Part 21

3.4K 303 19
                                    

Sehun yg mendapatkan kabar dari joy jika irene tiba tiba pingsan lansung menyuruh mobil ambulance rumah sakit Hanyang untuk menjemput irene dihotelnya.

Sehun mempertimbangkan kondisi terburuk irene setelah mengetahui jika irene mengidap penyakit angina pectoris. Joy memberitahunya disaat mereka bertemu dirumah sakit kemarin. Sehun bisa menebak jika kondisi penyakit irene itu sudah semakin parah dan butuh melakukan pembedahan.

Sehun mempersiapkan tim bedah terbaiknya dan bersiap siap melakukan operasi untuk irene. Sekitar 15 menit kini irene sudah sampai dirumah sakit dan atas perintah sehun, tubuh irene lansung dibawa kedalam ruangan operasi.

Rasa nyeri tiba tiba melanda sehun ketika melihat tubuh irene kini terbaring lemah dihadapannya. Padahal beberapa jam yg lalu mereka masih bersama dan tertawa. Baru beberapa jam mereka kembali dipertemukan dan merasa bahagia tapi kini mereka kembali dilanda kesedihan dan cobaan lagi.

Menghilangkan rasa sedihnya, sehun mulai mengecek kondisi irene dan menyimpulkan jika dugaannya benar. Kondisi irene semakin memburuk karena detak jantungnya semakin melemah. Sepertinya ada penyempitan pembuluh darah didalam otot jantung irene dan itu harus segera diatasi sebelum irene terkena serangan jantung yg akan fatal akibatnya.

Semua tim bedah sehun sudah berkumpul diruang operasi. Sehun sendiri yg akan memimpin operasi irene dan lansung memulainya ketika obat bius yg disuntikan sudah bekerja.

Pisau bedah yg dipegang sehun sudah mulai membuka bagian tubuh irene dan operasinya kini benar benar dimulai. Sehun mencari pembuluh darah didalam otot jantung irene yg tersumbat dan membuka jalan baru untuk darah yg tadinya sempat tersumbat bisa mengalir kembali dan memasok oksigen yg cukup kebagian dalam jantung irene.

Peluh keringat yg ada di kening sehun berkali kali dibersihkan oleh suster pendampingnya saat sehun sedang fokus dengan pekerjaannya. Setelah memakan waktu selama 2 jam, kini operasinya telah selesai dan berhasil.

Sehun terus memandangi wajah irene yg masih terlihat pucat setelah kini sudah dipindahkan keruangan perawatan. Ada joy yg menemani irene saat ini. Asisten irene itu bahkan terus saja menangis saat baru saja sampai dirumah sakit dan sampai sekarang terus menangis karena begitu khawatir dengan kondisi irene.

"eonni akan sembuh kan?" tanya joy sambil mengusap wajahnya yg sudah penuh dengan air matanya.

"hmm" jawab sehun singkat tanpa mengalihakn padangannya sedikitpun dari irene.

"kau sudah berhasil mengobatinya kan? Operasinya berhasil kan?"

"hmm" entah sudah yg keberapa kalinya joy terus menanyakan pertanyaan yg sama pada sehun.

Sehun membuang nafasnya pelan dan menatap joy yg sudah berdiri disampingnya saat ini.

"operasinya berhasil dan dia akan segera sembuh. Jadi berhentilah menangis"

Percayalah bukan hanya joy yg sedih saat ini. Sehun juga sangat merasa sedih dan ingin menangis sedari tadi tapi jika dia menangis, sehun tahu itu hanya akan membuat irene sedih dan memperlambat proses penyembuhannya.

"eonni sudah sangat menderita selama ini. Dia terus masuk rumah sakit secara mendadak dan suka langsung mamaksakan diri untuk bekerja"

Sehun diam mendengar cerita joy yg memang belum diketahuinya. Selama ini yg dia tahu irene baik baik saja dan sakit karena kelelahan saja.

"eonni akan menangis sendiri diruangannya dimalam hari dan sesekali aku mendengar dia terus memanggil namamu saat tidur. Lalu mulai saat itu aku mulai mencari tahu dimana keberadaanmu" joy menjeda ucapannya dan lagi lagi menghapus air matanya.

The CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang