"Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Aku harus mengatakannya. Tapi, aku tak bisa. Aku takut. Takut akan segalanya. Segala kemungkinan yang mungkin terjadi.
Serasa tak bisa bicara kepadanya. Tak ada laki-laki yang pernah membuatku sangat 'jatuh' seperti ini sebelumnya. Tetapi, dia 'berbeda'.Beda 'spesies' denganku.
Bagaimana ini? Aku harus! Tapi tak mampu. Cinta memang buta, tidak mempedulikan segalanya. Semua kenangan ini, berlalu begitu saja. Terhempas angin, melayang, dan terbuang sia-sia."
Hanako Greeve terus melangkah. Masa depan yang tak bisa digambarkan seperti perasaannya terus menghantui pikirannya. Sebotol soda tidak dapat meringankannya. Dia benar-benar kacau.
"Nako! Itukah kau?"
Suara yang saat ini tak ingin didengarnya kembali memanggil hatinya. Hanako ingin kembali, ke masa lalu. Masa lalu yang bahagia itu. Dimana dia tak harus memikirkan semua ini.
Hidup ini terkadang seperti dongeng. Sesuatu yang di luar akal sehat justru menjadi sebuah kenyataan. Kenyataan yang membantumu terbebas dari jurang yang sangat dalam. Siapa yang rela lari dari kenyataan seperti itu?
Laki-laki itu menarik Hanako dari mimpi buruk yang ditorehkan oleh orang yang dicintainya. Siapa yang mengelak dicintai pria tampan nan mapan seperti dirinya? Sayangnya, itu tidak terjadi. Dia bahkan tidak tertarik dengan perempuan. Tidak bukan berarti impossible.
Namun, satu hal yang selalu diingat Hanako dari pemuda itu. Keberanian. Dan kata-kata dari pria gay tersebut yang paling diingatnya adalah salah satu kutipan dari seorang penulis Amerika.
"Believe me, Being gay is not a choice.No one would choose to make life harder than it has to be."
-Jodi Picoult, american author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Heart [✔]
Romance[ ㅡstat: completed✅ ] [ ㅡhasn't revised yet ] Mencintai seorang gay? Yang benar saja! Namun itulah kenyataannya, sesuatu yang tak pernah diduga oleh Hanako Greeve sebelumnya. Ia jatuh hati pada seseorang yang sama sekali tidak tertarik pada perempu...