Ketiga

1.4K 156 51
                                    

Jiyeon mundur perlahan untuk berpamitan, sang pria hanya mengangkat bahu acuh.

Setelah berada di luar apartemen Joonmyun, gadis itu kembali menekuri perkataan atasannya juga Mengenai pria yang bersamanya tadi malam.

Mengingat setiap detail tadi malam,

Mengingat apapun itu,

Tapi percuma, tak ada yang diingatnya bahkan perasaan saat milik Mingyu menginvasi miss Vnya tak bersisa sedikitpun , hanya rasa perih yang terasa kini.

Kringgg

- Mingyuku <3 -

"Yeoboseyo. Siapa ini?" tanya Jiyeon menyapa seseorang disambungan teleponnya tanpa melihat id penelepon.

'Heol... kau melupakan aku dalam kurun waktu 2 jam, luar biasa.' Jiyeon mengetahui suara serak ini.

Gadis itu melepaskan ponselnya sesaat untuk melihat identitas si penelpon.

Cih, siapa yang menulis nama Mingyu dengan tanda love ini?

Menjijikan.

"Bagaimana bisa? Ah... Apa yg kau mau?" tanya Jiyeon to the point.

'Kurasa kau sebaiknya mundur sedikit, air hujannya bisa membasahimu.' Jiyeon tersentak mendengarkan ucapan Mingyu dan mulai memindai sekitarnya.

Gadis itu mundur dan matanya menangkap Suv biru masih berada di depan gedung apartemen, tak jauh dari ia berdiri.

Mobil jenis Suv itu mulai mendekat kearahnya yang masih menunggu hujan,

Sialan kenapa dia masih ada disini? - pikir Jiyeon kesal.

"Kenapa masih disitu?" Jiyeon menunggu penjelasan masih dalam sambungan teleponnya.

'Menunggumu, aku sedikit khawatir. Masuklah kedalam mobil, kau bisa terkena hipotermia.'

Jiyeon tak mengindahkan keinginan Mingyu dan segera berlari menghentikan taxi menuju rumahnya.

Rumahnya tak begitu bagus hanya apartemen murah berlantai tiga yg sederhana dan dihuni oleh beberapa penyewa lainnya.

Namun, ia menyukai view yg indah menghadap taman kota yang asri.

"Kau meninggalkanku?" tanya Mingyu yg menahan lengan Jiyeon sebelum ia memasuki apartemennya.

"Dengar Mingyu, apa yg kemarin kita lakukan adalah satu kesalahan dan mari kita lupakan.semuanya. Kau kembali dengan kehidupanmu dan aku juga. Jadi Annyeong." Jiyeon masih tak mampu bergerak karena tangannya yg tertahan Mingyu.

"Bagaimana jika aku tak mau melupakan semuanya." tatapan itu seolah melucuti pakaiannya kenapa dia harus menatap Jiyeon setajam itu?

"Pergi dan lupakan semuanya, aku mohon."

"Jujur saja, kau adalah wanita pertamaku dan aku juga yang mengambil kesucianmu jadi bisakah aku terus disampingmu? Maksudku... Bagaimana jika kau hamil?"

Jleb

Ucapan Joonmyun membuatnya teringat kembali dan mengiang dikepalanya, benar...

Bagaimana kalau ia hamil, apa Mingyu memakai pengaman?

"Mingyu... Dengar... Apa Kau memakai pengaman kemarin?"

"Uhm... Seingatku, Tidak... Aku lupa memakainya, kau menggodaku dan membuatku lupa akan semuanya." Mingyu menggaruk lehernya malu.

"Kau!! Agh... Kkaa!!" usir Jiyeon melepaskan tangannya paksa.

"Shirreo! Aku kekasihmu dan aku suka title itu. Lagipula aku tak melakukan hal buruk hanya mengantarmu, kecuali kau menginginkan hal buruk itu terjadi." senyum miring Mingyu membayang diwajah tampannya membuat Jiyeon menutup wajah Mingyu dengan telapak tangannya yang tak terlalu besar.

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang