part 16

1.8K 46 26
                                    

.
.
.
"ini... "

Seseorang bertopi dan masker hitam kini tengah berdiri seraya menyerahkan amplop coklat yang entah berisi apa, dengan gemetar tangan orang yang ada didepannya itu terulur hendak menerima itu namun belum sempat tangannya menyentuh amplop itu pria yang memakai jaket hitam itu menjatuhkannya tepat didepan kakinya.

Orang didepannya itu menatap pria itu dengan raut wajah bingung, bingung dan takut. Walau ada cahaya lampu dilorong gang itu namun tetap saja wajah pria berpostur tinggi itu tidak bisa dengan jelas ia lihat, tidak saat ini atau saat pria itu meminta dirinya untuk melakukan sesuatu.

"tuan... "

"wae? Kau.. Tidak membutukan uang itu?? " ujar pria itu dengan nada mengejek.

Tanpa diperintah dua kali orang itu pun berjongkok lalu meraih amplop itu namun..

Sreerk

"aarrgh... " orang itu menjerit kesakitan saat sepatu yang terlihat cukup mahal itu menginjak tanganya.

"kau dengar baik baik... Jika sampai ada orang yang tau ,akan kupastikan bukan hanya tangan mu yg tidak bisa digunakan, tapi jantungmu juga.. " ujar pria bermasker itu dengan nada datar namun cukup mengancam.

"N.. ne.. Tu.. Tuan.. Aaku.. Aku mengerti.. Argh.. " orang itu meringis kesakitan saat pria itu semakin menekan kakinya.

"..aah dan ingat satu hal, ibumu.. Dia berada dalam pengawasanku jadi sekali saja kau buka mulut... "

Dooor!!

"...sisa peluru yang ada dalam pistolku ini akan kupastikan bersarang dikepala ibumu itu... " lanjut pria itu seraya meniup asap yang mengepul dari senjata yang baru ia lesakan pelurunya sembarang.

"aku mengerti tuan.. Aku mengerti.. Ku mohon jangan apa apakan ibuku.. Kumohooon.. Hiks" ujar orang itu memohon seraya bersujud berkali kali seraya terisak keras, lalu ia berlari pergi dari tempat itu.

"semakin hari semakin aku ingin memilikimu... Yesung ssi"

.
.
.
Kepulan asap kini tidak biasanya menyelimuti dapur bernuansa putih itu, luas namun tidak seorang pun pernah menyentuh tempat itu. Namun kini satu orang berhasil membuat gaduh disana, suara dentingan pisau dan suara senandungannya membuat dapur itu semakin hidup.

"kau sedang apa? "

"astaga kyu...kau mengagetkanku" yesung berjingkat kaget saat tangan kyuhyun melingkar erat dipinggangnya belum lagi deruan nafas kyuhyun yang kini menerpa kulit lehernya membuat jantung yesung semakin tidak karuan.

"kau wangi... "

Kyuhyun kini menenggelamkan wajahnya dileher yesung yang terlihat jelas, bagaimana tidak leher putih nan mulus itu tidak membuat kyuhyun tergoda Yesung mengikat tinggi rambutnya dan membiarkan beberapa helai rambut coklatnya itu jatuh tidak beraturan disekitar lehernya semakin membuat kesan sexy dan tentunya membuat gairah kyuhyun terbakar.

"eunghh.. " satu desahan yesung kini lolos dari bibirnya. Kyuhyun tersenyum miring disela sela kegiatannya yang terus membuat yesung bergerak menikmati apa yang kyuhyun lakukan.

Bagaimana tidak, kini dengan gerakan sensual kyuhyun tengah mengeksplor leher yesung. Menjilati leher mulus itu tanpa satu sentipun terlewati hingga salivanya membuat leher Yesung semakin menggairahkan.

"k.. Kyuhhh.. Eummhh" yesung menengadahkan kepalanya dan bertumpu pada bahu kyuhyun yang menahannya dari belakang, dengan gemas kyuhyun menggigit leher wanita yang kini tengah menahan desahan.

Kyuhyun menarik wajahnya, ia tersenyum puas saat kini tanda yang ia buat menghiasi tubuh yesung.

"baby.... " suara rendah kyuhyun kini semakin membuat yesung gelisah apalagi sesekali kyuhyun meniup pelan telinganya dari belakang.

the AGENTS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang