10 Tahun yang lalu...
Saat itu, saat yang paling menyakitkan bagi Hankyung dan Sehun yang menjadi saksi mata penembakan Luna oleh Je Seok.
Kini mereka menatap miris dari kaca bundar dipintu saat dokter dan para susternya dengan sigap menangani peluru yang menancap di dada kanan Luna. Hankyung, gadis itu tak bersuara, ia berusaha setegar mungkin. Diusap lengan Sehun penuh perasaan, bagaimanapun diantara mereka, Sehunlah yang paling merasa bersalah..
Oh Sehun, pria itu sudah berdiri disebelah ranjang Baekhyun dengan tangan terkepal kuat, bahkan bajunya yang masih berdarah belum ia ganti. Ia benar-benar murka dengan Baekhyun. "Aku tahu kau sudah sadar.." Baekhyun mau tak mau membuka matanya lalu menatap datar Sehun.
"Luna meninggal, relakan dia.."
Disaat inilah bagai ribuan meteor menjatuhinya, kepalanya memberat. Saat Sehun keluar, dengan segenap hati ia berdoa. Berdoa kepada Tuhan untuk menjaga gadisnya.
"Aku harap kau tenang disana, Luna.."
Sekiranya doa itu mewakili perasaan bersalah dan kehilangan yang ia rasakan sekarang. Bagaimanapun ia tak bisa melawan takdir, dari awal semuanya memang salah, takdir mempermainkan mereka dan dengan tragis merebut nyawa gadis tak bersalah seperti Luna. Gadis yang penuh dengan mimpi dan harapan besar dalam hidupnya harus dikorbankan menyusul ibu dan neneknya di syurga.
"Aku tau ini sangat terlambat, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sadar, aku telah mencintaimu.."
"Aku mencintai gadis kecil pengirim mawar yang sangat mencintaiku.."
"Aku yakin, aku mencintaimu, Byun Luna, istriku.."
.
.
.
Sehun datang dengan wajah memerah marah, Hankyung mendekat dan mengusap lengan Sehun. "Apa yang kau katakan pada Baekhyun? Kau tak membuatnya kesakitan, 'kan?" Sehun diam.
"Aku mengatakan bahwa Luna meninggal."
Hankyun dan Jongdae melotot, mereka tak habis pikir dengan jalan pikiran Sehun.
"Oh Sehun! Kau ini gila atau bagaimana?! Luna belum meninggal!" Bentak Hankyung.
"Luna telah mati, kalaupun Luna bangun, dia akan hidup sebagai dirinya yang baru, bukan sebagai Luna yang penuh luka. Dia harus mencari kehidupannya yang aman dan nyaman, bukan yang membahayakan seperti Baekhyun. Aku hanya ingin membuat pria itu berhenti untuk mengejar Luna jika Luna sembuh nanti."
"Tapi meraka saling mencintai.." Hankyung melirih.
"Tidak, bukan mereka, tapi hanya Luna."
Hankyung menyangkal, "aku bisa liat bahwa Baekhyun juga mencintai Luna."
"Kalau dia mencintai Luna, setidaknya dia berjuang. Disini hanya Luna yang berjuang, hanya dia yang berkorban. Tapi, apa? Baekhyun tetap diam dan tak mencoba untuk berjuang bersama, padahal dia bisa jika dia mau!"
"Sehun kau tahu, Hayeon bahkan lebih dari ini tapi dia tak pernah menyalahkan Xiumin. Aku yakin Lunapun begitu. Mereka tahu apa yang mereka lakukan dan aku yakin, Luna tak akan menyesal. Dia akan lebih bahagia Baekhyun selamat dari Je Seok dibandingkan dengan nyawanya."
"Hayeon, gadis itu mengorbankan semua yang ia punya demi Luna yang jelas-jelas adalah wanita tercinta Xiumin. Hayeon tak pernah meminta Xiumin melihat pengorbanannya, ia tak pernah mengeluh sakit di hadapan siapapun, dia kuat, dia menahan semuanya dan membahagiakan Xiumin dengan Luna. Sampai detik inipun aku yakin, nama Hayeon pada hati Xiumin belum terukir dengan sempurna, baru pahatan kecil. Jika Hayeon bisa, Luna juga pasti bisa. Jika Hayeon pada akhirnya bersatu dengan Xiumin, maka Luna juga akan bersatu dengan Baekhyun. Mereka sama. Jadi, tak ada yang bisa disalahkan dalam permasalahan ini termasuk Baekhyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]
FanfictionSiapa sangka Byun Baekhyun dengan ketampanan luar biasa yang membuat semua orang menatapnya sempurna memiliki sisi lain dalam dirinya? Menikah dengan Choi Luna karena rencana balas dendam jiwa lainnya yang tak bisa ia atasi. Rahasia masa lalu penyeb...