Chapter 4

3K 125 2
                                    

Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, tapi aku bisa menunjukkan padamu hebatnya perasaan dicintai dan mencintai dalam satu waktu

07.15

Hari ini hujan kembali mengguyur jakarta. Jam pelajaran pertama sebentar lagi akan di mulai tapi hujan tak kunjung berhenti. Oliv yang tengah berteduh di parkiran menunggu hujan reda. Agar ia dapat masuk ke kelas dengan keadaan kering.

Sementara Ferrel dkk baru saja memarkirkan mobilnya di area parkir. Ferrel melihat Oliv yang tengah menunggu hujan reda.

"Bentar lagi pelajaran di mulai, kok lu ga masuk?" Tanya Ferrel

"Kalau gitu ikut kita ke kantin aja yuk!"
Kata Ares

"Nggak ah! Gue ga bisa bolos. Dan gaakan mau bolos apa lagi sama kalian kalian." Jawab Oliv cuek

"Yaudah kita ajarin" usul Ares yang mendapat jitakan dari Fero.

"Kalau gitu Ares,Fero, lo duluan ke kantin. Gue nyusul." Ucap Ferrel

"Knp ngga' barengan aja?" Kata Ares

"Gue ada urusan"

Ferrel pun mengeluarkan payung dari dalam mobilnya. Lalu di pakainya. Kemudian merangkul Oliv.

"Lo ngapain sih?" Tanya Oliv bingung.

"Gue anterin lo ke kelas yuk, pelajaran udah mau mulai."

Oliv pun mengikuti apa yang Ferrel katakan.

Fero yang melihat hal tersebut seakan risih melihat mereka sepayung berdua. Dadanya kini amat terasa sesak.

"Ah elaa Fer, lo ngapain bengong lagii? Ayoo kekantin" bentak Ares

Sedangkan Oliv merasa canggung di rangkul Ferrel. Karena kini siswa siswa lain tengah melihat ke arah mereka berdua"

"Gue anterin lo sampai sini aja yah. Gue takut ada guru yang ngeliat gue. Gue mau samperin temen temen gue yang dari tadi nunggu gue di kantin."
Ucap Ferrel

"Lo bolos lagi?

"Mungkin"

"Serah luu. Btw makasih"

"Apasih yg nggak buat kamu" ucap Ferrel cengengesan

Jam istirahat

"Fiq, hari ini lo sibuk nggak?"
Tanya Oliv

"Nggak. Emangnya kenapa?"

"Nanti kita ke cafe yuk. Gue suntuk di rumah"

"Oke."

"Kalau gitu gue jemput lo jam 15.30"

Dicafe

Fiqa dan Oliv duduk di kursi pojok. Dan mereka melihat Ferrel dkk juga ada di cafe itu untuk nongkrong dengan teman temannya

Dimeja Ferrel dkk

"Fero, lo nyanyi dong buat kita kita. Gue ga pernah dengerin lo nyanyi lagi. Nohh kebetulan ada panggung dan mikrofon"
Ucap Ares

"Boleh tuhh. Ayo dong Fer" ucap Ferrel

"Nggak ah! Lagian suara gue tuh mahal" jawab Fero

"Idiih" ucap Ares

"Bosen niihh. Ayo lah Fer, sebagai teman yang baik, lo harusnya ngehibur kitaaa pakai nyanyian loo" tambah Ferrel maksa

"Ribet lu pada! Yaudah tapi cuman 1 lagu!" Jawab Fero

"Gitu dong"

Ferrel yang melihat Oliv dan Fiqa yang ada di meja sebeleh yang tengah memakan ice cream, kemudian menghampiri mereka.

"Hai sayang, kayaknya kita jodoh nihhh" ucap Ferrel

"Lo lagii."
Jawab Oliv cuek

Ferrel lalu nge-goda Oliv yang tengah memakan ice cream dengan memegang tangannya. Lalu mengeluarkan gombalan gombalan khasnya.

Fero yang melihat hal tersebut tetap naik ke atas panggung dan duduk diatas kursi sambil mulai memainkan gitarnya.
Dan mulai bernyanyi

"Pergilah kan ku simpan bayangmu di sini
sebagai puisi yang ceritakan tentang engkau dan aku
biarlah ... demi angan ini
di saat ku sadari kau tercipta bukan lagi untukku"

Fero bernyanyi dengan mata yang fokus kearah Ferrel dan Oliv. Dadanya serasa sesak melihat mereka berdua. Yang sedang tertawa bersama. Dan kemudian Oliv mendengar suara Fero yang sedang bernyanyi . Dan menatap Fero dan seketika pandangan mereka bertemu. Oliv yang merasa dirinya ditatap Fero, mengalihkan pandangannya ke arah Ferrel.

"seharusnya tak ku isi hatiku dengan cinta untuk dirimu
yang kini menghancurkan hidupku
karena hanya kamulah yang mengerti jiwaku
yang keliru tentang arti mimpi
yang jadi tempatku berpijak tuk meninggikanmu

haruskah bila ku salahkan hidup ini
yang mempertemukan kau dan aku
hanya tuk terlepas dari pelukku

seharusnya tak ku isi hatiku dengan cinta untuk dirimu
yang kini menghancurkan hidupku
karena hanya kamulah yang mengerti jiwaku
yang keliru tentang arti mimpi
yang jadi tempatku berpijak tuk meninggikanmu"

Fero lalu turun dari panggung dan kembali duduk dengan teman temannya.

"Lo dari mana aja, katanya pengen dengerin gue nyanyi!" Ucap Fero saat Ferrel kembali ke meja mereka.

"Oh, gue dari gombalin Oliv hahah"
Jawabnya sambil tersenyum sumringah

"Suara lo emang bagus banget Fer. Sampai buat gue nangis gini:'v"
Celah Ares dengan wajah yang sok tersedu sedu.

"Alay lo" jawab Fero cuek bebek.

"Sebenarnya lo masih sayang ama Oliv nggak?" tanya Fero tiba tiba

"Lu nanya ke gue?" Ucap Ferrel

"Gue nanya ke Ares!"

"Ares?" Jawab Ferrel bingung

"Yaiyalah ke elo!"

"Hmm gimana yah.. jujur, gue masih sayang sama Oliv tapi, semua kata kata yang gue keluarin ke dia tuh, seakan akan dia nganggap gue bercanda mulu."

"Oh" jawab Fero dengan cuek. Lalu melirik ke arah Oliv.

Maaf kalau cerita nya tambah absurrd:" tugas lagi numpuk:""

Jangan lupa vote & komennya ya guys:)

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang