Chapter 8

2.7K 168 4
                                    

Hanya saja,mencintai dalam diam lebih tertata rapi dibanding mengumbarnya tanpa tujuan

Hari ini adalah hari dimana siswa siswa mengikuti Pekan olahraga dan kesenian, yang dilaksanakan di lapangan sekolah. Semua siswa ikut serta dalam lomba tersebut, tak terkecuali Fero dkk. Berbagai macam lomba yang di selenggarakan oleh para anggota osis dan pihak sekolah.
Lomba berikutnya adalah lomba lari estafet couple.
Semua tim kini bersiap siap.

Di tim pertama ada tiga pasangan, yaitu pasangan Ares dan Fiqa sebagai pasangan pelari pertama, pasangan kedua ada Ferrel dan Angel. Dan pasangan ketiga sekaligus pelari ketiga/akhir ada Fero dan Oliv.
Masing masing pasangan, sekarang dengan posisi kaki mereka diikat satu sama lain dengan kaki pasangan mereka. Sedangkan pasangan laki-laki dengan mata tertutup.

"Gue ga bisa liat!" Ucap Fero saat matanya ditutup dengan kain oleh Oliv.

"Yaiyalah lo ga'bisa liat. Kan mata lo di tutup! Gimana sih loh."

"Trus kaki gue kenapa diikat sama kaki lo? Gimana cara jalannya coba?"
Ucap Fero lagi dengan mata yang telah tertutup kain.

"Syarat permainan nya ya emang gitu!"
Jawab Oliv.

Permainan pun dimulai. Pelari pertama pun berlari. Dari tim Fero, Ares dengan mata tertutup berjalan sambil memegang lengan Fiqa, dan Fiqa yang sedang memegang tongkat dengan susah payahnya menggotong Ares yang entah ingin berjalan ke arah mana dengan mata ditutup. Tapi mereka berhasil berjalan ke arah pelari kedua. Dan Ares sukses memberi tongkat itu ke pelari kedua. Dan begitupun dengan pelari kedua, yang sukses memberikan tongkat ke pelari ketiga. Fero yang sedari tadi bingung ingin berjalan kemana. Tetapi, Oliv membantu Fero berjalan ke arah garis finish. Dan mereka adalah pasangan yang pertama sampai ke garis finish.

"Yeeeeeeeee" sorak Oliv.

"Ada apaan?" Jawab Fero lalu melepaskan kain yang sedari tadi menutup matanya.

"Tim Kita menang Ferrr!" Teriak Oliv

"Kitaaaaa menang Livvvv!" Teriak Fiqa yang sedari tadi tengah loncat loncat kegirangan.

Oliv kini ingin berlari ke arah Fiqa dan memeluk sahabat nya itu . Tetapi, Oliv lupa, bahwa kakinya masih terikat dengan kaki Fero, Oliv pun tersandung dan jatuh hingga pingsan karena kepala nya membentur batu yang ada di sana.
Fero yang melihat kejadian itu, dengan cepat melepas tali yang melilit kakinya dengan Oliv. Lalu, dengan sigap, Fero mengangkat tubuh Oliv dan berlari ke arah ruang uks. Ferrel, Ares,dan Fiqa juga ikut berlari mengikuti Fero dan Oliv.

Setibanya di ruang uks, Fero langsung membaringkan Oliv di tempat tidur yang yang telah di sediakan.

"Gimana nihh... kok bisa sampai kayak ginii" ucap Fiqa khawatir

"Livv, bangun dong, kita khawatir nihh" Tambah Ares.

"Sejak kapan lo khawatir sama Oliv, Res?"
Ucap Ferrel.

"Sejak Yayang Fiqa ikut khawatir" jawab Ares cengengesan.

"Yayang - yayang! Emang gue eyang lo!" Ucap Fiqa sinis.

"Ah udah! Kalian lebih baik keluar aja! Istirahat! Kalian semua pasti lelah karna lomba tadi!" Ucap Fero tegas.

"Lo gimana?"
Ucap Ferrel.

"Gue nemenin Oliv disini." Ucap Fero

"Lebih baik, lo aja yang keluar! Biar gue yg jagain Oliv" Jawab Ferrel.

"Nggak, biar gue aja yg jagain."

"Gue aja"

"Nggak, gue aja!"

"Ah elaaa kalian berdua, lebih baik gue aja yg jagain." Ucap Ares

"NGGAK!!" Jawab Fero dan Ferrel bersamaan.

"Ah! Lo berdua bikin jantung gue berhenti! Ferrel, kita keluar aja, gapapa lagi, kalau Fero yang jagain Oliv." Teriak Ares yang memegang dadanya karena kaget.

Ferrel, Ares, dan Fiqa pun keluar dari ruang uks menuju kantin. Sedangkan Fero menemani Oliv diruang uks.
Karna Oliv tak kunjung bangun, Fero lalu memegang tangan Oliv dan tak terasa, Fero pun tertidur disamping tubuh Oliv dengan posisi duduk diatas kursi.

Beberapa menit kemudian

Fero merasakan tangan Oliv bergerak. Fero pun terbangun dari tidurnya dan melihat Oliv yang telah sadar.

"Liv, lo udah bangun? Lo pingsan kok lama banget? Bikin khawatir aja." Ucap Fero khawatir.

"Emang itu kemauan gue" jawab Oliv lalu memposisikan tubuhnya dengan posisi setengah duduk diatas tempat tidur.

"Kepala lo masih sakit?"

"Udah nggak terlalu..." jawab Oliv

"Kalau gitu, gue pergi beliin lo makanan dulu. Gue juga laper." Ucap Fero.

Saat akan beranjak pergi, Oliv tiba tiba menarik tangan Fero.
Dan berkata

"Makasih Fer"
Ucap Oliv sambil tersenyum ke arah Fero.

"Iya sama-sama"

"Maaf udah buat lo kelaparan nemenin gue"

"Udah... Sekarang, jangan sampai terluka lagi! Itu perintah" ucap Fero tersenyum ke arah Oliv lalu keluar dari ruang uks.

Jangan lupa vote & komennya dong guys:"

Happy reading:)

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang