Chapter 6

2.7K 152 4
                                    

Mereka kini sedang duduk di bangku taman yang tak jauh dari tempat mereka belanja. Oliv memakan ice cream strawberry nya. Beda halnya dengan Fero yang sedari tadi hanya menatap ice cream strawberry di tangannya yang sudah hampir meleleh.

"Kok ice cream nya nggak di makan?" Tanya Oliv

"Ya terserah gue lah mau makan apa nggak" jawab Fero

"Buang buang duit aja lo!" Ucap Oliv.

Fero lalu berbalik ke arah Oliv. Dan menatap Oliv dengan mata elangnya. Oliv yang sedari tadi sadar sedang di tatap pun berbalik ke arah Fero.

"Ngapain liat liat?!" Tanya Oliv

Fero tetap menatap mata Oliv dengan intens. Tanpa menjawab pertanyaan Oliv. Wajah Fero semakin maju mendekati wajah Oliv. Kini wajah mereka hanya berjarak 8 cm. Dan semakin lama wajah Fero semakin mendekati wajah Oliv. Dan tiba tiba, Fero dengan cepat nya menggigit sebagian ice crem Oliv yang di pegang Oliv sedari tadi. Fero tersenyum ke arah Oliv lalu kembali ke posisi semula. Kini, wajah Oliv semerah kepiting rebus. Fero hanya tersenyum ke arah Oliv dengan ekspresi wajah kemenangan.

"A-p-a-a-n s-ih lo!!!!"
Teriak Oliv terbata-bata

"Emang gue ngapain" tanya Fero yang sedang memakan ice creamnya.

"Lo punya ice cream sendiri! Kenapa lo makan punya gue!!"

"Punya lo beda!"

"Gue punya rasa strawberry dan lo juga rasa strawberry, lo beliin gue ice cream di tempat yang sama dengan ice crem lo. Lalu apanya yang beda!" Bentak Oliv

"Perasaan gue"
jawab Fero singkat dengan wajah dingin khasnya lalu berjalan ke arah mobil.
Oliv pun juga ikut berjalan di belakang Fero ke arah mobil, dengan ekspresi blank nya, Oliv sedang mencerna baik baik kata Fero yang tadi.
"Perasaan? Apa hubungannya coba, sama ice cream?" gumam Oliv

"Cepetan masuk!" Suara Fero dari dalam mobil

"E-eh i-i-yaa"
Jawab Oliv.

Tak ada suara di dalam mobil. Fero sibuk menyetir. Dan Oliv sibuk memainkan jarinya.

Dan mereka pun sampai di rumah Oliv.

"Hm Fer, makasih udah mau temenin gue belanja" ucap Oliv

"Oke. Salam sama mama kamu"
Ucap Fero dari dalam mobil

Keesokan harinya disekolah

Jam pertama telah di mulai. Pelajaran membosankan dari pak Retno. Yup, Ferrel,Ares,dan Fero lagi lagi bolos. Mereka sekarang tengah duduk di kantin. Ferrel dan Ares yang asik ngerokok. Sedangkan Fero tengah tertidur sambil mendengarkan lagu lewat headphonenya. Dengan posisi kaki diatas meja, dan kedua tangan yang disilangkan di depan dada. Diantara mereka bertiga, hanya Fero lah yang nggak nge-rokok.
Dan seketika Pak Aziz datang. Dia seoarang guru BP yang sedang berjalan jalan di kantin. Dan melihat mereka bertiga.

"Hey kalian bertigaa!"
Teriak pak Aziz.

Sontak mereka bertiga kaget mendengar suara yang tak asing lagi bagi telinga mereka.

"Ah ela Aziz gagap dateng"
Ucap Ares

"Dikit lagi ni rokok abis. Terpaksa gue buang lagi. Bangunin Fero Res, kita Siap siap kejar kejaran lagi"

"Fer, bangun, Aziz gagap dateng."

Fero lalu bangun saat mendengar suara Ares. Sekarang, mereka bertiga tengah pemanasan. Mereka siap siap untuk berlari...

"Udah lama gue ga lari lagi" ucap Fero sambil menguap.

Pak Aziz yang kini tengah berjalan ke arah mereka dengan ekspresi bagaikan induk ayam yang anaknya diambil. Ya, dengan emosi yang meluap luap melihat tingkah laku siswa siswanya

"Yaudah 1...2...3.. !"
Mereka pun berlari ke arah pintu gerbang sekolah. Dengan Pak Aziz yang sedang mengejar mereka sambil memegang kayu yang lumayan besar.

"Kalian anak-anak bandel! Jangan lari! " teriak pak Aziz.

Sedangkan Ferrel,Ares, dan Fero masih tetap berlari ke arah gerbang. Sontak, mereka kaget melihat gerbang sekolah di tutup. Mereka menghentikan kakinya.

"Ah elaaaa! Ini gerbang pake acara tutup segaaaala" ucap Ferrel kesal

"Siapa yang taruh ni gerbang disini sihh!!!" Tambah Ares!

"Lu berdua gausah banyak bacot! Tuh liat! Aziz gagap udah kemari. Kita nyerah aja lah." Kata Fero

"Hahah... kenapa kalian berhenti?" Ucap Pak Aziz dengan suara kemenangannya.

"Kami cuma kasihan melihat bapak yang dari tadi ngejar kami!" Ucap Ferrel

"Pak, kenapa sih bapak selalu ngejar kami? Mending bapak pergi ngejar pendamping hidup. Ga' malu udah tua masih jomblo pak? Atau mau kita bantuinn?"

"Dasar siswa kurang ajar!!! Sekarang,ikut bapak ke kantor!" Bentak pak Aziz

"Ngapain pak?"
Tanya Ares polos

"Mandi! Pake nanya lagi, Kamu itu! Seperti tak pernah masuk kantor saja!"
Ucap pak Aziz kesal

"Ah elaa pak, selow aja napaa"
Jawab Ares

Mereka bertiga pun mengikuti Pak Aziz dari belakang. Mereka sedang berjalan ke arah kantor.

Dikantor

"Sebagai hukuman, karena kalian bolos lagi, kalian harus mengikuti lomba porak di sekolah yang diadakan 2 minggu dari sekarang! Jika kalian bolos atau tidak ikut serta dalam porak, bapak akan berbicara kepada wali kelas kalian untuk menahan nilai kalian! Kalian mengerti?!"

"Apaa? Porak? Kami nggak bisa pak" ucap Ferrel

"Mending kita di hukum lari keliling lapangan aja deh pak dari pada ikut porak" Jawab Fero cuek bebek

"Coba saja kalian ngebantah, kalian nggak akan naik kelas. Udah sekarang, kembali kekelas kalian dan belajar. Ukk sudah di depan mata!" ucap pak Aziz tegas

Mereka bertiga pun kembali ke kelas mereka. Dengan perasaan campur aduk

"Gimana nih,kita harus ikut porak." Ucap Ares

"Gue benci banget ikut acara acara gituan!" Tambah Ferrel

"Yaudah, mau gimana lagi, dari pada nilai di tahan? Gak naik kelas? Kan Malu maluin"
Jawab Fero.

Jangan cuman baca doang dong guys:"
Vote & komennya jugaa:"

Happy reading:)

Putih Abu-abu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang