Chanyeol menarik kopor besar nya setelah melalui pintu keluar bandara. Membuka kaca mata hitam nya untuk mencari sopir yg sudah disuruh ibunya untuk menjemputnya. Dari kejauhan chanyeol bisa melihat asisten ayahnya -pak choi sudah berdiri menunggunya didepan mobil sedan hitam yg terparkir didepan bandara."kenapa pak choi yg menjemputku?" tanya chanyeol saat sudah duduk dikursi belakang penumpang,sementara pak choi duduk disamping kursi kemudi
"sajangnim kebetulan sedang berada dikorea jadi ingin bertemu dengan tuan muda"
"hanya dia kan yg ingin bertemu denganku?" tanya chanyeol menyelidik. Bukan karena tidak ingin bertemu dengan ayahnya itu tapi yg chanyeol takutkan harus bertemu juga dengan nenek sihir yg sangat dibencinya, bae inha. Yg tak lain adalah nenek kandung chanyeol.
"saya tidak bisa menjamin tuan muda" seakan tahu siapa orang yg dimaksud chanyeol, pak choi pun menjawabnya dengan hati hati.
"lebih baik kau antarkan saja aku kembali kerumah ibuku dari pada harus bertemu nenek sihir itu" chanyeol mensandarkan tubuhnya lalu menutup matanya malas.
"sajangnim ingin bertemu dengan anda tuan muda. Dia menyesal tidak bisa datang ke acara kelulusan kemarin"
Chanyeol membuang nafasnya kasar. Jika itu adalah hal yg diinginkan oleh ayahnya, chanyeol tidak bisa menolaknya. Bae inha yg notaben nya nenek nya adalah orang yg sangat dihindarinya. Nenek tua itu tak pernah bersikap layaknya seorang nenek bagi chanyeol. Yg chanyeol tahu dari kecil neneknya itu selalu menganak emaskan irene,adiknya. Dan itu membuat chanyeol kecil iri pada irene karena mendapatkan kasih sayang seorang nenek tapi setelah dewasa chanyeol sudah tidak terlalu mempersalahkannya karena irene tidak memiliki ibu,jadi wajar jika semua orang selalu memperhatikannya melebihi perhatiannya ke chanyeol. Tapi hal itu tidak mengurangi rasa iri chanyeol pada irene, karena setelah dewasa pun sang nenek semakin memperhatikan irene dan selalu membanding bandingkannya dengan chanyeol. Bae inha bahkan selalu mengucapkan kata kata yg merendahkan untuk chanyeol.
"kau memang anak pertama dari keturunan bae, tapi kau tidak berhak untuk mewariskan kerajaan bisnis kami"
"kau seharusnya sadar diri, ibumu dan anakku sudah berpisah dan secara hukum kau tidak berhak mendapatkan sepeserpun uang dari keluarga bae"
"kau pasti disuruh ibumu untuk terus menempel pada kami. Ibumu itu pasti yg menyuruhmu untuk merebut harta ayahmu kan?"
"dasar cucu tak tahu diri. Aku tak segan segan untuk mencoret namamu dari daftar keluarga bae jika kau melakukan hal hal yg merugikan untuk keluarga ini"
Kata kata pedas itu yg selalu diucapkan oleh bae inha jika sedang bertemu dengan chanyeol. Entah kebencian dari mana yg membuat nenek tua itu terus saja merendahkannya. Yg chanyeol mulai mengerti alasan dibalik semua kebencian dari sang nenek adalah dia takut chanyeol yg berstatus anak pertama dari keturunan seorang bae jaehyun akan mengambil seluruh harta keluarga bae karena ikatan darah. Bae inha adalah wanita yg sangat terobsesi dengan kekayaan dan kemewahan. Dan jika chanyeol yg akan mewarisi kekayaan keluarga bae, nenek tua itu pasti bakal kalang kabut mengingat sikapnya yg tidak pernah baik pada chanyeol dan keluarga park. Sejujurnya chanyeol pun tidak terlalu memikirkan masalah hak waris atau apapun itu. Yg chanyeol inginkan hanya mendapatkan perhatian dan perlakuan yg sama dari sang nenek dan tidak lagi membanding bandingkannya lagi.
Chanyeol lagi lagi membuang nafasnya kasar. Memikirkan apa yg akan dibicarakan sang ayah nanti dan mempersiapkan diri karena sebentar lagi chanyeol yakin nenek tua itu pasti sedang bersama ayahnya dan chanyeol akan bersiap siap untuk mendengar lagi umpatan kasar dari mulut seorang bae inha.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
FanfictionAda sebuah drama yg bilang jika kau seorang keturunan orang kaya raya maka mahkota apa yg ingin kau pakai ketika kau dewasa nanti. Kekayaan yg melimpah atau cinta yg membuatmu bahagia selamanya. Kau tidak boleh serakah untuk memiliki keduanya. Sehin...