(34) The First Mission Plan

2.9K 390 5
                                    

       Setelah menempuh jalan yang cukup melelahkan, akhirnya Luna dan Xiumin sampai di sebuah hotel yang dekat dengan pantai, mereka memesan kamar yang bersebelahan dengan alasan jika Luna ada apa-apa dapat dengan mudah memanggil Xiumin. Namun, tanpa mereka berdua sadari, sepasang saudara sepupu yang mengikuti mereka berada di kamar yang berhadapan dengan kamar Xiumin dan Luna.

Ting!

From: Xiumin

[Tidurlah dulu, nanti sore akan aku ajak ke pantai untuk melihat sunset]

Luna tersenyum saat melihat pesan singkat dari Xiumin.

[Oke, kau juga istirahatlah, oppa]

Ting!

From: Xiumin

[Siap tuan putri]

Luna tidak lagi membalas pesan Xiumin. Dia lebih memilih membaringkan diri di kasur hotel yang empuk dan lembut. Tidak lama, matanya mengantuk dan tenggelam ke alam mimpi begitu juga dengan Xiumin yang terlebih dahulu terlelap dikamarnya.

Sementara di Seoul...

Dara yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi dikejutkan dengan mertuanya yang bersuara, "Dara, ayah pergi ke kantor dulu, selagi Baekhyun berlibur kantor akan ayah urus, kau kuncilah pintu dan jangan kemana-mana" Dara mengangguk lalu tersenyum. Setelah mertuanya itu hilang diambang pintu, dengan segera ia kunci pintu tersebut.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal diotak Dara.

Matanya melirik jam di dinding.

16.30

"Ini sudah sore dan sudah waktunya orang-orang kantor pulang, tapi kenapa ayah baru mau pergi? Pakaiannya juga biasa saja." Gumam Dara dengan heran.

"Ada yang aneh."

Langkah kaki Dara mengarah ke dapur dengan niat membuat jus jeruk peneman rasa bosannya di depan televisi, tapi semua niatnya itu gugur setelah melihat sebuah pintu yang tidak pernah ia masuki. Selama menjadi istri Baekhyun, mertuanya itu melarang keras Dara masuk ke ruangan yang katanya gudang tersebut. Bahkan Baekhyun sendiripun dilarang oleh ayahnya, tapi ada sesuatu aneh yang terjadi.

Ketika Baekhyun berganti menjadi JeSeok, dia dengan mudahnya masuk ke dalam sana tanpa amukan marah mertuanya.

Dara menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan keadaan.

"Aman!" Langkah kakinya mulai cepat hingga saat ini ia sampai di depan pintu misterius tersebut. Saat ia pegang dan tekan ganggangnya untuk membuka, ternyata pintu itu terkunci.

Dara memutar otaknya untuk mencari cara agar pintu itu bisa terbuka karena Dara yakin ada sesuatu yang disembunyikan di dalam sana.

"Bagaimana cara membukanya, ya?" Gumam Dara sambil mondar-mandir di depan pintu. Tangannya menyisir rambut dengan frustasi, namun kegiatan itu terhenti ketika jari-jarinya menyentuh sesuatu benda yang tersemat dikepalanya.

"Cerdas!" Dara tersenyum penuh kemenangan saat menarik dan melepas jepitan rambutnya.

Dengan cekatan Dara mengutak-atik lubang kunci itu sampai akhirnya...

"Yes! Berhasil!" Ia pun membuka pintu itu secara perlahan. Matanya seketika membulat bahkan badannya mematung ketika melihat ruangan dengan cahaya redup tersebut menyuguhkan pemandangan yang tidak dapat Dara mengerti isinya.

Disana dinding ruangan tersebut bingkai-bingkai foto berukuran besar terpampang berurutan. Dara mendekati satu persatu bingkai tersebut dan membaca nama yang tertulis didalamnya.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang