"Kutanya sekali lagi, apa kau mau menjadi pendamping hidupku? Melupakan semua tentang Baekhyun dan hidup lebih baik bersamaku?" Luna tertegun setengah mati dengan pertanyaan Xiumin. Bukan ia tak mau, hanya ia tak bisa. Ia tak bisa melepas Baekhyun.
"Apa kau diam karena Baekhyun?" Tanya Xiumin seakan tau apa yang sedang ia pikirkan.
"Bukan begitu oppa, tapi aku--
"Aku tak bisa melihatmu menangis terus-terusan karena sikapnya, Luna. Aku bersumpah akan membunuhnya jika ia terus-menerus menyakitimu seperti ini. Aku memohon padamu, keluarlah dari lembah terdalam dan naiklah untuk menghirup udara segar seperti sebelum dirimu jatuh ke lembah mengerikan itu! Mengertilah Luna, aku butuh pengertian untuk kebahagiaanmu sendiri". Tegas Xiumin yang membuat hati Luna tertohok kuat.
"Aku ingin tapi aku tidak bisa, oppa". Balas Luna. Tidak, ia tidak menangis. Ia berusaha setegar mungkin di depan Xiumin walau pada akhirnya nanti ia tak akan sanggup menahannya.
"Kenapa? Kenapa kau tidak bisa?"
"Rumput liar telah membelilit kaki tanganku dan menahanku agar tidak keluar dari sana. Aku tidak bisa walau aku ingin". Jelas Luna menatap Xiumin dengan tatapan yang tak bisa Xiumin mengerti.
"Dan bodohnya kau tak meronta Luna, kau tak berusaha untuk melepas diri dan membiarkan rumput liar itu terus melilitmu!" Tegas Xiumin berkali-kali mencoba menyadarkan Luna yang sama sekali tak mau mendengarkannya.
"Itu semua juga karena aku mencintainya, oppa! Aku mencintai CEO Byun yang telah melilitku seperti rumput liar! Aku tak bisa keluar dari kehidupannya yang seperti lembah mengerikan yang kau bilang!"
"Jadi kau memilih hidup menderita di bawah lembah gelap mengerikan dengan rumput liar daripada keluar untuk bertemu bunga dan sinar matahari?" Tanya Xiumin mengumpamakan.
Luna diam. Dia tak tahu harus berkata apa lagi dengan Xiumin. Semuanya terlalu rumit, ia mencintai Baekhyun tapi ia juga tak ingin mengecewakan Xiumin yang nantinya akan membuat hati Xiumin hancur. Percayalah, jika Luna mati semuanya pasti akan selesai karena tak akan ada lagi masalah yang menimpanya. Apapun itu Luna membenci hidupnya sendiri.
"Baiklah aku menyerah, jika itu memang pilihanmu bersenang-senanglah di dalam lembahmu dan jangan pernah keluar untuk melihat dunia. Aku tak habis pikir tentang apa yang ada di dalam otakmu". Xiumin beranjak pergi meninggalkan Luna yang masih mematung. Namun, ia terhenti beberapa langkah dari Luna tanpa menoleh atau membalikkan badan ia berkata, "tapi jika kau sadar atas kengerian di dalam sana dan ingin keluar, aku selalu menunggumu memanggil namaku". Setelah itu Xiumin melongos pergi, menghilang dibalik pintu apartement itu meninggalkan Luna dengan hati bercamuk.
Kau sungguh mencungkirbalikkan hidupku, CEO Byun. Batin Luna menangis. Hatinya benar-benar teriris.
.
Seminggu ini Xiumin benar-benar tak menghubungi dan mengunjungi Luna seperti biasanya. Ia memilih diam memendam kemarahan dan kekecewaannya pada Luna. Di kantor ia juga menghindar dari Baekhyun. Pikirannya kacau bukan main.
"Ini undangan pernikahanku dengan Dara minggu depan. Kau datanglah". Tiba-tiba Baekhyun datang ke ruangan Xiumin dan duduk dengan santainya di hadapan Xiumin. Muak dengan Baekhyun, Xiumin mengambil dengan kasar undangan di tangan Baekhyun tanpa berniat menatap sang pengirim.
"Hei, kau kenapa hyung? Ada masalah ya?" Tanya Baekhyun dengan nada santainya seakan ia tak sama sekali merasa bersalah atas pernikahan yang nyatanya menyakiti Luna. Baekhyun terlihat lebih bahagia dengan senyum cerianya.
"Kau serius dengan Dara?" Tanya Xiumin tiba-tiba membuat dahi Baekhyun mengkerut memicingkan mata menatap Xiumin yang menatap Baekhyun dengan ekspresi datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]
FanfictionSiapa sangka Byun Baekhyun dengan ketampanan luar biasa yang membuat semua orang menatapnya sempurna memiliki sisi lain dalam dirinya? Menikah dengan Choi Luna karena rencana balas dendam jiwa lainnya yang tak bisa ia atasi. Rahasia masa lalu penyeb...