.
.
.
Pagi ini, matahari tidak seperti biasa walau ini memasuki musim gugur tapi musim panas belum lah sepenuhnya berakhir. Entah kenapa hari ini matahari begitu enggan bersinar, semua menjadi terasa medung. Mendung diakhir musim panas.Seseorang kini tengah duduk dipinggiran ranjang seraya memegangi kepalanya yang terasa berat dan berputar, ia memejamkan mata erat berharap rasa sakit dan denyut dikepalanya segera reda.
"eunghh... "
ia melengguh saat kedua matanya kembali mencoba ia buka, sinar terang yang masuk melalui celah tirai yang membungkus jendela besar kamarnya itu .walau tidak begitu terang namun berhasil membuat kepalanya semakin sakit tidak karuan.
Dia menunduk dengan kedua tangan yang menyangga kepalanya, matanya perlahan terbuka. Ia mendapati diri dalam keadaan naked, seketika pikirannya berputar kembali untuk mengingat apa yang telah terjadi.
"semalam...apa yang terjadi padaku... ??"
Walau belum benar benar pulih rasanyeri dikepalanya donghae berusaha berdiri, ia berbalik menatap ranjangnya yang sudah tidak karuan bentuknya.
"aaasssh, aku perlu minum" monolognya.
Ia berjalan tanpa berniat membalut tubuhnya, saat ia keluar ia disuguhi pemandangan apartemennya yang kacau. Dimeja, botol botol alkohol berserakan bahkan serpihan botol pecah ada dilantai.
"aku semalam minum? Aaah... Pantas kepalaku pusing"
Dengan acuh tanpa ingin membereskan kekacauan diruang tamunya donghae menuju dapur, meraih gelas dimeja dan menuangkan air dingin yang ia ambil dari kulkas. Ia menarik satu kursi dimeja makannya ia terduduk namun ia kembali berfikir.
"ponselku... "
Donghae kembali menuju kamar buru buru, sesampainya dikamar miliknya ia langsung menuju nakas kecil disebelah kanan dimana disisi ranjang itu dongjae selalu merebahkan diri.
Ia meneliti nakas berwarna coklat tua itu,tidak ada. Ia pun pangsung menarik laci kecil nakas itu dan lagi lagi nihil ponselnya tidak ia temukan. Ia bertolak pinggang dengan sebelah tangan kembali memijat keningnya yang kembali berdenyut nyeri. Tiba tiba pijatan ringan itu terhenti, matanya kini melirik ranjang king sizenya. Tanpa berfikir dua kali donghae langsung menaiki ranjang itu dan mengacak segala yang ada didalam ranjangnya ia lempar, bantal, guling ,selimut tapi gerakannya terhenti saat ia hendak meraih satu bantal yang tersisa. Ia menatap horor sprei puting yang membalut ranjangnya.
Glup...
Tanpa aba aba ia perlahan turun tapi matanya terus menatap ranjangnya, keringat dingin mulai mengucur melewati pelipisnya. Ia mundur, berjalan mudur terus dan terus hingga akhirnya tertahan oleh meja rias kecil di dekat lemari pakaiannya. Tubuhnya gemetar, lututnya seakan lemas tanpa bisa menahan berat tubuhnya. Niat hati ingin berpegangan pada pinggiran meja donghae malah menjatuhkan semua kosmetik, parfum dan beberapa aksesoris miliknya dan juga benda yang ia cari kini tergeletak dioantai karena jatuh.
Donghae yang menyadari ponselnya itu langsung ia pungut dan mencoba mengecek panggilan dan pesan ponselnya.
'15 panggilan tak terjawab... Yesung.. '
'2 panggilan tak terjawab... eunhyuk..'
"5 pesan masuk... Yesung... '
'2 pesan masuk... Eunhyuk.. '
Satu persatu donghae buka pesan itu dimulai dari yesung.
'yak.. Donghae!! Eodiga!! '
'yak!! Balas pesanku! '

KAMU SEDANG MEMBACA
the AGENTS
FantasíaMenjadi Agen rahasia bukan keinginan gadis bernama kim jonghoon namun semua itu dia lakukan karena kesuciaannya direnggut oleh seorang lelaki yang memperkosanya secara paksa. Dengan menjadi wanita panggilan dan agens Kini hidupnya hanya untuk memba...