Ketujuh belas

871 96 25
                                    

Mingyu baru saja turun dari mobilnya ketika sahabat sahabat sintingnya datang dengan tatapan menunggu penjelasan.

"Ming... Kenapa tidak kau beritahu aku kalau istrimu itu seksi... Ah, aku jadi menyesal kenapa tak ikut saat pernikahanmu." ucap Kihyun kesal.

"Itu karena kau sibuk liburan di Maldives, lagipula kau seharusnya juga mulai mencari kekasih jadi setelah lulus kuliah kau tak akan sibuk memilah milih pasanganmu kelak."

"Oh my.. pewaris Choi enterprise memang beda. Memangnya kau juga sudah ada kekasih? Kau juga jomblo kan? " goda Kihyun pada Junhong.

"Yak!" teriak Junhong tidak terima dengan panggilan dari Kihyun barusan.

Mingyu terkekeh sambil melanjutkan langkahnya menuju kelasnya,

"Selamat Pagi Saem." sapa Mingyu malas pada Kyuhyun guru matematika merangkap wakasek kesiswaan yang dengan terang terangan menggoda istrinya kemarin.

"Pagi, Hei!! Mingyu... Jiyeon, apa akan kemari lagi?" tanya Kyuhyun saem tak tahu diri.

Ingin sekali Mingyu menghajar pria itu namun mengingat status guru muridnya membuat Mingyu menghentikan niatnya.

"Tidak, istriku sedang bekerja nanti sepulang sekolah mungkin aku akan mengantarnya ke rumah sakit, kami akan mengecek kandungannya." jelas Mingyu setengah memanasi guru sintingnya.

"Kandungan? Jadi Jiyeon... "

"Ya, mungkin 6 bulan lagi anakku lahir darinya, aku sebenarnya ingin bayiku mirip ibunya tapi Jiyeon bilang ia ingin anak lelaki tampan seperti wajahku. Aku jadi malu." Mingyu semakin memanasi Kyuhyun saem yang membayangkan sesuatu.

"Lalu... Uhm.. Bagaimana dia diranjang?" tanya Kyuhyun tak senonoh namun Mingyu mengesampingkan kekesalannya dan berbisik tepat ditelinga saemnya.

"Luar biasa. " Kyuhyun hanya mengangguk angguk sedih memikirkan Jiyeonnya diranjang bersama muridnya.

Ah, cintanya bahkan layu sebelum berkembang.
.

"Gila! Cho Saem, dia bahkan menanyakan servis istrimu diranjang." ujar Kihyun tak percaya.

"Kurasa dia memang benar benar tak waras, jangan sampai istrimu kemari lagi atau dia ke rumahmu, bisa bisa dia habis memodusi istrimu." tambah Junhong tak kalah kesalnya dengan Kihyun.

"Sudahlah, dia tak akan mungkin mendapatkan Jiyeon dan akupun tak akan membiarkan Cho Saem mendekati istriku." Mingyu merapatkan jas almamaternya sebelum beranjak dari kursinya.

"that's a spirit!" ungkap Kihyun bersemangat.

"Percayalah pada istrimu, dia bukan tipe wanita ganjen seperti fansmu." tambah Junhong menenangkan sahabatnya.

"Aku tahu." bisik Mingyu sembari membawa buku absen dan memulai menuliskan tugas didepan papan tulis, kebetulan guru Bahasa mereka tak bisa masuk dan hanya menitipkan tugas pada sang ketua kelas, Mingyu.

.

"Jiyeon kau sudah makan siang?" tanya Joonmyun keluar dari ruangannya.

"Belum, saya akan makan setelah selesai dengan ini pak Presdir." Jiyeon melirik sedikit pada sang bos kemudian kembali menatap komputer dihadapannya.

"Hentikan dulu, makan siang lebih penting, kau mau bayi didalam tubuhmu kelaparan?" tanya Joonmyun gemas.

"Aku..." sebelum Jiyeon semakin mengelak Joonmyun sudah masuk kedalam ruangannya.

Jiyeon menghembuskan nafasnya berat, apalagi yang dipikirkan bosnya ini? Apalagi yang akan bos tak warasnya ini perbuat demi kelangsungan penderitaan Jiyeon lainnya? Wanita itu berpikir keras sebelum masuk kedalam ruangan presdirnya.

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang