Haaaaaloooooo
Reader ku caaayaaang
Apa kabar epribadeeeeh???
Kalo kabar neng author buruk becosee naugthy naugthy hei mr simple yaaa hp abis diopname berkali kali sooo jadiii eneng baru bisa update next part 10 ini sekarang huhuhuhuhi syeeediiih aku tuuuh...
#sepi..... 😑😑😑😑
Reader g ada yg mau bilang apa gitu ke eneng author???
R#jangan ngemeng lu thor..
#readerpundung #authorsokpemesYa udin laaah, happy riding yaaak karya absurd nan gaje ini!!!
Jangan lupita vote and komen eneng gidaryo wokeeeeeh!!! Oke cuuus.....
.
.
Dua ruangan yang cukup berbeda dimana satu ruangan bernuansa putih itu diselimuti cahaya,kebahagiaan dan kenyamanan menyatukamln dua anak manusia yang tengah dipermainkan takdir. Siapapun bisa berencana tapi pada akhirnya tuhan pula yang memutuskan apa yang kita butuhkan untuk kehidupan ini bukan apa yang kita inginkan dalam dunia ini.Disisi ruangan berbeda tempat gelap dan pengap membungkus ruangan yang sebenarnya tergolong mewah. Guci porselen berwarna biru muda, sofa kulit asli dan sebuah singgasana yang kini tengah ditempati oleh sang pemilik. Kursi nyaman yang menjadi teman sang pemilik itu yang kini tengah menyesap sebuah puntung rokok yang hampir habis, mengepulkan asap putih yang ia keluarkan dari mulutnya hingga menyebar kesetiap sudut ruangan gelap dan tertutup itu. Tidak ada cahaya lampu sedikitpun yang menerangi kemewahan ruangan itu, hanya cahaya matahari yang dengan tanpa izin pemilik ruangan itu menerobos masuk melalui celah tirai membungkus jendela kaca ruangan itu yang berada di lantai tertinggi sebuang gedung dipusat kota seoul.
Suara dering telefon yang duduk dengan angkuhnya diatas meja berwarna coklat yang dihiasi papan nama yang terbuat dari kaca kristal bertuliskan CEO grup cheongsan memecah keheningan. Tanpa ingin berbalik dari kursi yang kini tengah menghadap kearah jendela tangan kekar itu terulur menekan salah satu tombol telefon itu.
"sajangnim tuan choi ingin bertemu dengan anda" suara wanita dari seberang line telefon membuat laki laki yang sedang merilekskan diri itu memejamkan matanya sejenak, menyesap nikotin yang terbakar itu hingga narkoba level terendah itu menyebar kedalam paru parunya dan membuat sesuatu yang ingin meledak itu kembali tenang saat asap putih itu ia keluarkan lewat mulutnya.
"suruh dia masuk.... " ujarnya dengan suara tenang setelah beberapa detik terdiam. Dia memadamkan puntung rokok yang ada ditangannya pada asbak berwarna putih yang terbuat dari keramik, dia menghempaskan kepala pada sandaran kursi pikirannya melayang pada kejadian dua hari yang lalu. Dia tersenyum miring mengulas hal itu.
"merak yang aku incar elang yang aku dapatkan.... Hmmmm cukup menarik" tangannya terulur hendak membuka lemari nakas kecil yang ada disisi kirinya namun gerakannya terhenti saat sebuah ketukan mengiterupsi.
Tok tok
Tanpa menunggu jawaban dari sang empunya ruangan seorang laki laki bermarga choi yang bertubuh tinggi dan badan yang tegap atletis melangkah memasuki ruangan itu, sejenak pikirannya menebak sang atasan sedang sedikit kacau terasa saat ruangan itu penuh asap nikotin yang sedikit menyesakan dadanya saat ia bernafas.
"sajangnim... " pria tegap itu membungkuk memberi hormat pada pria yang masih memunggunginya itu, terlihat sedikit kecemasan diraut wajah pria bermarga choi itu. Selama ini tidak ada hal yang dinginkan sang CEO itu yang tidak terkabulkan karena setiap bawahannya tau 'tidak terkabulkan berati mati'.
"kau terlihat tegang choi.... " pria yang duduk dibalik kursi itu berkata pelan namun penuh penekanan untuk didengar pria bermarga choi itu. walau ia tau apa yang ia sangat inginkan tidak ia dapatkan,ia selalu tersenyum, senyum maut yang tercetak jelas dibibir pria yang kini memutar
Kursi nya hingga dapat ia melihat laki laki yang tengah menunduk disebrang meja nya."jeo... Jeongseonghamnida" bawahannya itu kembali membungkukan badanya 90 derajat padanya dan menunduk kembali sesudahnya tanpa berani menatap laki laki yang kini beranjak dari kursi kebesarannya dan berjalan menuju kearah pria yg kini tubuhnya gemetar.

KAMU SEDANG MEMBACA
the AGENTS
FantasíaMenjadi Agen rahasia bukan keinginan gadis bernama kim jonghoon namun semua itu dia lakukan karena kesuciaannya direnggut oleh seorang lelaki yang memperkosanya secara paksa. Dengan menjadi wanita panggilan dan agens Kini hidupnya hanya untuk memba...