Chapter 13

2.3K 100 1
                                    

11.00

Hari ini adalah hari minggu.
Fero tengah berbaring di kamarnya.
Dan Oliv juga tengah menyiram bunga di halaman rumahnya.

"Gaada kerjaan, mending ngajak Oliv jalan" Gumam Fero.

Line

"Liv, kamu banyak kerjaan gak?"
Tanya Fero

"Hm... gaada kok. Cuman nyiram bunga doang. Emang kenapa?"
Jawab Oliv

"Kalau gitu, kita nonton bioskop yuk?"
Ucap Fero.

"Hmm oke."

"Aku jemput 30 menit lagi"

Read

30 menit kemudian

Terdengar suara klakson dari depan rumah Oliv. Oliv pun berlari menuruni tangga. Oliv lalu minta izin sama Dwison untuk pergi nonton bersama Fero. Karena mama dan papanya tengah keluar kota.

"Kak, aku mau keluar sama Fero."
Izin Oliv.

"Yaudah. Jangan lama-lama. Jangan lupa bawa makanan kalau mau pulang." Ucap Dwison dengan mata yang masih tertuju ke televisi.

"Iya iya."
Jawab Oliv lalu berjalan ke arah mobil Fero.

Mereka berdua menikmati film yang mereka nonton.

"Liv, makan siang yuk. Laper nih." Ucap Fero.

"Yaudah."

Tak lama, Mereka pun sampai di restoran...

"Fer, ngomong ngomong, kamu yakin kan mau nikah sama aku?" Tanya Oliv sambil memakan steak nya

"Yaiyalah... emang kenapa?" Jawab Fero.

"Em, kok aku gugup yah?"

"Itu mah wajar kali liv"

"Kamu bener-bener sayang sama aku kan?"

"Kok kamu nanya nya gitu sih?"

"Nggak, cuman mau mastiin. Aku ga' mau kamu pergi di saat aku lagi sayang-sayang nya sama kamu..."
Ucap Oliv.

Fero yang mendengar hal itupun tersenyum.

"Oliv sayang, aku itu cinta sama kamu. Jangan khawatir, aku takkan pernah ninggalin kamu. Kamu tau, wanita kedua yang aku cintai itu cuman kamu. Jadi, gausah fikir yg macam-macam, 3 minggu lagi kita udah naik kelas... dan satu tahun lagi kita lulus."

"W-a-nita kedua?"
Ucap Oliv bingung.

"Iyya, wanita kedua yang aku sayang setelah bunda aku" ucap Fero lalu mengelus kepala Oliv sambil tersenyum.

Drrtt..drtt

Ponsel Oliv berbunyi.

"Iya, ada apa Kak?" Ucap Oliv. Saat mengangkat telfon dari Dwison

"Liv, kamu kerumah sakit sekarang! Papa sama mama kecelakaan! Ucap Dwison.

Oliv lalu menjatuhkan ponselnya. Dan terdiam sejenak.

"Kak Dwison?"
Tanya Fero.

Oliv hanya mengangguk dengan wajah yang masih tak percaya.

"Kamu kenapa? Kak dwison bilang apa?"

"M-a-ma sama papa aku kecelakaan dan sekarang mereka ada di rumah sakit."
Ucap Oliv.

Fero yang mendengar hal itu lalu beranjak dari kursinya dan  menarik tangan Oliv. Setelah Fero membayar makanan, ia dan Oliv langsung naik ke mobil. Kini mobil Fero berjalan dengan kecepatan tinggi.

Fero melihat ke arah Oliv yang sedang memandang kosong kearah depan. Wajah Oliv entah mengapa tiba-tiba menjadi pucat.

Fero lalu memegang tangan Oliv dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanan Fero memegang stir mobil.

"Liv... liv... Olivvvv!"
Panggil Fero

"I-y-a Fer?"
Jawab Oliv tanpa melihat wajah Fero.

"Kita udah sampai liv... ayo turun"
Ucap Fero memecahkan lamunan Oliv.

Mereka pun berjalan memasuki rumah sakit. Dan berjalan kearah kamar Vip tempat mama dirawat.

Ckleekk

Pintu kamar terbuka. Terlihat mama Oliv yang sedang berbaring lemah dengan bantuan alat medis di sekelilingnya. Dan papa Oliv yang tengah tertidur di samping mama dengan posisi duduk diatas kursi.
Sedangkan Dwison duduk disofa sambil memegang handphone.

"Kak Dwison...." ucap Oliv

"Udah smapai liv?" Ucap kak Dwison menenangkan.

"K-o-k m-a-ma bisa kayak gini kak?"
Ucap Oliv.

"Tadi, kata papa, ada sebuah Truk dari arah depan dengan kecepatan tinggi yang menabrak mobil papa sama mama. Dan ternyata pengemudi truk itu mengemudi dalam keadaan mabuk. Dan sekarang tengah ditindak lanjuti oleh Polisi. " ucap kak Dwison panjang lebar.

"Lalu mama keadaanya sekarang gimana kak?" Tanya Fero.

"Mama... mama.. mama sekarang koma."
Ucap kak Dwison

"HAH! KOMA?" Seketika tangisan Oliv pecah. dengan air mata yang ditahannya sedari tadi.

"Jangan kenceng kenceng nangis nya Liv, nanti papa bangun. Wajah papa lelah banget." Ucap Kak Dwison.

"Lalu papa keadaanya gimana kak?" Tanya Fero sambil memeluk Oliv yang tengah menangis tersedu-sedu di pelukannya"

"Papa gapapa. Cuma luka kecil di lengan dan dikepala aja."

"Em... Fer, ngomong-ngomong, gue nitip Oliv dirumah lo. Bisa kan? Gue jagain mama sama papa gue disini. Gue takut kalau Oliv ga'terurus dirumah sendirian." Ucap Kak Dwison.

"Iya kak" ucap Fero.

"Tapi kan kak... aku bisa nginap disini." Ucap Oliv dengan mata bengkak nya.

"Nggak Liv. Ini kan rumah sakit. Bentar lagi kamu ujian. Nanti kamu sakit lagi. Lagian biar kaka' yang jagain mama sama papa. Dan Fero, jangan apa - apain Oliv! Ingat!"

"Iya kak. Kalau begitu kami pulang dulu."

30 menit kemudian, mereka berdua telah sampai di rumah Fero.

"Ehh Oliv sayang, bunda kangen sama kamu" ucap mama Fero.

"Ehh iyya bunda..."
Ucap Oliv dengan senyum yang amat dipaksakan.

"Bun, gapapa kan kalau Oliv nginep di rumah kita? Mamanya kecelakaan. Dan sekarang koma. Kak Dwison ga'bisa jagain Oliv karna ia harus nginep di rumah sakit. Ia takut kalau Oliv sendiri dirumah, nanti Oliv gak terurus." Ucap Fero

"Hah?! Mama kamu kecelakaan? Aduh aduh... Fer, kok kamu nggak kasi tau bunda sih! " ucap Mama Fero khawatir.

"Ga sempet bun..."

"Yaudah, Oliv sayang, kamu tidur di kamar tamu aja yah. Kalau butuh sesuatu,kamu bisa manggil Fero. Kamar Fero berada disebelah kamar tamu. Kamu pasti inget kamar Fero kan?."
Ucap Mama Fero.

"Iya. Makasih Bunda"
Ucap Oliv

Fero dan Oliv pun naik kelantai atas...

Tbc

Jangan lupa vote & komennya ya guys...

Happy reading:)

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang