"aku menyelamatkan seorang bayi tapi aku membiarkan ibunya meninggal"
nyonya oh menutup mulutnya dengan tangannya. Ini mengerikan dan terlalu mengejutkan baginya. Nyonya oh tidak mengetahui apa apa tentang hal itu.
Sekarang anggapan seorang suami yg begitu sempurna telah hilang dari diri seorang tuan oh.
"bagaimana mungkin kau bisa melakukan kesalahan sebesar itu?" suara nyonya oh bergetar. Setetes kristal bening mengalir dipipinya.
"ibu dari bayi itu mempunyai penyakit dan memang tidak memungkinkan baginya untuk melahirkan secara normal. Dokter jung yg menanganinya waktu itu. Dan aku yg menyuruhnya untuk lebih menyelamatkan nyawa sang anak dibandingkan ibunya padahal seharusnya kita bisa menanyakannya sendiri keputusannya pada pasien"
"tak bisakah dokter jung menyelamatkan keduanya saat itu?"
"tidak. Dia tidak bisa. Kondisi anak didalam kandungannya juga sangat lemah. Dan kondisi sang ibu juga lemah jadi harus tetap memilih untuk menyelamatkan salah satu diantara keduanya"
"siapa orang yg menyuruhmu? Apa motif orang itu untuk lebih memilih bayi itu dibandingkan ibunya sendiri? Aku tahu ini kejam tapi tetap saja lebih baik menyelamatkan nyawa sang ibu walaupun jika aku berada pada posisi wanita itu, aku sendiri akan memilih untuk meyelamatkan bayiku tapi bayi itu sendiri juga akan sulit jika harus hidup tanpa seorang ibu dalam hidupnya"
"aku tahu aku melakukan hal buruk tapi rasanya aku juga tak tega jika harus melihat bayi yg tidak berdosa harus meninggal disaat dirinya belum sempat melihat dunia. Tapi aku juga tahu akan sesulit apa hidupnya jika harus hidup tanpa seorang ibu. Aku memikirkanmu dan sehun waktu itu. Aku tak sanggup membayangkan sehun kecil harus lahir tanpa seorang ibu dan itu membuatku terus merasa bersalah sampai saat ini. Aku bersalah pada anak itu"
"orang yg menyuruhmu itu siapa?"
"dia ibu mertua dari pasien itu. Seorang wanita yg aku tahu begitu ambisius dengan kekayaan dan hal itu membuahkan hasil baginya. Hidupnya semakin sukses dan kekayaannya semakin banyak"
"kau mengenalnya dan masih berhubungan dengannya?"
"aku mengenal wajah dan namanya tapi aku memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengannya. Aku takut wanita itu meminta hal hal yg buruk lagi dariku dan membuatku semakin berdosa"
"dimana bayi itu sekarang? Apa keluarga nya membuangnya setelah berhasil menyingkirkan ibunya sendiri?"
"aku tidak tahu. Aku ingin sekali bertemu dengannya dan meminta maaf padanya. Aku rasa itu akan membuat hidupku tenang"
"kau harus mencarinya. Kau harus mengatakan hal yg sebenarnya" nyonya oh memeluk tubuh tuan oh dari samping.
"ya kau benar. Mungkin aku akan mulai mencari tahu dimana keluarga itu menyembunyikan anak itu"
"kau berhutang penjelasan padanya. Dan menurutku kau tidak terlalu bersalah disini. Bagaimanapun juga aku yakin keputusan dari wanita itu juga pasti akan sama. Dia pasti akan memilih menyelamatkan anaknya dibandingkan dirinya sendiri"
"apa kau kecewa padaku? Maaf aku baru mengatakannya saat ini. Dosa ini sudah terlalu lama aku pendam dan rasanya aku sudah tidak sanggup untuk menanggungnya sendiri"
"aku tahu. Itulah gunanya jadi seorang istri dan soal sehun. Baiklah aku akan sedikit memberi kebebasan untuknya. Tapi kau harus tetap menyuruh seseorang untuk terus mengawasinya dari jauh"
"terima kasih. kau adalah istri sekaligus ibu yg paling baik" tuan oh mengecup dahi nyonya oh dengan lembut. Nyonya oh membuang nafasnya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
FanfictionAda sebuah drama yg bilang jika kau seorang keturunan orang kaya raya maka mahkota apa yg ingin kau pakai ketika kau dewasa nanti. Kekayaan yg melimpah atau cinta yg membuatmu bahagia selamanya. Kau tidak boleh serakah untuk memiliki keduanya. Sehin...