Keenam

1.1K 125 41
                                    

"Itu karena...."

"Sudah sampai Tuan dan Nyonya muda." ucap Supir Han membukakan pintu menghentikan ucapan Mingyu.

"Terimakasih." balas Mingyu diikuti Jiyeon yang membalas bungkukan supir keluarga Kim.

"Gamsahamnida."

"Kalau begitu saya permisi." ucap supir Han setelah mengeluarkan koper pasangan itu.

"Nanti kulanjutkan dikamar." ucap Mingyu menggandeng tangan Jiyeon tak lupa menaruh jasnya dibahu Jiyeon yang terbuka.

Didalam kamar president suite yang ibunda Mingyu sewa, keduanya tampak sibuk membereskan pakaian mereka dalam diam,

Sebenarnya hanya Jiyeon yang sibuk sedangkan Mingyu mendengarkan lagu dari channel musik ditelevisi berlangganan dihotel tersebut,

Jiyeon mengingat obrolan ibunda Mingyu dan dirinya sehari sebelum pernikahannya.

Flashback on

Jiyeon diajak makan siang oleh Nyonya Kim saat ia masih dikantor,

Keduanya berhadapan dalam meja cafe yang cukup mewah didaerah tersebut.

Nyonya Kim tersenyum tulus pada Jiyeon.

"Jiyeon, kau pasti merasa ada yang salah denganku, mengapa aku begitu antusias pada pernikahan kalian? juga kenapa aku tak marah setelah tahu putraku menghamilimu?

Maafkan aku...

Aku menyayangi putraku, Ya... Tapi saat ia melakukan kesalahan aku yang akan memarahinya terlebih dahulu, aku tak membedakannya dengan putra tiriku,

namun... semenjak aku menikah kembali Mingyu cenderung pemurung dan tak suka bersosialisasi...

Sebelum insiden kau menginap dirumah kami, Mingyu tak pernah pulang larut malam bahkan sebelum jam 9 malam sudah pasti ada dirumah

Sebenarnya... Aku takut Mingyuku masuk kelingkungan drugs atau sesuatu seperti itu, atau malah gay, jujur saja anakku belum pernah membawa gadis,

Beberapa kali aku bertanya pada supirnya apa ia pernah keluar sekolah menggandeng wanita, jawabannya tidak pernah.

Ia cenderung tak pernah mendekati wanita... Itu yang kutakutkan.

hingga suatu hari ia pulang larut dan mendengar kabar bahwa Mingyu membawa gadis kerumah.

Aku cemas sekaligus senang, itu artinya anakku bukan seorang gay tapi cemas kenapa dia membawamu dalam keadaan mabuk,

Aku terus berpikir, berhenti memakai otak konservatifku... Aku percaya anakku, anakku sudah cukup dewasa untuk menentukan jalan pilihannya,

Sebagai seorang ibu, aku hanya mengharapkan yang terbaik untuknya, aku juga bukan ibu yang baik untuk Mingyu.

Aku harap kau bisa memperbaiki hubungan kami, aku... Mingyu juga ayah tirinya dan saudara tirinya. Kumohon... dekatkanlah kami lagi." monolog panjang Nyonya Kim membuat Jiyeon tercengang mendengar ucapan ibunda Mingyu padanya,

Jiyeon mengangguk dan mengusap tangan ibunda Mingyu berusaha menenangkan Nyonya Kim dan berjanji akan melakukan yang diinginkan calon ibu mertuanya.

Flashback off

Pakaian Mingyu sudah berganti dengan piyama, baru saja ia selesai dari kamar mandi.

Mingyu terlihat segar setelah satu hari penuh menghabiskan hari spesial mereka.

"Tidak mandi? Jika kau tak mau mandi atleast ganti bajumu." ucap Mingyu pada Jiyeon yang masih merapikan pakaiannya yang terakhir.

"Shirreo. Hehe..."

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang