#25 1 a.m.

173 13 0
                                    

"Aargh! Menjauh dariku!," teriak Nako yang meronta-ronta dalam tarikan pria yang bertubuh lebih besar darinya itu.

"Diam!," tukas pria itu. Kedua temannya sudah menunggu di belakang Hanako

"Tidak! Lepaskan aku!," teriak Hanako lagi. Salah satu temannya segera membekap mulut Hanako dengan kain.

"Kalau kau tidak diam, aku akan membunuhmu, gadis manis," ujar pria itu.

Hanako dibawa ke gang sempit yang gelap. Disana bersama 3 pria. Apa yang harus dilakukannya? Jam 1 dini hari memang menyiksanya. Sangat sepi dan sunyi. Pria kekar itu mengikat tangan Hanako ke belakang.

"Enaknya kita apakan gadis ini?," tanya pria yang bertubuh kekar.

"Bunuh saja, bos!," jawab si pria cungkring.

"Kau ini! Masa kita dibayar hanya untuk membunuhnya?! Kita ngga akan untung!," sahut si pria bertubuh gempal yang berdiri di samping si pria kekar.

"Kau benar, Gem. Setidaknya kita harus memakainya dulu. Mau mencoba rasanya?," tanya si pria kekar sembari melirik Hanako.

"Aku tidak, bos. Sepertinya kau saja. Kau kan tahu, kami tidak menyukai perempuan. Tapi, kami akan membantu," sahut si tubuh cungkring. Si gempal hanya mengiyakan ucapan kawannya itu.

Hanako terkejut dan berteriak sekuat tenaga di tengah mulutnya yang dibekap. Ia menggerakkan tangannya sekuat tenaga. Pria-pria itu kini mulai berjalan mendekatinya dengan seringaian iblis di wajah mereka.

Si pria cungkring dan gempal menarik Hanako. Si gempal memegangi pinggang Hanako dari belakang dan si cungkring melepaskan bekapan mulut Hanako. Hanako mencoba berteriak, namun si pria kekar dengan gesit mencium bibirnya.

Pria gempal melepaskan genggamannya, membuat si pria kekar dengan mudahnya mendorong Hanako ke dinding dengan tetap menciumnya. Tangannya mulai merambah kemana-mana.

"Nako, hellooo! Can you hear me?!," seseorang meneriakkan namanya. Hanako tahu pasti itu Jack.

Ketika ciuman pria itu turun ke leher, Hanako berteriak sekuat tenaga.

"Jaaack! Mmh.."

Pria itu menyadari, dan langsung mencium bibir Hanako lagi padahal gadis itu sudah kehabisan nafas. Ciumannya itu semakin menuntut dan menyiksa.

Saat itulah, sesosok pria dengan tubuh atletis dan tinggi datang dengan tatapan segarang singa jantan yang sedang mengamuk. Pria kekar itu tetap melanjutkan permainannya. Jack dihadang oleh si cungkring dan si gempal.

Mereka menyerang Jack bersamaan. Tentu saja, mereka bukan lawan yang sepadan untuk seorang seniman bela diri. Siapa yang bisa mengalahkan atlet martial arts senior itu?

Dalam waktu kurang dari 5 menit, si cungkring dan si gempal sudah terkapar di tanah dan merintih kesakitan. Melihat hal ini, si pria kekar langsung menghentikan ciumannya dan menatap garang ke arah Jack.

"Berhenti menyentuhnya!," bentak Jack. Tangannya sudah mengepal.

"Jika kau berani menyentuhnya, aku akan---"

"Akan apa? Hey, Jack. Daritadi gadis ini menyebut namamu terus," tukas si pria kekar sembari menghampiri Jack.

"Tyler..."

Hanako terkejut mendengar ucapan Jack. Ia mengenal pria ini. Hanako langsung menatap Jack dengan heran. Jack hanya melayangkan pandangan sudah-diam-saja.

"Jika kau berani menyentuhnya lagi, besok akan kupastikan kau sudah masuk ke liang kubur!," desis Jack.

Si pria kekar yang dipanggil Tyler itu tertawa. "Memang kenapa?," ujar Tyler itu sembari tersenyum penuh kemenangan.

Unexpected Heart [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang