Chapter 12

2.5K 110 1
                                    

Semakin hari, Fero dan teman-temannya makin kesal dengan tugas tugas yang semakin hari makin banyak. Ya, Fero telah berjanji kepada Oliv akan meperbaiki sikapnya. Sedangkan Ferrel dan Ares diancam oleh Pak Kepala sekolah jika sikapnya tak berubah, mereka tak akan lulus tahun depan.

Kini Fero, Ares, Ferrel, Fiqa, dan Oliv tengah menghabiskan waktu istirahat mereka untuk mengerjakan tugas rumah yang belum sempat selesai dikarenakan tugas yang tadi malam juga akan dikumpul pada saat jam pertama tadi. Tak ada waktu istirahat untuk siswa siswa. Bahkan untuk bermain game di android, mereka juga kesusahan mengatur waktu. Karena pekerjaan rumah (pr) mereka yg tak ada habisnya.

"Fero, Ares, kita ke kantin bentar yuk. Gue laper banget. Tenaga gue udah habis buat nulis."

"Yaudah." Jawab Ares lalu memasukjan pulpen yang tadi dipakainya menulis kedalam lacinya.

Fero,Ares, dan Ferrel tengah berjalan keluar kelas. Tetapi Fero kembali masuk ke dalam kelas.

"Eh, tunggu bentar. Gue lupa sesuatu." Ucap Fero ke teman temannya.

Fero pun menghampiri Oliv yang sedari tadi mengerjakan tugasnya. Oliv kini terlihat sangat lelah.

"Liv, kantin yuk"
Ucap Fero yang menundukkan kepalanya untuk melihat Oliv.

"Nggak ah. Kamu aja. Tugas aku masih banyak nih."
Jawab Oliv tanpa melirik ke arah Fero.

"Udah, nanti aja lanjutinnya."

"Ga' bisa Fer..." jawab Oliv.

"Yaudah... kalau gitu, mau aku beliin apa?" Tanya Fero.

"Nggak usah. Kamu aja yang makan. Dan jangan minum yang dingin dingin. Ini musim hujan, nanti kamu sakit lagi."
Ucap Oliv.

Fero yang mendengar perkataan Oliv pun lalu tersenyum. Lalu mengusap kepala sang kekasih. Sambil tersenyum

"I love you" ucap Fero lalu beranjak pergi meninggalkan Oliv.

Oliv yang mendengar hal itu kemudian tersenyum lebar menatap punggung Fero yang semakin menjauh dari pandangannya.

Keesokan harinya disekolah...

"Liv, kamu udah sarapan?"
Tanya Fero.

"Udah, dikit" jawab Oliv tanpa melirik ke arah Fero.

"Kok dikit sih?" Tanya Fero. Tapi tak di gubris oleh Oliv yang sibuk mengerjakan tugasnya.

"Liv, nanti aja kerja tugasnya. Sekarang kita ke kantin yuk. Temen-temen yang lain udah ada disana. Katanyaya hari ini kita Free. Guru guru lagi rapat soalnya."
Ucap Fero

"Tapi masih banyak  yang harus aku tulis. Dan besok udah mau di kumpul." Ucap Oliv tanpa melirik ke arah Fero.

Fero lalu mengambil pulpen Oliv yang dipakai Oliv buat nulis. Lalu menarik lengan Oliv. Fero menarik lengan Oliv menuju ke kantin. Fero masih memakai tasnya. Oliv yang sedari tadi kesal dengan tingkah Fero.  Sekarang Ia hanya pasrah sambil memutar kedua bola matanya.

Dikantin

"Ehh kaliaann! Sini!" Ucap Ares.

Fero lalu menarikkan kursi untuk Oliv. Ares, Ferrel, dan Fiqa yang sedari tadi tengah makan.

"Kalian lama banget! Makanan gue udah mau abis!" Ucap Fiqa.

"Kalau mau abis ya tambah lagi dong sayang" ucap Ares.

"Apaansih!" Balas Fiqa cuek.

"Udah-udah. Eh Fer lo mau pesan apa? Sekalian gue mau bayar" Tanya Ferrel.

"Ehmm Cola aja satu."
Jawab Fero.

"Kamu nggak makan?" ucap Oliv.

"Kalau lo Liv, lo mau pesan apa?" Tanya Ferrel

"Eh nggak usah..." ucap Fero.

"Eh Fer, yang ditanya tuh Oliv! Bukan lo. Kalau lo yang nggak mau makan, jangan ajak ajak Oliv dong. Kan kasian, mungkin Oliv belum sarapan. Ya nggak Liv?" Ucap Ares.

Fero pun mnegeluarkan kotak bekal yang berwarna hitam dari dalam tasnya.

"Liv, nih, makan"
Ucap Fero lalu memberikan kotak bekal yang berisi nasi goreng.

"Kamu aja yang makan." Ucap Oliv.

"Ini yang aku buat, spesial untuk kamu. Aku sedih liat kamu makin hari makin kurus aja. Sekarang makan yah?" Ucap Fero sambil menyelipkan rambut Oliv ke belakang telinganya.

"Makasih" ucap Oliv lalu tersenyum lebar ke arah Fero.

"Cie elahhh.... Lu berdua" ucap Ares.

Ferrel yang melihat hal itu kemudian pergi membayar makanannya. Dengan tersenyum simpul.

Kita pernah sekuat tenaga berjuang menyatukan perbedaan, meski diakhiri dengan kerelaan untuk menyerah. Diantara perjumpaan dan selamat tinggal, kau dan aku pernah menjadi kita. -Ferrel-

Tbc...
Jangan lupa vote & komennya ya guys. Supaya authornya tambah semangat buat next partnya;;)

Happy reading:)

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang