Chapter 11

2.4K 118 1
                                    

Karena terkadang hati dapat melihat apa yang ga bisa dilihat oleh mata

Semakin hari, Fero dan Oliv tampak semakin mesra, walaupun mereka berdua masih sering berantem. Hubungan mereka telah berlangsung selama 6 bulan.

"Liv, nanti pulang bareng aku ya"
Ucap Fero.

"Iya. Kan emang selama ini kita selalu pulang bareng."
Jawab Oliv

"Mama tadi nelpon. Katanya aku disuruh bawa kamu ke salon."

"Salon? Ngapain?" Ucap Oliv bingung.

"Buat anak. Ah elaa_- ya buat make up in kamu lah. 

"Ga'lucu"
Jawab Oliv

"Iya. Mama tadi nyuruh kita ke restoran. Katanya ada acara keluarga. Antara mama kamu sama mama aku. Makanya kita disuruh rapi-rapi kesana."

"Yaudah"

Disalon

"Kok kita kesalon yang jauh banget? Kan bisa yang deket dari restoran itu." Ucap Oliv.

"Mama nyuruh kita nyalon disini. Ini salon langganan mama"

"Oh yaudah"

Lalu, seorang pegawai salon disana menghampiri Fero & Oliv.

"Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai itu.

"Hmm.. kami disuruh mama buat dateng kesini." Ucap Fero polos.

Oliv yang melihat tingkah Fero pun tertawa.

"Maaf mbak. Jadi gini, Orang yg menyuruh kami kesini atas nama Nyonya Allen."
Jawab Oliv.

"Oh, anak Nyonya Allen?... silahkan kesini." Ucap sang pegawai.

Kini mereka telah siap ke restoran. Oliv yang di balut drees selutut tanpa lengan berwarna biru langit. dan Rambut yang digerai menambah kesan cantik dan elegannya. Sedangkan Fero yang memakai kemeja biru tua dengan lengan baju tergulung. Mereka berdua terlihat sangat elegan.

Sekarang, jam menunjukkan pukul 18.00 Mereka berdua pun menuju kerestoran.

Fero dan Oliv pun masuk ke dalam restoran yang mewah itu. Terlihat orang tua Fero dan Oliv tengah duduk berbincang bincang sambil menunggu Oliv dan Fero.

"Hai ma, pah, tante, om"
Ucap Oliv

"Wahh ini beneran kamu liv? Calon menantu tante cantik banget"
Ucap mama Fero.

"Fero astagaa..."
Heboh Mama Oliv.

Mereka pun saling memuji.

"Jadi begini, kami sudah diskusi. Rencananya, lulus SMA nanti, kalian akan menikah."
Ucap Mama Fero.

"Apaaa??!!" Ucap Fero dan Oliv bersamaan.

"Tapi tante..."
Ucap Oliv.

"Tapi mah, kami berdua belum siap. Aku mau lanjutin kuliah dulu."
Ucap Fero.

"Kamu gantiin papa jadi direktur di persahaan papa."
Sambung Papa Fero.

"Kamu mau kan sayang?" Ucap mama Oliv.

"Tapi kan..."
Jawab Oliv

"Kenapa? Emang kamu rasa kamu belum cocok ama Fero?"
Ucap mama Fero.

"B-u-k-an gitu tante." Ucap Oliv setengah berfikir.

"Lalu apa?" Jawab papa Oliv.

"Yaudah deh..."
Jawab Oliv lalu menatap Fero.

Fero yang melihat Oliv tengah menatap nya, juga ikut menatap Oliv dan tersenyum kearahnya.

"Yaudah... kalian gausah mikirin tentang persiapan pernikahan. Kalian hanya harus lulus dengan nilai yang memuskan."
Ucap Mama Oliv.

"Iya ma."jawab Oliv

"Iya tante." Jawab Fero.

"Fero, kamu bisa panggil tante dengan sebutan mama. Biar kita bisa lebih akrab ya sayang." Ucap mama Oliv lalu mengusap punggung Fero.

"Oiyya. Kamu juga Oliv... kamu bisa manggil tante dengan panggilan mama atau bunda. Fero kalau dirumah, biasa manggil tante dengan panggilan bunda. Kalau di depan temen temennya biasa manggil mama."

"Iyya tan- Eh  maksudnya Bunda."
Ucap Oliv.

Mereka semua pun melanjutkan makan malamnya sambil berbincang dan sesekali tertawa melihat tingkah Fero dan Oliv yang terkadang masih sering berantem.

TBC
Maaf kalau feelnya kurang dapet:"
Jangan lupa vote & komennya ya guys supaya authornya tambah semangat buat next partnya:"

Happy reading:)

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang