Part 11

2.2K 299 9
                                    

Sehun sedang menunggu ibunya dengan tak sabaran. Saat ini mereka sedang berada disalah satu pusat perbelanjaan untuk berbelanja keperluan rumah. Sehun terpaksa menemani ibunya itu karena diancam tidak akan diberi uang jajan jika tidak menemani ibunya itu berbelanja hari ini.

Nyonya oh bilang dia hanya ingin beberapa bahan makanan dan memerlukan waktu sebentar tapi kenyataannya sebaliknya. Bahkan trolley yg sedang didorong sehun sekarang sudah penuh dengan belanjaan. Sehun berkali kali mengeluh ke ibunya itu untuk cepat dan jangan terlalu lama tapi selalu berujung kena marah dan omelan.

Sehun mendorong troley yg sudah hampir penuh dengan kesal ke salah satu kasir dan berharap tugasnya kali ini cepat selesai dan bisa cepat menemui irene. Oh soal irene, sehun sangat bersalah dengan gadis itu. Ponselnya mati sehingga membuatnya tidak bisa memberi kabar jika terlambat menjemputnya sore ini.

Sehun semakin merasa bersalah ketika mobilnya yg baru saja keluar dari parkir basement dan lansung diguyur hujan yg cukup deras. Pikiran sehun semakin kacau ketika melihat hujan. Sehun tahu irene paling tidak bisa jika terkena udara dingin atau hujan sekalipun. Sehun hanya berharap gadis itu lebih baik pulang dan tidak menunggunya.

Selama perjalanan mengantar ibunya pulang sehun terus bergerak gelisah dan tidak konsentrasi menyetir. Nyonya oh berkali kali memperingatkan sehun untuk lebih hati hati dan mengurangi kecepatan mobilnya karena cuaca diluar hujan dan membuat jalanan licin. Nyonya oh tentu tidak ingin terjadi apa apa dengan mereka karena mengebut dikondisi jalan yg licin.

Setelah sampai dirumah sehun lansung jalan keluar rumah untuk pergi kembali.

"kau mau kemana lagi?" tanya nyonya oh ketika melihat sehun ingin membuka pintu depan rumah mereka.

"menjemput seseorang" jawab sehun cepat lalu memilih untuk buru buru pergi dari rumahnya sebelum ibunya itu melarangnya keluar dari rumah.

Nyonya oh hanya bisa membuang nafasnya berat dan memandang kepergian sehun dalam diam. Lalu teringat kembali pembicaraannya dengan suaminya belum lama ini.

Flasback.

"jadi teman sehun yg bernama irene adalah anak dari wanita yg kau maksud waktu itu?"

"iya. Pak park sudah mencari tahu informasinya dan ternyata benar. Dia anak dari Minah. Selama ini keluarga Bae merawatnya dengan baik walaupun status anak itu disembunyikan. Namanya bahkan tidak ada didalam kartu keluarga itu" jelas tuan oh.

"lalu apa hubungannya dengan sehun? Kenapa kau menyuruhnya makan malam bersama kita?"

"belakangan ini sehun selalu bersamanya dan bahkan mereka suka keluar bersama. Orang yg aku suruh bilang jika sehun bahkan sering memegang tangan gadis itu. Aku rasa anak kita menyukainya" ada kekehan pelan disaat tuan oh mengatakannya. Sesungguhnya ini lucu. Kenapa juga anaknya itu harus jatuh cinta pada gadis yg akan segera membencinya jika tahu kelakuan apa yg orang tuanya perbuat dulu.

"bukankah tidak baik jika kita terus membiarkan sehun berdekatan dengannya? Bagaimana jika keluarganya tahu kita masih berhubungan dengan anak itu?" tanya nyonya oh khawatir. Khawatir dengan sehun dan tentu saja khawatir dengan situasi suaminya. Yg nyonya oh takutkan, keluarga Bae kembali membahas perjanjian itu dan menjadikannya sebuah masalah.

"tidak apa apa. Percayalah aku ingin segera menyelesaikan semuanya. Aku akan mempertemukan irene dengan keluarga ibunya karena sepertinya anak itu mulai mencari tahu dimana keluarga ibunya dan dia meminta bantuan sehun. Jadi ya aku rasa disaat makan malam nanti adalah waktu yg tepat untuk mengatakannya"

"apa kau yakin dengan keputusanmu?"

"ya aku yakin. Walaupun aku tahu pasti akan ada masalah lain lagi setelah ini"

The CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang