chapter 9

1.7K 56 0
                                    

Tidak lama kemudian.......

"Hai Regina, lo dah makan? Lo dah mandi? Gimana perasaan lo? Kapan lo boleh pulang? Besok? Lusa? Atau sekarang? Lo rutin makan kan? Lo dah minum obat kan? Revaldo ngak ngapa-ngapain lo kan? Lo............ " Ucapan Silvia terpotong

"Heh mulut mercon, lo bisa diem ngak sih ini rumah sakit bukan hutan yang dengan seenaknya lo bisa teriak-teriak di sini!" Ucap Iqbal kesal yang membuat semua orang tertawa

"Enak aja lo makhluk astral bilang gue mulut mercon! Ngaca lo liat diri lo dulu kalik!" Ucap Silvia tak kalah kesal

"Udah donk kalian berantem muluk ini rumah sakit ada pasien lain di sebelah!" Ucap Pina mulai kesal dengan tingkah teman-temanya ini

"Yaudah deh....... Maaf...... "Ucap Silvia dan Iqbal lesu

Teman-teman mereka hanya menggeleng. Selalu saja seperti ini jikalau Silvia dan Iqbal bertemu mereka pasti berantem, hedehhhhhh pusing sendiri dah Regina menghadapi temannya yang satu ini dan sepupu nya ini.

Tak lama kemudian Nada pun membisikan sesuatu ke Bintang yang membuat Bintang menatap heran ke Nada.

"Plllliiiiiisssss, mau ya! " Mohon Nada

Bintang tersenyum dan mengelus kepala Nada dengan sayang sembari berucap.

"Apa sih yang enggak buat kamu!" Ucap Bintang

"Ehem ........" Deheman Regina membuat Nada dan Bintang kaget dan langsung canggung

"Serasa dunia milik berdua aja nih! " Ucap Silvia menggoda Nada dan Bintang

"Iya nih!" Ucap yang lain sedangkan Regina hanya menggeleng melihat kedua  temannya itu canggung satu sama lain

"Bukan dunia milik berdua kali Sil !" Ucap Eza

"Terus? " Tanya Silvia kepo

"Serasa kita di jadiin patung!" Ucap Rian

Semua orang dibuat tertawa oleh ucapan Rian tadi sedangkan Nada tertunduk malu dengan rona merah di pipinya. Sedangkan Bintang,malah menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Oh iya gin, kayanya udah sore gue pulang dulu, lo rajin makan, minum obat yang rutin dan denger apa kata dokter!" Ucap Iqbal

"Iya........ Bang Iqbal bawel!!!!!!" Ucap Regina sambil tertawa geli melihat sepupunya itu menatap garang padanya

"Yaudah gue pulang dulu gue titip Regina ya do! Kalau dia melawan kata dokter, lo hukum juga ngak papa!" Ucap Iqbal pada Revaldo

"Iya lo tenang aja!" Jawab Revaldo sambil menepuk pundak sahabatnya itu

"Eh, kalian udah saling kenal?" Tanya Regina heran

"Udah...... Lo tau kan dulu gue pernah ke Amerika dan punya 7 sahabat disana?" Ucap Iqbal dan dijawab anggukan oleh Regina

"Nah, mereka ini sahabat yang gue maksud!" Ucap Iqbal sembari menepuk pundak Revaldo

Ya, Iqbal merupakan sahabat Revaldo dan teman-temanya. Ia tau Revaldo sempat frustrasi akibat kehilangan Regina dan mungkin tuhan berkata lain, dan mengembalikan kembali Regina ke pelukan Revaldo walaupun Regina dan teman-temanya yang tidak ingat siapa dirinya sesungguhnya.

"Syukurlah Revaldo dan Regina bisa bersama lagi, walau Regina tak mengingat siapa dirinya yang sesungguhnya tapi mungkin suatu saat nanti Regina akan mengingatnya !" Batin Iqbal

"Iqbal buruan pulang nanti tante nyariin dan ujung-ujungnya tante tau gue masuk rumah sakit. Lo tau sendiri kalau tante tau gue kenapa-napa kayak apa!" Ucap Regina

Iqbal terkekeh melihat wajah Regina yang lesu itu. Ia ingat bagaimana paniknya ibunya itu padahal Regina terluka hanya akibat mengiris bawang merah.

Iqbal tau kalau itu bisa menjadi bencana akibat Regina yang terluka dapat mengundang vampire lain menculik Regina dan akhirnya Regina akan benar-benar pergi untuk selama-lamanya sungguh Iqbal tidak ingin hal itu terjadi dan tentunya akan membuat hidup Revaldo benar-benar hancur lagi. Iqbal tidak ingin hidup Revaldo hancur lebur lagi, cukup 10 tahun lalu, tidak lagi.

"Yaudah gue pulang bayyyyy!" Ucap Iqbal sembari berlalu

"Yaudah, hati-hati!" Ingat Regina

"Yoi!" Jawab Iqbal

"Yaudah deh gin kita juga balik nanti kita kesini lagi kok dan mumpung besok libur, jadi kita juga jagain lo OK! " Ucap Vioni

"Yaudah thanks ya guys udah mau jagain gue!" Ucap Regina

"Yaelah gin, lo itu kayak sama orang lain aja inget kita itu udah kayak saudara, manis pahitnya hidup udah kita jalanin bersama gin!" Ujar Risya

"Iya, dan kita akan selalu bersama-sama dan terus bersama sampai maut memisahkan kita!" Ucap Wila

"Yaudah kita balik, lo istirahat aja dulu nanti kita semua balik lagi, dahhhh Regina!" Pamit Pina

"Dahhhh hati-hati!" Ingat Regina

"Iya!!!!!!" Jawab mereka

"Yaudah gin, do kami nganterin mereka dulu dahhh, cepet sembuh gin!" Pamit teman-temanya Revaldo

"Iya makasih!" Jawab Regina sembari keluarnya teman-temanya dari ruangannya






















                                   Bersambung

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang