CHAPTER 20

928 121 10
                                    


.

.

Seorang pria menatap pantulan tubuhnya pada cermin cukup besar di hadapannya. Beberapa kali ia terlihat memejamkan matanya lalu membuang napas berat.

Langkahnya lalu berhenti saat berada tepat di hadapan sebuah ruangan dengan dinding kaca. Lima langkah lagi ia bisa meraih pintu di sana. namun entah apa yang membuat kakinya sulit sekali melangkah.

Ia menatap wajah bahagia pria didalam sana. pria dengan jas putih dan sebuah bucket bunga di tangannya. Pria itu terlihat sangat sempurna saat tersenyum. Senyum yang ia berikan pada beberapa orang di dalam ruangan itu.

"kau tidak akan masuk?" suara seseorang masuk ke dalam indra pendengarannya

Hanbin memalingkan wajahnya pada pria yang kini berdiri tepat di sampingnya.

"oh..? aku akan masuk" jawabnya singkat

"dia tampan sekaligus terlihat cantik kan kim hanbin?" tanya orang itu lagi. orang itu adalah kim donghyuk. Dengan pakaian formal dengan sebuah kado di tangannya

"ya tentu" jawab hanbin

"sejak dulu" lanjutnya pelan

Donghyuk tersenyum dalam diam. Dia jelas mendengar ucapan yang sepertinya sengaja di sembunyikan hanbin.

"kehidupan memang seperti ini hanbin-ssi" hanbin menoleh pada donghyuk.

"terkadang kau harus merelakan sesuatu yang sangat berharga bagimu. Dia yang jujur dan berusahalah yang akan menang" donghyuk tersenyum di sela-sela kalimatnya

Hanbin masih dalam mode diamnya.

"maka jika kau merasakan sesuatu yang mengganjal hatimu. Sesuatu yang membuat kesempatanmu hilang dalam sekejap, jangan menyesalinya saat semua itu di rebut oleh orang lain" lanjut donghyuk

"dunia tak seindah cerita dongeng kim hanbin" donghyuk berjalan kearah pintu ruangan disana

"ya, dunia memang kejam" hanbin tersenyum miris untuk dirinya sendiri

Ia menatap pria di dalam sana. pria yang dengan senyuman bahagia saat mendapat hadiah dari donghyuk.

Hanbin

Dengan segala keberaniannya ia melangkah dan masuk ke dalam ruangan itu

"Daddy hanbin" suara anak perempuan yang tak terlalu jelas langsung menyambut pendengaran hanbin

"ohh hanbyulie. Kau semakin berat oughh" ucap hanbin sambil menggendong hanbyul.

Jinhwan tersenyum menatap pemandangan disana. Jangan terlalu kaget karena hanbyul memanggil hanbin dengan sebutan 'daddy'. Karena sejak kecil jinhwan selalu memerintahkan hanbyul memanggil sahabatnya itu daddy. Bukan karena jinhwan yang menginginkannya, namun karena hanbin yang memaksa jinhwan

Hanbin mendekat pada jinhwan yang sedang terduduk di sebuah sofa putih

"bagaimana perasaanmu?" tanya hanbin dengan senyuman yang ia paksa di wajahnya.

"seperti perasaan yang kau rasakan empat tahun lalu" jinhwan tersenyum.

Hanbin membalas senyuman itu.

"bagaimana perasaan hanbyulku yang cantik ini?" tanya hanbin saat dia tidak tahan lagi bertatapan dengan jinhwan

"Aku senang" jawabnya dengan nada lucu

"aigoo bayiku yang lucu" hanbin mengecup pipi tembam hanbyul


25 Juli

LOVE SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang