bertahta mutiara zamrud di setiap pegangan nya.

"apa kau tidak lelah setelah melayani anjing itu, "

Rayla hanya mendelik tidak suka akan sindiran jeslyn, " aku yang membutuh kan nya, kalau kau lupa". Ucap nya dengan menyarung kan belati perak ke dalam ikat pinggang kulit naga.

"hmmm,,, yes,, my Lady,,," ledek nya dengan memberikan hormat seraya menunduk singkat dengan tangan di dada.

Rayla hanya tersenyum melihat tingkah ajaib sang bibi, " Bi, apa serbuk yang ku pinta sudah jadi?"

"sudah ku siap kan semua, dan titah mu adalah perintah untuk ku," dengan kembali memberikan hormat, dan tawa nyaring lah yang terdengar di dalam kamar tersebut.

***

"kemana pergi nya Nicolas ? apa kau sudah bertemu dengan nya Drew?" Tanya nya sesampai nya di kamar.

Disana Andrew sedang terbaring lemas, ada bulir keringat yang keluar dan wajah yang terlihat pucat. Jake sedikit tergesa menghampiri untuk melihat jelas kondisi yang tak biasa dengan apa yang baru dilihat nya.

"Andrew , ada apa? Kenapa tubuh mu jadi seperti ini." Ucap nya setelah melihat kondisi tubuh Andrew yang semakin dingin, bahkan bibir nya sedikit membiru dan tubuh nya semakin lama seperti Es.

"Drew katakana sesuatu, siapa yang melakukan ini ,,hahh! " ucap nya sedikit berteriak, karena Andrew hanya diam dan menghela nafas tipis. Jake terus memberikan guncangan agar tubuh Andrew sedikit bereaksi tapi tidak ada yang terjadi.

Jake berjalan mondar – mandir, pikiran berkecamuk Nicolas hilang, dan Andrew yang tiba – tiba sekarat. Kalau sampai semua seisi clain tau tengah apa yang terjadi, maka bisa jadi itu lah yang di ingin kan. "tidak – tidak, lalu apa yang harus aku lakukan, astaga,,, berfikir lah Jake,, ayo ayo,,, " rancau nya bergumam kecil dengan mengepal tangan gemas.

"yah,,,, aku akan menemui nya, seperti nya ini yang lebih baik," ucap Jake segera bergegas keluar dari kamar meninggal Andrew yang berusaha memanggil nya sedari tadi.

"Jake" bahkan suara nya terlalu pelan, dan Andrew yakin panggilan nya tidak akan terdengar oleh telinga nya sendiri.

Jake terus berlari, tidak menghirau kan tatapan aneh atau sapaan clain lain yang berpapasan dengan nya di sepanjang lorong – lorong kamar. Hingga Jake melupakan ketenangan nya saat ini. Tidak ada basa basi hingga pintu itu langsung rusak karena di dorong paksa padahal pintu itu tidak di kunci sama sekali.

"astaga Jake, kau merusak pintu nya," seru seseorang yang berada di dalam kamar.

"tidak usah banyak biacara, sebaik nya kita ke hutan dan cari semua jenis obat, "dengan menarik tidak sabar tangan nya.

"tunggu dulu Jake, kau harus menunggu..." seru nya akan sikap tidak sabar Jake yang menarik tampa sebab.

"kita tidak bisa menunggu Karo, Andrew di mantrai." Ucap nya sedikit berteriak, untung lah di sekitar kamar Karo dan Kiro tergolong sepi karena yang lain sudah mulai bersiap untuk pertempuran besok.

"apa kau bilang, bagaimana bisa?"

"sudah lah, ini bukan waktu nya kau bertanya, disini kau yang paling paham akan tanaman penangkal sihir dan obat racun, dan oh,,, tidak, aku tidak tau Andrew di sihir atau terkena racun,,," ucap nya semakin gusar dengan apa yang telah terjadi.

"tenang lah, aku pakai celana ku dulu. Kau menarik ku tampa celana makan nya aku mencegah mu. Kau ingin aku di tertawai di sepanjang jalan kita nanti ,,hah..." ucap nya dengan memakai celana nya, ia baru menyelesai kan mandi nya.

"Sebaik nya kita temui Andrew baru kita cari apa yang di butuh kan oleh nya".

***

Suara tawa nyaring terdengar di ruang kamar, tapi tidak akan ada yang mendengar suara penuh dengan kesenangan yang sedang di rasakan nya.

" bodoh, kalian semua bodoh." Racau nya di iringi tawa kembali.

"satu selesai, bisa tidak sangat menguntung kan jika bocah sialan itu memberitahu teman nya yang lain.'' Dengan meminum cairan bening di gelas emas nya, berjalan anggun untuk menatap jendela.

"kau cepat juga tapi tidak secepat diri ku, ahhh,,, aku mulai menyukai perlawanan kucing – kucingan seperti ini." Dan tawa itu kembali menggema di kamar luas dengan kemerlip yang ia buat seperti bintang.

***

"bagaimana?" Tanya nya tidak sabar.

"tidak salah lagi Andrew terkena sihir, tapi bagaimana bisa?,,, bukan kah istana di berikan penjagaan yang ketat?" Tanya Karo dengan memeriksa seluruh tubuh Andrew dengan tangan nya sendiri.

"itulah yang sedari tadi aku pikir kan, karena mungkin saja ini taktik licik nya karena kita mengetahui sesuatu tentang mereka." Jelas nya.

Karo memandang Jake bingung, "apa maksud mu dengan mereka? Apa kau sudah mengetahui rencana yang ia buat?"

"sudah lah nanti akan aku ceritakan sebaik nya kita bergegas mencari penangkal nya, walau ini tidak sampai mengakibat kan mati, tapi jika tubuh nya terus seperti ini tetap saja Andrew akan cepat mati," seru nya berdiri menuju pintu.

Karo memandang punggung jake, kemudian melihat Andrew yang sudah terpejam, terlihat seperti mayat hidup, dan lebih parah lagi terlihat seperti tidak bernyawa, dengan likar mata hitan, bibir membiru, tubuh dingin, kaku, dan Andrew seperti terlihat sudah mati.

***

Nicolas mengerjap beberapa kali untuk menormal kan penglihatan nya, tubuh nya pegal dan sakit tapi ia juga tidak bisa memungkiri rasa nikmat yang baru saja ia rasa kan, untung lah ia dapat mengekang Steve hingga diri nya mengambil alih tubuh nya kembali.

Tidak, bukan ia tidak rela mebiarkan Steve untuk menyetubuhi wanita itu karena Nicolas merasa kan Raina seperti memasrah kan tubuh nya terkukung oleh tubuh berbulu Steve. Tapi keinginan Nicolas lah yang lebih kuat dari anjing mesum yang ingin bercinta.

"aku sama seperti mu, bodoh." Yeahh,,, midlink yang tidak di ingin kan tiba – tiba saja tersambung seperti mendapat kan jaringan Wifi gratis.

"hmm," gumam Nicolas yang mulai menerima suara arungan – arungan steve.

Dan satu yang Nicolas tau kebiasaan nya akan free s*x ternyata mulai berdampak pada steve, mau bagaimana pun Nicolas tidak membiar kan steve mengambil alih tubuh dan pikiran nya.

Dan lagi saat masa mencari Mate Nicolas selalu menunda bahkan menghindar, karena saat itu ia terlalu banyak memendam kesal ke semua Pack nya terutama Alfa, sang ayah.

Nicolas juga tidak memungkiri akan aroma yang tidak biasa dari tubuh Raina, lebih nikmat saat pertama kali ia bertemu. Diri nya pun tidak dapat menyalah kan Steve ketika ke inginan terbesar itu muncul dan ingin segera mengclaim nya, tapi bukan dalam situasi yang tidak normal seperti ini.

Sudah tidak terdengar arungan steve kembali, Nicolas meraba seluruh tubuh nya, entah sudah berapa banyak dan kalau pun di hitung diri nya mungkin sudah menyumbang berkantung – kantung darah.

Yah, perasaan yang lebih kuat bukan lah seperti apa yang di ingin kan oleh Anjing sial itu, melain kan ke inginan untuk merasakan taring runcing dengan bibir lembut yang menempel di seluruh tubuh nya.

Dan satu yang ia yakini, diri nya tidak semudah itu lepas dari kukungan wanita itu, seperti benang tipis yang tidak terlihat ,entah itu mantra, atau sihir pengikat. Nicolas seperti tidak bisa mengendalikan diri nya saat kata demi kata wanita itu terucap di pikiran nya dan membawa ia sejauh ini , di sini.

Mendesah pasrah, " bagaimana aku bisa keluar dari sini?"

***

Ga kerasa udah jauh,,hehe

Ikuti kisah babang Lexi yuk,, di Sun in the Drak

Dan kisah cinta berkelit Lily dengan keluarga Holper.

Tanda cantik yah,,,

By nadiaalma

MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang