part 4

2.6K 72 16
                                    

Suara langkah kaki yang terbungkus sepatu bermerk beradu dengan lantai marmer bak kaca yang mengkilat hingga dapat memantulkan bayangan siapa saja yang berjalan diatasnya.

Suara itu kini berubah dengan derit kursi yang baru saja diduduki dengan sedikit kasar oleh sang pemilik.

Lagu club no 1

Terdengar memeka telinga seseorang yang sedang memandang lurus menembus kaca besar yang membingkai jendela ruangannya yang dihiasi tirai elegan berwarna merah maroon kombinasi emas disisi kanan dan kiri jendela itu, sangat elegan bukan?.

"hmmmm.... "

"......"

"nde???"

"....."

"sudah ku bilang berkali kali..... TEMUKAN DIA APAPUN YANG TERJADI ATAU KAU YANG AKAN KU GANTUNG HIDUP HIDUP DAN DAGING MU AKAN KULEMPAR KEKANDANG SINGA BRENGSEEEK!! "

PYAAAAAR....

cermin yang ada di sudut ruangan itu kini hancur berkeping keping tidak berbentuk lagi saat benda persegi panjang yang tidak lebih besar dari laptop itu mendarat dicermin yang laki laki itu lemparkan.

BRAAAAK

"kyuhyun ah gwaech...yaaak! Ige mwoya? Yaaak cho kyuhyun apa yang terjadi?? " seru laki laki bersetelan jas formal yang membungkus tubuh tegapnya itu.

".....ada masalah apa lagi sekarang ??  Yaaak !! apa kalau ada masalah kau selalu melempar ponselmu kecermin atau dinding? Apa itu jadi hobimu Sekarang eooh?? Ck... " ujar laki laki itu lagi diakhir Dengan decakan 'tidak habis pikir ' seraya menunjuk cermin dan dinding yang dijadikan pelampiasan emosi kyuhyun setiap ia marah.

Kyuhyun hanya terdiam tatapan kosongnya terus tertuju keluar jendela yang menampilkan pemandangan gelap kota Kanada dimalam hari yang hanya berhias aurora namun bukan menikmati semua keindahan itu. Nafas nya masih memburu penuh emosi.

"kyuhyun ah kau... "

"kangin ah.. Diam lah... " ucap kyuhyun penuh penekanan dengan suara gemletuk gigi yang menghiasi setiap kata yang dia ucapkan. Dia mencoba menahan emosi agar tidak hilang kendali pada laki laki bernama kangin itu.

"yak !! aku lebih tua darimu.... "

"diam atau pergi.... " ujar kyuhyun tenang namun masih ada penekanan disetiap kata yang ia ucapkan.

"kau yakin menyuruhku keluar  ..??" ujar kangin enteng.

Kyuhyun hanya menghela nafas kasar mencoba agar tidak menerjang kangin, rekan kerja sekaligus sahabat itu dan melemparnya keluar dari rumah gaya klasik dari ruangannya yang berada dilantai 3. Walau tidak akan membuat kangin mati namun cukup untuk membuat laki laki berjuluk racoon itu menginap dirumah sakit untuk beberapa minggu.

"kau masih menyuruh orang untuk mencarinya?? " ujar kangin lebih santai, dan kini tengah duduk seraya menyesap wine yang tersedia di atas meja bar yang ada diruangan kyuhyun.

"itu bukan urusan mu... "

"itu urusanku... " Karena dulu aku belum sempat menikmatinya lanjut kangin dalam hati.

Dia mengulas kembali kejadian malam itu aah tidak lebih tepatnya dini hari.

Flashback

"aaahhh... Aaahhh... Oppa aaaakk.. Akkuuu aaaaaaahh ssssssttt euuunghh... " suara jeritan disebuah kamar menggema kini terlihat seorang laki laki terus bergerak meng in out kan penisnya dalam lubang gadis cantik, dia irene.

"aaaahh... Aahhh... Uoooh" desah laki laki itu.

"oppaaahh aaarghhh.. Akku lelaaah.. Aaahh" irene memohon namun tidak didengarkan oleh laki laki itu yang terus menggenjotnya tanpa ampun, semakin cepat dan semakin brutal hingga tubuh irene tersentak sentak.

the AGENTS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang