Kedua puluh dua

950 88 13
                                    

"Belum dijemput? Mana suamimu?" tanya Joonmyun pada Jiyeon, yang tak sengaja ia temui dilobby kala menunggu mobilnya diambil oleh security mereka.

Jiyeon menggeleng sambil menatap ponselnya pasrah.

"Ayo pulang kalau begitu."

"Aku harus menunggu suamiku, kakak ipar." Jiyeon bicara datar, berusaha menahan tangisnya yang hampir menggelegak ditenggorokannya.

"Tapi... kau bisa sakit, ayo pulang... Pikirkan bayimu." Jiyeon mengusap perutnya yang berusia 8 bulan lebih, sebentar lagi ia melahirkan tapi suaminya sedang sibuk sibuknya diawal musim perkuliahannya.

"Ayo." Joonmyun membukakan pintu mobil untuk Jiyeon, ada rasa bahagia melihat Jiyeon yang menurut padanya.

Mingyu, kalau dia tak bisa menemui istrinya bukankah lebih baik dia meninggalkan pesan atau lainnya. Dasar bocah bodoh! Rutuk Joonmyun.

Mengapa Joonmyun bersikeras mengajak Jiyeon pulang?

Karena saat Joonmyun mengecek akun instagramnya dikolom explore secara tak sengaja sebuah foto yang terdapat Mingyu didalamnya ada disana dan baru diupload sekitar beberapa detik yang lalu, kemungkinan besar bocah itu masih ada diacara keakraban kampusnya.

Lalu untuk apa Jiyeon menunggu Mingyu?

"Mingyu, mengabarimu tidak kak?" tanya Jiyeon pada Joonmyun. Pria disampingnya hanya menatap bingung pada Jiyeon yang akhirnya wanita itu melanjutkan "Mingyu janji akan menjemputku sejak jam 5 tadi, tapi sampai sekarang belum datang... ponselnya juga mati, apa yang terjadi? Aku takut dia kecelakaan atau hal buruk lainnya."

Apa ia berikan saja foto tadi pada Jiyeon agar wanita itu tak khawatir pada suaminya?

Atau jangan... Nanti Jiyeon cemburu?

Ah... Apa yang harus kulakukan? Batin Joonmyun berkecamuk.

Masa bodoh.

"Ini. Suamimu sedang ada acara malam keakraban dengan senior jurusannya, kukira itu wajib."

Jiyeon menatap nanar gambar ponsel Joonmyun,

Setidaknya Mingyu selamat tapi rasa sakit dihatinya tiba tiba mencuat kala melihat Kei disana.

Kei, wanita itu meskipun tanpa disadari ada rasa tertarik dari gadis itu pada suaminya bahkan tak bisa menutup kemungkinan Mingyu akan kembali menyukai cinta pertamanya itu.

"Hei, jangan menangis... Saat kuliah akupun begitu, Jiyeon... Hey... Kau mau es krim?" tawar Joonmyun panik, membuat Jiyeon menengadahkan wajahnya dan mengangguk.

Pria itu menghentikan mobilnya disebuah toko eskrim dengan system drive thru.

Keduanya memesan dan memakan es krimnya disebuah pelataran parkir umum disekitar sana.

"Kau marah?"

"Tidak, hanya... Sedikit kecewa, aku menunggunya hampir 3 jam dan dia tak memberi kabar apapun padaku."

"Mungkin ponselnya kehabisan baterai atau masalah signal?"

"Mungkin saja. Kakak ipar? Kemana pacar pacarmu? Biasanya tiap malam kau sibuk kencan sana sini?"

"Aku sedang mengurangi kebodohanku. Aku akan mencari jodohku mulai dari sekarang... Kekasih kekasihku bukan tipe gadis yang bisa kuajak ke pelaminan. Kau mengerti kan maksudku?"

"Ya... Ah... Akhirnya..."

"Apa maksudmu? "

"Akhirnya kau waras, aku pikir kau akan selamanya brengsek."

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang