#27 New Beginning

165 11 0
                                    

"Nako..."

Hanako terkejut dan langsung beralih menatap wajah Jack. Jack membuka matanya dengan perlahan dan mengerjap-ngerjapkannya. Pria itu sudah bangun! Betapa bahagianya Hanako. Gadis itu langsung berseru sambil memeluk Jack.

"Oh, Jack! Akhirnya kau bangun..."

Jack tersenyum dan berusaha membalas pelukan Hanako.

"Tak perlu membalas pelukanku. Kau masih lemah. Istirahatlah dulu, aku akan memanggil Saka dan Kayna.", ujar Hanako. Ia kemudian beranjak dari kursinya.

Jack langsung reflek menahan Hanako. Tangannya dengan sigap menggenggam tangan gadis itu---walau genggamannya tidak kuat. Hanako langsung menoleh dan mengangkat alisnya.

"Jack, kenapa?---Hei, tiduran saja! Jangan mencoba untuk duduk!", seru Hanako.

Jack tidak mengindahkan perkataan Hanako. Ia bersikeras untuk duduk. Hanako memutar matanya kemudian tertawa. Hanako membantu Jack untuk duduk dan mengatur bantal untuk sandarannya. Hanako pun kembali berbalik untuk memanggil Saka. Tetapi, lagi-lagi Jack menahannya.

"Kau ini kenapa?", tanya Hanako.

Jack tersenyum dan menarik Hanako lebih dekat. "Stay..."

"Aku hanya akan memanggil Saka. Aku disini.", tukas Hanako sembari memutar badannya.

Jack tidak melepaskan genggaman tangannya. Ia justru mengeratkan genggamannya. Tiba-tiba Jack menarik Hanako. Dengan satu kali hentakan, wajah gadis itu hanya berjarak kurang dari 5 cm dari wajahnya.

"Jack!"

"Ssh!". Jack tersenyum jahil kemudian mencium sekilas bibir Hanako. Hal ini tentu membuat Hanako terkejut.

"Kau ini mengejutkanku saja! Mintalah dengan baik-baik. Kalau begini kan, aku bisa saja mematahkan tulangmu itu---lagi.", omel Hanako sembari menunjuk perban yang melilit dada Jack.

Jack tertawa terbahak-bahak. Sejak kapan gadisnya ini jadi posesif? Apa 5 bulan cukup untuk membuat seorang gadis ignorant menjadi gadis over-care? Hanako merengut kesal kemudian mencubit pipi Jack---walau Jack itu tirus. Jack tersenyum menatap gadisnya itu. Bisa dipastikan bahwa pipi Hanako semerah tomat sekarang.

"Terimakasih...", ucap Jack.

Hanako mengernyitkan keningnya. "Untuk apa?"

"Karena telah menjadi orang pertama yang melihatku terbangun." Jack tersenyum semakin lebar.

Hanako tertawa dan menggeleng. Ia menempelkan keningnya ke kening Jack. Menempelkan hidungnya ke hidung Jack dan meringis gemas.

"Aku terbangun karena mendengar seorang malaikat kesepian sedang bernyanyi...", goda Jack.

"Apa sih...", Hanako tersipu malu.

"Mau bernyanyi bersama? Kutebak kau baru belajar menggitar, tapi aku suka permainan gitarmu...", ujar Jack sambil tersenyum.

"Jadi kau mendengarku, he? Baiklah, sayangku, mau lagu apa?", Hanako pun akhirnya mengalah dan kembali mengambil gitar tersebut.

"Lagu lama, yang romantis, tapi ngga alay apa?", tanya Jack

"Romantis tapi ngga alay? Kau ini ada-ada saja...", Hanako tertawa. "Bagaimana kalau Truly Madly Deeply? Kau tahu tidak?"

Jack berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk. "Lagunya Savage Garden? Tentu aku tahu, mainkan...", pinta Jack akhirnya.

Gadis itu pun mengangguk. Ia memposisikan duduknya di sebelah ranjang Jack lagi. Hanako tersenyum dan mulai memetik gitarnya.

I'll be your dream, I'll be your wish,
I'll be your fantasy. 
I'll be your hope, I'll be your love 
Be everything that you need. 
I love you more with every breath 
Truly madly deeply do.. 
I will be strong I will be faithful 
'Cos I'm counting on a new beginning. 
A reason for living. 
A deeper meaning. 

Unexpected Heart [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang