Chapter 27

2.7K 94 10
                                    

Setibanya dirumah sakit, Fero langsung dibawah ke Ugd dan diperikasa oleh dokter.

"Rel..." ujar Fiqa.

"Apa?" Balas Ferrel masih dengan wajah panik.

"Setengah jam lagi, jam keberangkatan lo." Balas Fiqa.

"lalu?"

"Bisa-bisa, lo ketinggalan pesawat"

"Sekarang, mana yang lebih penting cobaaa!" Teriak Ferrel.

"Rel, lo ke bandara aja... nanti kalau Fero udah siuman, gue bakal kabarin ke lo" ucap Ares.

"Ta-pi"

"Udah lah Rel, Fero juga ngerti kok." Balas Oliv.

"Kalau gitu, gue titip salam sama Fero. Dan jangan lupa, lo kabarin gue kalau Fero udah sadar." Ujar Fero yang dibalas anggukan oleh Fiqa,Ares, dan Oliv.

"Yaudah, gue pergi dulu."

"Fiqa, Oliv, gue nganter Ferrel ke bandara dulu. Kalian gapapa kan?" Tanya Ares.

"Gapapa kok" balas Fiqa yang sedang memeluk Oliv yang tengah khawatir.

***

Dokter lalu keluar.

"G-imana keadaan suami saya dok?" Tanya Oliv khawatir.

"Suami? Kalian sudah menikah?" Tanya dokter.

"Iya dok" balas Oliv.

"Keadaanya baik-baik saja, tapi dia belum siuman karena masih dalam pengaruh obat. Kalian boleh masuk sekarang" Balas dokter.

"Makasih dok" balas Fiqa.

Dokter itu pun meninggalkan mereka. Oliv terdiam sejenak.

"Lo ini... wajah lo mau terus murung begitu? Dokter bilang, Fero baik-baik saja" ujar Fiqa.

"Tapi dia belum siuman..." balas Oliv lesu.

"Dokter bilang, hal itu dikarenakan pengaruh obat. Kalau gitu, lo masuk aja duluan. Gue mau pergi beli air bentar." Yang dibalas anggukan oleh Oliv.

Oliv lalu masuk kekamar Fero.

Oliv lalu duduk di samping tempat tidur Fero. Dia menatapnya dalam.

"Dasar" ucap Oliv

"Lihat kondisimu... kenapa kau lakukan itu? Kenapa kau sangat ceroboh?
Kau tahu, betapa takutnya aku, memikirkan kalau mungkin lukamu permanen atau aku tak bisa melihatmu lagi? Ayo lekaslah siuman! Atas apa yang kau lakukan hari ini, aku akan memberimu hukuman!" Ucap Oliv dengan mata berkaca-kaca.

"Gimana caranya kau menghukumku?" Balas Fero yang masih memejamkan matanya sambil tersenyum.
Perlahan-lahan, matanya mulai terbuka.

"Fero! Apa kau baik-baik saja?" Tanya Oliv.

"Oliv, apa kau baik-baik saja?" Tanya Fero.
Oliv lalu menganggukan kepalanya cepat.

"kalau begitu, aku akan beri tahu Dokter kalau kau sudah siuman." Ucap Oliv Sambil berlari.

Tetapi tangannya ditarik oleh Fero.

Fero memperbaiki posisi tubuhnya agar dapat duduk.

"Oliv... kalau dipikir-pikir, kau itu pintar ngeles pertanyaan ternyata.
Dan, bagaimana caranya kau menghukumku?" Tanya Fero sambil tersenyum jahil.

"Seperti ini" ucap Oliv.
Oliv lalu mengecup pelan pipi Fero.
Fero yang kaget dengan tingkah Oliv, kemudian menariknya lalu memeluknya dengan erat. Seerat mungkin.

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang