Part 9

2.6K 314 13
                                    

Irene dan sehun kembali menaiki bus yg menuju ke arah rumah mereka. Sehun masih terus mengenggam tangan irene bahkan setelah mereka sudah duduk bersampingan didalam bus.

Sehun memainkan jari jari irene yg terselip diantara jari jarinya.

"jangan menangis lagi" gumam sehun pelan sambil terus memainkan jari jari irene.

"kau siapa berani menyuruhku?" jawab irene santai.

"aku bebas menyuruhmu apapun selama 2 bulan ini dan sekarang sudah berkurang beberapa hari. Aku tentu saja tidak akan menyianyiakannya begitu saja"

"ya dan itu jika kau sudah menepati janjimu"

"aku menepatinya. Data ibumu sedang dicari oleh salah satu orang kepercayaanku"

"dia belum tentu bisa mendapatkannya"

"jangan meremehkanku"

"tetap saja kau jangan terlalu percaya diri dan sebenarnya aku ingin minta maaf"

"minta maaf untuk apa lagi?"

"aku tahu kau dapat masalah dari ibumu"

"tak perlu khawatir. Itu semua bisa diatasi"

"tetap saja aku merasa bersalah padamu sehun~"

"hey lihat aku" sehun mengangkat dagu irene dengan sebelah tangannya lalu mata mereka berdua bertemu dan untuk sesaat hanya saling memandang satu sama lain.

"aku tak akan pernah mengingkari janjiku. Apapun yg terjadi aku akan membantumu untuk mencari keluarga ibumu. Aku janji irene" sehun berkata dengan setulus mungkin dan irene bisa melihatnya dari mata sehun sekarang saat ia menatapnya. Irene tahu sehun benar benar tulus mengucapkannya.

"terima kasih. Terima kasih sehun~aa" dari sekian banyaknya orang yg dekat dengannya sampai saat ini hanya sehun lah orang yg pertama kalinya mau untuk membantunya mencari keluarga dari ibu kandungnya.

Semua orang yg irene kenal selalu menolak untuk membantu irene atau setidaknya memberi dukungan untuk irene menemukan keluarga ibunya itu. Tapi tak ada satupun dari mereka yg mendukungnya apalagi membantunya. Semuanya terkesan selalu tutup mulut dan mata setiap irene membahasnya.

Hanya sehun lah yg bersedia membantunya. Hanya sehun seorang. Bahkan nenek bae sama sekali tidak pernah menggubrisnya jika irene mulai membicarakan tentang ibunya.

Apalagi sang ayah yg selalu menghindar atau marah setiap kali irene menyinggung masalah ibunya. Tuan bae bahkan jarang sekali memiliki waktu untuk sekedar bicara dengan irene.

Tapi sehun berbeda. Dia bahkan rela dapat masalah dari ibunya sendiri hanya karena ingin membantunya.

Dan berjuta terima kasih akan irene ucapkan jika sehun memang benar benar bisa membantunya nanti. Ya setidaknya dengan melakukan apapun yg sehun suruh selama 2 bulan ini akan menjadi salah satu caranya berterima kasih.

Irene terkekeh pelan saat melihat sehun yg masih asik memainkan jari jarinya. Terkadang sifat sehun terlihat begitu dewasa dan tenang tapi akan ada saatnya sifatnya terlihat begitu menggemaskan seperti saat ini.

Bagaimana bisa dia terlihat begitu senang hanya karena mengenggam tangannya dan memainkan jari jari nya?

"apa tanganku menjadi mainanmu?"

"kau tidak suka jika aku menyentuhmu?" tanya sehun ragu.

"bukan itu maksudku. Kau terlihat begitu senang hanya karena tanganku. Itu aneh" jawab irene dengan tawa kecil.

The CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang