2 years latter..
Hari sudah pagi. Cuaca yang sangat cerah menyambut pagi ini. Terlihat seorang namja yang tengah bergerumul dengan selimutnya mulai menggeliat dan terbangun dari tidurnya.
Namja yang tak lain adalah Taehyung, mendudukkan dirinya di ranjang. Meregangkan otot-ototnya yang sedikit kaku. Ia mengambil nafas dalam-dalam, membiarkan paru-parunya terisi dengan oksigen pagi yang menyegarkan.
Taehyung menatap kesebelah kirinya. Senyum tercetak dengan jelas di wajah Taehyung.
"Annyeong, Jungkook-ah. Bagaimana kabarmu hari ini? Ah, kau pasti sangat baik." Ucap Taehyung pada sosok di sebelahnya.
"Ya! Kenapa kau selalu tersenyum? Setidaknya jawab pertannyaan ku dengan perkataan, bukan senyuman seperti itu." Ucap Taehyung lagi.
Sosok yang diajak bicara oleh Taehyung adalah foto Jungkook yang tengah menampilkan senyum manisnya. Foto dengan ukuran besar itu di pajang di dinding kamar Taehyung. Tak hanya dikamar Taehyung, diruang tamu, di ruang tengah, dapur, hampir di setiap ruangan di rumahnya ada foto Jungkook dengan ukuran jumbo.
"Ah.. aku masih mengantuk." Ucap Taehyung. Ia kembali merebahkan tubuhnya dan menarik selimutnya.
"Ya! Ireona. Aku tau kau sudah bangun. Ireona, ppali." Ucap seseorang dengan menggoyangkan tubuh Taehyung.
Taehyung membuka selimutnya dan kembali membuka matanya. Melihat siapa yang tengah mengganggu tidurnya di pagi hari yang cerah ini. Hei.. bahkan orang itu tak mengetuk pintu kamarnya.
"Ya! Namjoon hyung! Kalau masuk kekamarku, ketuk pintu dulu." Ucap Taehyung dengan nada kesal. Ya.. seorang yang membangunkan Taehyung adalah Namjoon.
"Kau tak akan membuka pintu jika aku mengetuknya. Ireona ppali. Kau sudah mengemas barang-barangmu, kan?" Tanya Namjoon. Taehyung kembali mendudukkan dirinya di kasur.
"Ne, hyung. Aku sudah mengemas semuanya." Ucap Taehyung.
"Bagus. Oh.. disini ada fotonya Jungkook juga? Aish, aku tak mengira jika kau sekarang menjadi stalker Jungkook." Ucap Namjoon dengan memandang horor kearah Taehyung.
"Apa salahnya memasang foto Jungkook?" Ucap Taehyung.
"Terserahmu. Ah, kau tak ingin membawa sekalian foto Jungkook?" Tanya Namjoon, melihat foto Jungkook tetap berada pada tempatnya.
"Aniya, hyung. Biarkan foto Jungkook ada di rumah ini. Disini terlalu banyak kenangan yang aku lalui bersama Jungkook. Aku tak ingin mengambilnya." Ucap Taehyung dengan menatap foto Jungkook.
"Arraseo. Jja, cepatlah bersiap. Kita akan segera berangkat ke Busan pagi ini." Ucap Namjoon. Taehyung mengangguk.
Setelah Namjoon keluar dari kamar Taehyung, Taehyung segera membersihkan diri di kamar mandi. Setelah selesai, ia memakai baju dan jaket tebalnya. Saat ini adalah musim dingin, musim kesukaan Jungkook. Biasanya dia akan keluar ketika musim dingin seperti ini. Bermain salju atau hanya berjalan-jalan.
"Hah.. sekarang musim dingin disini. Apa disana juga turun salju jika musim dingin? Pastikan appa dan eomma memberikan jaket tebal pada Jungkook. Dia selalu melupakan jaketnya jika sudah bertemu dengan salju." Monolog Taehyung dengan menatap ke langit cerah hari itu.
Setelah bermonolog, Taehyung mengamati sekilas isi kamarnya. Taehyung menghela nafas pelan, mengambil kopernya dan turun dari kamarnya.
Namjoon sudah menunggu di bawah bersama dengan kopernya. Ia segera membawa kopernya ke mobil dan memasukkan ke bagasi. Setelah semuanya masuk. Namjoon dan Taehyung berangkat ke Busan.
Selamat tinggal, Jungkook. Aku akan mencoba menjalani kehidupan tanpa dirimu. Aku akan berasa di Busan dalam waktu yang cukup lama. Aku akan berkuliah disana dan akan menjalani hidup tanpamu sesuai dengan harapan mu waktu itu. Aku akan kembali kesini jika sudah saatnya.
########
Mobil yang dikendarai Namjoon berhenti di sebuah pekarangan rumah yang cukup besar.
Taehyung keluar dari dalam mobil, begitu juga dengan Namjoon. Menatap rumah yang ada di hadapannya ini.
"Masih sama seperti yang dulu." Ucap Taehyung.
"Ne, tak ada yang berubah sama sekali." Namjoon ikut menimpali.
Rumah dimana Taehyung dan Jungkook menghabiskan masa kecil mereka dengan appa dan eomma mereka. Kedia orang tua mereka rujuk ketika Taehyung berumur lima tahun dan Jungkook masih berumur dua tahun. Masa kecil yang begitu indah sebelum akhirnya kedua orang tua mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Taehyung memejamkan kedua matanya. Mencoba mengenang kenangan masa kecil bersama dengan Jungkook. Dan melupakan kenangan pahit yang terjadi selama ini. Meski kenyataanya sangat sulit.
"Kajja, kita masuk." Ajak Namjoon. Ia segera mengeluarkan koper miliknya dan Taehyung.
"Gomawo, hyung." Ucap Taehyung dengan mengambil kopernya. Ia melangkah menuju rumah dihadapannya.
"Aish! Sial! Bisa-bisanya dia membuatku haris berjalan kaki sepeti ini. Awas saja nanti. Akan aku habisi dia kalau ketemu! Cih!"
Langkah Taehyung terhenti ketika mendengar sebuah suara yang tak asing baginya. Sebuah suara yang telah hilang selama dua tahun dalam hidupnya. Dan kini ia bisa mendengarnya.
Taehyung membalikkan badannya. Matanya menatap sosok namja yang tengah bergumam karena kesal dan menendang apapun yang ada di depannya.
Mata Taehyung membulat ketika melihat sosok didepan halaman rumahnya. Begitu juga dengan Namjoon, namja itu juga ikut terkejut melihat sosok namja yang melewati halaman rumahnya. Sosok namja yang tengah sibuk mengumpat karena kesal.
"J-Jungkook?"
*******
Buwaaaaa... lgi nungguin apaan? Udah kelar woy, chap epilognya..
Hay.. hay.. hay..
Rei blik lagi... adakah yg menunggu chap epilognya? Atau mngkin nungguin author nya?/plak//oke lupakan/
Nih, rei dah up epilognya. Niatnya sih mau up seminggu lgi, biar da yg pnasaran nungguin gtu. Tpi gk jdi deh. klok di up nya minggu dpn nanti gk da waktu ngebut sekuelnya.
Oke deh.. kra2 yg diliat taetae ma moonie itu bneran kookie atau cma halusinasi aja? Tgu ja sekuelnya. Di sekuelnya bkl da yg sru. Genre masih brother ship kok, cma q buat da sedikit action nya. Pkoknya dikhidupan tae yg skrang, bkl bda ma yg sblumnya. Bkl ada tingkah konyol dri seorang kim Taehyung. Stay trus ma rei ya..
Oke, bye. See you later di sekuelnya. Rei usahain bkl buat sekuel yg bagus. Tungguin rei ya..
Salam Reika Ryu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayonara, Hyungie [END]
Genç KurguHidup hanya sebentar, kita hidup hanya satu kali. Kita tak bisa mengulang waktu yang sudah berlalu. Untuk itu, jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang kau miliki. Tak semua orang dapat mendapatkan kesempatan kedua untuk menikmati hidup. Seperti ha...