CHAPTER 21

863 119 4
                                    


.

.

.

"jadi, bagaimana malam pertamanya?" tanya seseorang yang kini berdiri disamping jinhwan

"hangat" jawabnya singkat

"wahh seharusnya aku menyusup ke dalam kamarmu dan menyaksikan kehangatan itu" hayal donghyuk

"berhenti membual kim donghyuk-ssi" ucap jinhwan dengan nada kesal

Kini keduanya berada di sebuah apartemen donghyuk. Apartemen sederhana, sangat sederhana. Hari ini jinhwan pulang setengah hari dari pekerjaannya, dan untuk menikmati harinya, ia mampir mengunjungi donghyuk. Bukan ia tidak suka untuk pulang langsung kerumahnya, hanya saja jinhwan butuh sesuatu yang lain dari biasanya

"oh ya, bagaimana toko obatmu?" tanya jinhwan

Donghyuk menghampiri sahabatnya yang sedang duduk santai di sofa dengan segelas soda di tangannya. Ia kemudian meletakan sepiring biskuit coklat di atas meja

"ada pegawai baru disana. Jadi aku bisa sedikit bersantai" jawabnya

"apa kau mau berada di sana terus?" tanyanya lagi

"tuan kim jinhwan, jika aku bisa mendapat pekerjaan lain aku tidak akan ada disana sampai saat ini juga!" jawab donghyuk dengan setiap penekanan di kalimatnya

"karena itu aku bertanya" jinhwan menegakan tubuhnya

"kenapa?" ucap donghyuk

"di hotelku sedang butuh karyawan. Sama sepertiku. Office boy. Tapi gajinya lumayan. Kau mau?" tanya jinhwan sambil sibuk mengunyah biskuit coklatnya

"kenapa kau harus bertele-tele. Tentu saja aku mau" jawabnya

"baiklah berita bagus untuk big brother" ucap jinhwan

"big brother? Siapa dia?" tanya donghyuk saat dia mendengar nama asing di telinganya

"atasanku. Jika kau melihatnya, aku yakin kau tidak akan pernah bisa menahan tawa. Tubuhnya sebesar rumahku" ucap jinhwan dengan tawa geli saat mengingat bentuk tubuh atasannya.

"oh ayolah, aku tidak sabar melihatnya" ujar donghyuk dengan ikut tertawa

Keheningan menyapu ruangan disana saat dirasa big brother tidak lucu lagi untuk di bahas

"ah aku lupa mengatakan sesuatu" ujar donghyuk

"apa? Dasar pikun" celanya

Donghyuk sedikit ragu untuk berucap. Dia kemudian mengambil napas berat

"apa hanbin tidak mengatakan apapun?" tanya donghyuk memastikan

"sampai saat ini belum. Memang hanbin mengatakan sesuatu padamu?" curiga jinhwan

Donghyuk menatap jinhwan

"sebenarnya hanbin—"


Flashback on.

Dua anak manusia masih betah berbincang pada balkon disana. Cahaya menguning di langit kini berubah menjadi kemerahan. Keindahan saat sang raja siang ingin mengurungkan dirinya.

"jadi apa kau sendirian? Kenapa tidak mengajak hayi?" tanya donghyuk saat sedari tadi ia tidak melihat kehadiran istri hanbin

Hanbin sedikit meneguk anggurnya lalu tersenyum kaku

LOVE SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang