Hayeon menatap pantulan dirinya di kaca meja rias yang jarang sekali Hayeon duduki. Kaus berlengan panjang bergambar beruang dengan jeans biru cerah dan rambut yang dikuncir kuda. Sederhana. Tapi Hayeon menyukainya.
Hayeon mengulum bibirnya yang terlihat pucat sekali, tangannya terulur untuk menyentuh leher dan jidatnya yang terasa panas. Kepalanya sedikit pusing dan setidaknya Hayeon masih bisa menahan semuanya. Dia berdiri lalu mengambil jaketnya yang tergantung di gantungan baju khusus disebelah meja rias dan beranjak keluar.
Hal mengejutkan kembali terjadi saat ia membuka pintu dan wajah Xiumin menyembul di ambang pintu. Hayeon terlonjak kaget bahkan badannya tersentak kebelakang sangking kagetnya. "Oh ayolah, jangan bertingkah aneh, ini masih pagi, biasanya juga kau malas sekali menempeliku." Hayeon berujar dengan nada malasnya saat Xiumin terus mengikutinya saat mengambil sepatu dan sampai di depan lift menuju lobi.
"Aku akan mengantar berkas-berkasku ke ByunStar, mau berangkat bersama?" Tawar Xiumin yang kini berdiri di depan Hayeon sambil merentangkan tangan menghalangi Hayeon untuk masuk ke dalam lift.
"Tidak-tidak, aku sedang malas bersamamu." Tolak Hayeon mentah-mentah.
"Oke-oke, maafkan aku kalau aku menyakiti hatimu, biarkan aku menebusnya, ya?" Hayeon menyerngit bingung lalu memukul lengan Xiumin dan sedikit mendorongnya untuk menyingkir tapi Xiumin bersikeras menarik Hayeon yang sudah masuk kedalam lift sampai kembali berhadapan dengan Xiumin, membiarkan pintu lift tertutup.
"Kantor Kepolisian dan ByunStar satu arah, aku bisa mengantarmu lalu ke ByunStar. Please.."
"Aku bersumpah, kenapa kau aneh sekali pagi ini, kau sakut? kau lupa minum obatmu?"
Tanpa menjawab Hayeon, Xiumin berlari menuju kamar Jongin untuk mengambil tas kantor dan jasnya dan hal ini tentu tak akan dilewatkan oleh Hayeon, dia cepat-cepat memasuki lift sebelum pria itu keluar dari kamarnya.
Usaha untuk menghindari Xiumin sepertinya akan gagal karena pria itu sudah stand by di depan hotel dengan audi hitamnya menunggu Hayeon. Salahkan Hayeon yang lupa bahwa ada dua lift menuju lobi di penthouse mereka dan sialnya tadi Hayeon sengaja ke kamar mandi untuk mengelabui Xiumin agar tak menemukannya.
"Seberapapun jeniusnya dirimu, aku jauh lebih jenius diatasmu, Nona Moon.." Sindir Xiumin yang kini duduk bersandar di badan mobilnya sambil tersenyum begitu hangat dan manis. Jujur saja, Hayeon berteriak dalam hati mendapat senyuman langka Xiumin.
"Aku bisa pergi sendiri--"
"Jongin akan membawa mobilmu bukan? Sudahlah, jangan terlalu gengsi padaku." Hayeon memutar bola matanya malas lalu menendang tulang kering Xiumin dan berakhir masuk kedalam audi hitamnya.
"Cepat, seniorku akan marah jika aku terlambat!" Suara Hayeon yang terdengar begitu ketus membuat Xiumin yang baru saja mendudukkan diri di kursi kemudi menyerngit dan membatin, "katanya sangat menyukaiku, tapi dia bahkan ogah-ogahan seperti ini. Dasar aneh!"
"Minseok cepat!" Xiumin melotot lalu menoleh dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
"Apa lagi?"
"Apa Minseok adalah panggilan kesayanganku darimu?"
"Itu nama aslimu bodoh!"
"Cepat jalankan atau aku keluar!" Xiumin mengangguk cepat lalu menginjak pedal gas dengan kecepatan stabil. Selama perjalanan, Hayeon hanya memainkan ponselnya.
"Kau menyukaiku tapi kau pura-pura membenciku, kau memang beda.." gumam Xiumin yang membuat Hayeon terhenti memainkan game diponselnya dab menoleh kaget kepada Xiumin yang wajahnya sangat-sangat datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]
FanfictionSiapa sangka Byun Baekhyun dengan ketampanan luar biasa yang membuat semua orang menatapnya sempurna memiliki sisi lain dalam dirinya? Menikah dengan Choi Luna karena rencana balas dendam jiwa lainnya yang tak bisa ia atasi. Rahasia masa lalu penyeb...