CHAPTER 23

784 114 8
                                    


.

.

"bagaimana jalan-jalan sorenya? Apa menyenangkan?" ucap ketus seseorang yang kini mendekat pada pintu utama rumah orangtua jinhwan

Hanbin mengerutkan keningnya.

"kau sudah pulang suamiku?" ucap jinhwan ia sedikit melirik hanbin dan tersenyum

"kenapa tidak minta izin dulu padaku?" tanya jiwon. Matanya masih focus menatap hanbin

"aku hanya menjemput hanbyul dan itu dekat dari sini. Aku kira kau akan pulang malam, aku hanya tidak ingin mengganggumu saat kerja" jawab jinhwan

Jiwon melangkahkan kakinya mendekat pada hanbin

"hanbyulie ayok kita masuk" ajaknya langsung meraih hanbyul dari tangan hanbin

Hanbin hanya diam mendapat tatapan tajam dari suami sahabatnya. Jika saja dia bukan suami jinhwan, mungkin hanbin akan meninju wajah pria dengan gigi kelinci itu.

Jiwon kemudian melangkah masuk meninggalkan jinhwan dan hanbin yang terlarut dalam kesunyian

"aku masuk dulu. Sampai besok" pamitnya dengan senyuman manis

Hanbin membalas senyuman yang menurutnya tidak biasa itu. Lalu kemudian ia berbalik dan berjalan kearah rumahnya

....

Minggu, 16 Januari

Pagi cerah di negeri ginseng. Ia melangkah keluar dari dalam kamarnya dengan setelan santai sebuah kemeja biru maroon dan celana bahan mengatung dengan belt hitam yang melingkari pinggangnya. Tangannya juga berhias jam tangan kesukaannya apalagi kalau bukan jam tangan pemberian jinhwan

"good morning umma" sapanya saat melihat sosok ibu yang sedang sibuk membereskan sarapan

"good morning boy" balasnya

"oh kau ingin pergi? Kemana? Ini hari minggu asal kau tahu saja hanbinie" tanya beruntun nyonya kim

"aku ada urusan dirumah sakit. tidak ada hari minggu bagi dokter umma" ia menyumpal mulutnya dengan roti panggang dengan selai nanas

"kini umma tidak akan pernah punya waktu darimu" ujar nyonya kim dengan nada sedih

"kita akan pergi kencan jika aku tidak sibuk. Aku pergi dulu" pamitnya dengan sebuah kecupan di pipi sang ibu

Hanbin.

Ia melangkah keluar rumah dan masuk kedalam mobil mewah berwarna hitam. Matanya kemudian menangkap sosok sahabat mungilnya disebrang sana dengan hanbyul dalam gandengannya dan jiwon yang sedang mencium sekilas bibir jinhwan

"akh pemandanganku" ucap hanbin samar sambil melirik kearah lain

Terlihat jiwon yang pergi dengan sebuah mobil tak terlalu mewah dengan jinhwan dan hanbyul yang melambai mengiringi kepergian pria berotot itu

Hanbin menjalankan mobilnya mendekat pada sosok sahabatnya dengan bunyi klakson yang menyadarkan jinhwan. ia melambaikan tangannya

"daddy~" sapa hanbyul

Hanbin mencubit halus pipi anak baptisnya itu

"kau ingin kemana?" tanya jinhwan penasaran. Wajahnya ia dekatkan pada jendela mobil hanbin

"aku akan kerumah sakit. ada yang perlu aku urus" jawabnya

"heoll sepertinya dokter kim hanbin sangat sibuk bahkan di hari minggu sekalipun" canda jinhwan

LOVE SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang