Part 6

2.5K 316 21
                                    

Irene yg tidak sadar jika dirinya terlalu lama berdandan harus buru buru datang ke hotel zeus dengan berlari. Dia bahkan tidak sempat memakai sepatu hak tingginya melainkan memakai flat shoes yg sudah lama dan lusuh.

Irene sesekali memandangi wajahnya didalam lift yg memang terlapisi oleh cermin sehingga bisa menampilkan tubuh irene dari ujung kepala sampai ujung kaki. Rambutnya sudah ditata sedemikian mungkin dan polesan make up yg natural sudah membuatnya menjadi lebih cantik hari ini.

Dan gaun berwarna merah muda pun berhasil membuat penampilannya semakin sempurna walaupun gaunnya sedikit lecek karena tadi dia sempat jatuh tapi itu tidak menjadi masalah.

Dan yg membuat sedikit menganggunya adalah sepatunya. Oh sial, flat shoesnya sekarang sedikit merusak image perfect yg sedang ingin irene tampilkan sekarang.

Irene menginjak nginjakan kakinya kesal. Andai saja dia tadi sempat mengganti sepatunya ,pasti sekarang dirinya sudah sangat dikagumi sekaligus dikenal sebagai putri dari keluarga bae yg begitu cantik dan mempesona.

Lift nya sudah berhenti dan irene sudah sampai dilantai tempat tujuannya. Pintu lift terbuka lalu salah satu karyawan hotel menyapa irene. Irene membalasnya sopan dan memberikan senyuman termanisnya lalu karyawan itu meminta irene untuk segera masuk kedalam ruangan karena tuan bae, nenek bae dan chanyeol sudah berada didalam.

Irene menganggukan kepalanya lalu melangkahkan kakinya keruangan yg dimaksud. Dan benar sudah ada ayahnya, neneknya dan chanyeol oppa disana.

Mereka sudah duduk mengelilingi sebuah meja makan yg besar. Sudah ada beberapa makanan pembuka dan minuman segar disana. Irene tersenyum kearah semuanya dan yg pertama kali menyapanya adalah sang nenek.

Ya dari dulu memang sang nenek lah yg selalu baik kepada irene. Sedangkan sang ayah lebih terlihat kaku dan cuek pada irene. Chanyeol oppa juga sempat tersenyum kearah irene lalu kembali menatap gelas kaca yg sudah berisi wine didepannya.

"duduklah disamping halmeoni" nenek bae menepuk nepuk bangku yg ada disampingnya lalu irene pun menurutinya.

"sudah lama tidak berjumpa denganmu appa" irene kembali tersenyum hangat kearah tuan bae.

"hotel yg ada diluar korea sedang butuh perhatian lebih. Kau harus mengerti hal itu" tuan bae bicara tanpa memandang kearah irene sedikitpun. Ada rasa sakit didalam hati irene karena memang dari dulu ayahnya itu memang jarang bersikap hangat pada irene.

Dari dulu Irene mencoba mengerti dan memahaminya. Mungkin ayahnya itu memang benar benar orang yg sibuk dan membuat sikapnya sedikit berubah seperti itu.

"jangan terlalu dipikirkan apa yg appamu ucapkan. Ada halmeoni disini. halmeoni janji akan sering sering berada dikorea bersamamu" nenek bae mengusap lembut punggung irene. Chanyeol dan tuan bae sama sama memasang senyum sinis melihat kedekatan irene dengan nenek bae.

Semuanya palsu. Itu yg tuan bae tahu.

"tolong sajikan hidangan utamanya" perintah nenek bae kepada salah satu pelayan yg ada diruangan itu lalu dengan sigap sang pelayan pun lansung menyajikan apa yg memang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Makanan khas western sekarang sudah tersaji lengkap dan memenuhi hampir seluruh meja. Semua orang mulai memakannya dalam diam dan penuh dengan tata krama.

Irene yg memang lebih sering makan sambil mengobrol memilih untuk mengajak sang nenek berbicara mengenai kegiatan yg dilakukannya selama disekolah.

Hal itu juga dilakukan irene untuk sedikit membuat tuan bae lebih memperhatikan dirinya dan emberinya sedikit perhatian saat ini.

Sejujurnya irene lebih suka dimarahi dan diatur daripada dibebaskan dan malah seperti diabaikan. Merasa diabaikan dan tidak diperdulikan adalah hal yg paling sakit didunia ini.

The CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang