CHAPTER 19

885 126 16
                                    


.

.

.

Sorot bayang seorang wanita berjalan pelan kearah dapur bernuansa putih di dalam rumahnya. Tangannya menjulur memegang gelas yang ia isi dengan air.

"kau baru pulang?" tanya seseorang yang menyalakan lampu pada ruangan dirumahnya

"ne, aku sibuk sekali akhir-akhir ini" wanita itu berucap santai

"tidak bisakah kau hanya dirumah dan menjadi istri yang baik?" terselip nada kesal pada kalimatnya.

"apa aku kurang baik? kau ingin aku membatu di dalam rumah luas yang sunyi ini hanbin-ah?" wanita itu sedikit menyunggingkan sebuah senyuman

"hanya saja kau selalu pulang larut dan tidak ada saat aku butuh lee hayi" hanbin berucap

Wanita itu membalikan tubuhnya menghadap sang suami

"lalu bagaimana denganmu? Kau bahkan lupa jika punya istri disisimu kim hanbin! Kau sibuk bekerja. Kau sibuk pergi kerumah sakit! kau sibuk mengurus orang lain! Kau sibuk berhubungan dengan sahabatmu itu tuan kim!" hayi meninggikan suaranya

"aku melakukan itu uuntuk kehidupan rumah tangga kita lee hayi. Apa kau mau punya suami yang tidak memiliki masa depan? Dan jangan sangkut pautkan masalah ini dengan jinhwan!" hanbin tak kalah keras

"cih, lihat! Kau bahkan membela sahabatmu yang jauh disana kim!"

"sudah kubilang janga—kau anggap aku apa selama ini?" hayi berucap memotong kalimat hanbin

"apa kau pernah menganggapku istri kim? Kau selalu menomor satukan sahabatmu" mata wanita itu terlihat memerah

"sia-sia" kalimat itu terlontar dari bibir merah wanita cantik disana

"semua sia-sia kim hanbin" ia menjatuhkan gelas berisi air di tangannya

"apa yang sia-sia? Maksudmu aku melakukan ini semua sia-sia?" hanbin semakin meninggikan suaranya

"kau sibuk dengan urusanmu. Dan seperti ucapanmu, aku sibuk dengan urusanku"

"jadi, kita akhiri ini" ia menatap nanar pria yang di cintainya empat tahun lalu

"ya, baiklah. Kita akhiri ke sia-siaan ini lee hayi-ssi"


..

From : Jinhwan

To : Hanbin

Subject : Long Time!

Hei apa kabar? Sudah lama sejak terakhir kali. Kau tahu hanbin? Hanbyul semakin terlihat aneh dengan dandanan yang ia buat sendiri. Dia selalu mengacaukan aku tiap kali aku sedang berdandan. Yak! Jangan berfikir yang aneh-aneh. Bukan berdandan seperti gadis 17 tahun. Dia memakai lipstick umma. Dan jangan salahkan aku jika lipstick itu patah oleh hanbyul! Ssstttt jangan katakan hal ini pada umma. Aku akan membeli yang baru sebelum umma tahu dan mencekik cucunya sendiri.

Kehidupanku masih sama hanbin-ah. Aku sibuk membersihkan kamar milik orang lain. Satu-satunya yang berubah dihidupku adalah aku semakin terlihat dewasa. Jadi, bagaimana rasanya memakai jubah dokter? Selamat atas kelulusanmu. Seharusnya aku disana merayakan bersamamu. Tapi, aku senang mendengar kabar bahagia ini. salam hangat dari sahabatmu



Donghyuk terdiam saat menatap sosok pria bertopi hitam dengan gigi kelinci melekat digusinya.

LOVE SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang