chapter 42

1K 26 0
                                    

Perang masih berlangsung, sedikit demi sedikit para prajurit mulai tumbang

Luka demi luka mulai tertoreh di tubuh para pangeran

"Za, sebaiknya lo bantuin pasukan bagian utara!" Ucap Rian

"O___ Akh...." Erang Eza saat merasakan sesuatu menusuk jantung nya

"Eza...." Teriak keenam pangeran vampire sembari menatap Eza yang membulatkan matanya dengan mata yang mengarah ke jantung nya

Tiba-tiba...

"AKH..." Erang Rian

"AKH... " Erang Stevan

"AKH... " Erang Kenzo

"AKH... " Erang Kevin

"AKH... " Erang Bintang

Mereka berlima sama-sama mengerang tatkala sebuah benda tajam menembus bagian jantung mereka secara bersamaan

Perlahan tubuh mereka mulai oleng karena sedikit demi sedikit nyawa mereka hilang dari tubuh mereka

"EZA..." Teriak seorang gadis yang berada di dekat sebuah pohon besar sembari menghampiri Eza

"RIAN..." Teriak seorang gadis yang berdiri di samping sebuah danau di dekat sana sembari menghampiri Rian

"STEVAN ..." Teriak seorang gadis yang entah sejak kapan berada di tengah-tengah medan pertempuran ini sembari menghampiri Stevan

"KENZO ..." Teriak seorang gadis yang melayang sembari menghampiri Kenzo

"KEVIN..." Teriak seorang gadis yang terbang dengan sayap nya sembari menghampiri Kevin

"BINTANG... " Teriak seorang gadis yang berada di atas sebuah air danau sembari menghampiri Bintang

Keenam gadis itu langsung menangkap tubuh keenam pangeran yang sudah mulai tumbang itu

Para gadis itu saling menangis sembari menatap para lelaki yang sedang berada di pangkuan mereka

"Maafin aku Ken... Maafin aku...." Ucap gadis itu sembari terisak melihat sang pujaan hati terkapar tidak berdaya di pangkuannya

"Sshhh... In__nhi bukh__kanh sssaalhh__lahhh khha__hhmmuhk khhookk... Sshee___hhkaarrrss__uuusshhnnyha akhhh__kkhhu khhaa__sshhiihh thhaauuhh lle__bhiihh aawwhhal.... Uhuk.... Uhuk..." Ucap Kenzo tak jelas karena mencoba tetap bicara walau keadaan nya tidak memungkinkan

"Udah... Kamu jangan bicara lagi... Hiks... Sepatutnya aku dengerin kamu waktu itu... Tapi... Aku... Aku... " Tanpa terduga, Kenzo langsung meletakkan jari telunjuknya untuk menghentikan ucapan sang pujaan hari dan menyeka bulir kristal yang masih mengalir di mata sang gadis menggunakan ibu jarinya

Kenzo tersenyum sembari menatap manik mata sang gadis yang membuat tangisan gadis itu semakin pecah

Hingga perlahan mata Kenzo mulai tertutup yang membuat gadis tersebut langsung membulatkan matanya tidak percaya

"Enggak... Enggak... Kenzo bangun.... Aku mohon bangun... Kenzo... KENZOOOO" Teriak sang gadis sembari menangis sekencang-kencangnya

Semua pandangan mulai mengarah ke enam gadis yang sedang menangis kencang sembari merengkuh keenam mayat yang berada di pangkuan mereka

Saat sedang fokus menatap pemandangan yang berada di hadapannya tiba-tiba Revaldo langsung di kejutkan dengan suara teriakan dan pelukan seseorang dari arah belakang tubuhnya

"REVALDO AWAS...." Ucap seseorang sembari memeluk Revaldo dari belakang

Sontak Revaldo langsung membulatkan matanya tatkala menyadari siapa yang sedang memeluknya saat ini

Perlahan pelukan orang itu mulai melonggar, bau hanyir yang khas mulai mewarnai indra penciuman seluruh kaum yang berada di tempat ini

Bau khas darah istimewa yang tercipta dan hanya ada satu di dunia mulai menyeruak ke penciuman seluruh kaum yang berada di tempat tersebut
































Ya


























































































Darah suci


































































Darah suci sudah tiada.....

END

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang