(9) Married with CEO Byun!?

3.9K 484 5
                                    

        "Je Seok! Brengsek kau!" Umpat Xiumin dan si brengsek Je Seok itu hanya tertawa jahat.

"Katakan dimana kau menyembunyikan Sana!"

"Jika aku memberitahumu, kau harus berjanji satu hal".

"Apa lagi yang kau inginkan!?"

"Jangan membawa polisi ke sini, dan kau harus berjanji akan menuruti kemauanku setelah Sana aku kembalikan".

"Baiklah, cepat katakan kau dimana!?"

.

"Bagaimana ini? Aku takut terjadi sesuatu pada Sana". 

Didalam mobil, Luna tak berhenti untuk terus berdo'a demi keselamatan Sana. Melihat hal itu, Xiumin yang sedari tadi menyetir dengan cepatnya sesekali menoleh dan menenangkan Luna.

Karena kecepatan yang tinggi dari Xiumin, mereka sampai di sebuah gedung tua nan usang, untaian jaring laba-laba yang membentuk sarang terdapat disudut-sudut ruangan, plapon dan dinding berwarna hitam abu-abu seperti pernah disambar oleh si jago merah. Luna bergidik ngeri saat menerobos ruang-ruang gelap sesuai instrupsi dari Seo Je Seok lewat ponsel Xiumin yang terhubung kepada penjahat itu. Bulu kuduk Luna berdiri ketika semilir angin menyapu wajahnya dengan suara gesekan daun-daun yang bergoyang akibat angin itu.

"Sebenarnya tempat apa ini!? Apa dia mencoba menipu kita?" Ujar Luna dengan kekesalan yang sudah memuncak di kepalanya.

"Sabar saja dulu". Lirih Xiumin.

"Naiklah kelantai 3, aku ada di balik pintu hitam di ujung koridor, masuklah dan ingat, tanpa polisi". Suara si bejat Je Seok terdengar dari ponsel yang berada pada genggaman Xiumin.

"Cepat atau Sana akan mati!" Ancaman Je Seok membuat Luna tak pikir panjang untuk berlari sekencang mungkin untuk sampai di lantai 3. Xiumin yang tertinggal oleh Luna sempat berhenti untuk mengambil sepotong balok yang akan ia gunakan untuk memukul Je Seok jika saja Je Seok akan macam-macam.

.

Brak!!!!

"Sana!!!" Pintu tua itu dibuka paksa dengan kasar oleh Luna seiring dengan teriakannya memanggil nama Sana. Sana meraung tanpa suara sambil menggerakkan kakinya karena sekarang ia di ikat di sebuah kursi yang tinggi, tangannya diikat, mulutnya di lakban dengan lakban hitam serta terdapat tali di lehernya. Tersenggol sedikit, Sana akan mati tergantung dan sialnya Je Seok telah mengulur tangannya kepunggung Sana untuk mendorong Sana dengan smirk jahat yang ia keluarkan sukses membuat Luna histeris sekaligus berlutut.

"Tarik tanganmu kembali, kumohon". Pinta Luna dengan kristal-kristal bening yang jatuh bercucuran.

"Je Seok!!" Xiumin muncul dari balik pintu, ia berjalan kearah Luna dan membantu Luna untuk berdiri.

"Xiumin, Sana.." Luna menunjuk Sana yang tengah menangis. Matanya seakan meminta untuk segera dilepaskan.

"Apa maumu?" Xiumin sudah berdiri di depan Je Seok dengan balok yang ada di genggamannya.

"Slow down my friend" ujarnya dengan senyum licik.

"Cepat katakan, atau kau mati". Teriak Xiumin dengan matanya yang memerah akibat menahan emosi dikepalanya.

"Aku mau dia.." Je Seok menunjuk Luna yang berdiri jauh dibelakang Xiumin dan dengan sengaja ia menggantungkan kalimatnya.

"Berikan dia padaku".  Xiumin mengerutkan dahinya lalu menoleh mendapati tatapan terkejut dari Luna.

"Ah bukan, bukan untukku maksudnya". Ia meralat kalimatnya dan membuat Xiumin kembali mengerutkan dahi mencoba mencerna apa sebenarnya yang dikatakan Je Seok. Akalnya tak dapat bekerja dengan normal, entah kenapa jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia takut,

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang