chapter 18

1.1K 40 0
                                    

Ruang santai

"Hai bunda, ayah!" Sapa Revaldo dan teman-temanya saat memasuki ruang santai keluarga itu

"Hai juga sayang, bagaimana dengan sekolah kamu?" Tanya Resi Yoonalita Syauqi, ibunda dari Regina ( Regina tunangan Revaldo)

"Baik bun!" Jawab mereka

"Kalian sudah makan?" Tanya Miranda Suzua Wiliam , ibunda Revaldo

"Mmmmm, bentar lagi deh bun!" Ucap Revaldo sambil duduk di samping Resi

"Kamu tidak boleh begitu sayang, kalau waktu makan, ya makan, kalau waktu tidur ya tidur! Nanti sakit loh!" Ucap Resi sembari mengelus kepala Revaldo

"Mmmm, Resi? Apa kamu lupa kalau vampire nggak pernah sakit, kecuali di bulan atau hari tertentu!" Ucap Miranda

Seketika wajah Resi berubah menjadi sedih, dan ia baru ingat kalau vampire tidak pernah sakit
Miranda merasa bersalah dengan perkataan nya tadi, apakah Resi kembali mengingat putri nya?

"Bunda inget Regina ya?" Tanya Revaldo saat setetes air mata keluar dari pelupuk mata Resi

"Ah, tidak sayang!" Elak Resi sembari menghapus air matanya
Seketika Revaldo dan teman-temanya tersenyum dan saling menatap satu sama lain

"Bunda nggak usah sedih lagi, Regina masih hidup kok!" Ucap Revaldo

Semua orang menatap Revaldo penuh tanda tanya

"Revaldo, kalau kamu berbicara jangan ngaur!" Ucap Wiliam, ayah Revaldo

"Revaldo nggak ngaur kok yah!" Ucap Revaldo

"Revaldo, sudahlah jangan pernah bercanda masalah Regina lagi! Bunda tidak suka!" Ucap Miranda yang mulai kesal dengan ucapan putranya itu

"Revaldo tidak bercanda bunda!" Ucap Revaldo

"Benar bunda! Revaldo dan teman-temanya tidak bercanda!" Suara seseorang terdengar dari ambang pintu

Semua orang menatap ke arah datangnya suara

"Iqbal?" Kaget mereka semua kecuali RevaldoCS

"Kamu juga tau masalah ini Iqbal?" Tanya Hana Zaqwin Bramasta , ibunda dari Wila

"Iya bunda! Selain itu, bunda Wilona juga tau!" Jawab Iqbal

"Tapi kenapa kalian tidak memberitahukan berita ini kepada kami?" Tanya Austin Vie Pratama, ibunda dari Stevan marah

"Maaf kalau Iqbal baru ngasih tau sekarang, karena Iqbal yakin setelah kalian semua tau masalah ini, kalian pasti menyuruh Regina untuk kembali ke istana dan menjadi seorang putri lagi!" Ucap Iqbal

"Apa salahnya kalau kami membawa Regina pulang? Ini rumahnya!" Ucap ayah Regina marah

"Karena, tujuan mereka adalah melenyapkan Regina!" Ucap Iqbal sedikit berteriak

Semua orang menundukkan wajahnya, mereka baru mengingat kalau bangsa portal lah yang sudah melenyapkan Regina dan teman-temanya karena bagi mereka darah suci dan darah kristal hanya membawa malapetaka bagi bangsa mereka

"Maaf kalau ucapan saya membuat kalian semua sedih!" Ucap Iqbal sembari membungkukkan badannya

"Tapi saya masih tidak percaya dengan apa yang kalian katakan!" Ucap Resi

"Yaudah, gini deh! Besok siang jam 10.00 kita ketemu di perbatasan dunia manusia dengan dunia kerajaan!" Ucap Revaldo

"Baiklah kalau begitu, tapi awas kalau kalian boongin bunda sama ayah! Bakalan bunda hukum kalian semua!" Ucap Miranda mengancam

Mereka sama-sama tertawa

"Iya, mana mungkin Revaldo boongin bunda!" Ucap Revaldo sambil tersenyum

"Yaudah kalau begitu sekarang kita makan yuk, belum pada makan kan?" Tanya Resi

"Yaudah yuk bun!" Ucap Revaldo sambil merangkul Resi

"Ihhh, bunda di tinggalin nih!" Ucap Miranda sedih

"Ya enggak lah!" Ucap Revaldo sambil merangkul Miranda dan berlalu bersama kedua bundanya itu

Keesokan harinya

"Pagi guys!" Sapa Revaldo

"Pagi!" Jawab mereka

"Eh! girl's, Regina mana?" Tanya Revaldo

"Yaelah kayak nggak tau aja lo kalau si Regina kalau lagi ada masa senggang kayak gini pasti ngerjain tugas OSIS nya lah!" Ucap Nada

"Ooooo yaudah, ke kelas yuk!" Ajak Revaldo

"Yuk!" Jawab mereka semua sambil berlalu

Kelas

"Pagi anak-anak, eh itu tempat duduk Regina sama Revaldo kok kosong? Mereka dimana?" Tanya Buk Ily selaku guru fisika

"Kalau Revaldo lagi di toilet buk, tapi kalau Regina nggak tau kemana buk! Mungkin cabut buk?" Ucap Nabila

"Nab, kalau bicara bisa di saring dulu nggak sih? Ngomong asal aja, Regina itu nggak sama kayak lo, dia itu ketos bisa ajakan dia lagi di ruangan OSIS atau di panggil Pak Kepsek?" Ucap Wila

"Ya, bisa aja kan?" Ucap Cinta membela Nabila

"Heh, tante-tante! Bisa diem nggak sih lo? Budek tau nggak telinga gue gara-gara lo!" Ucap Risya kesal

"Apa lo bilang? Tante-tante? Enak aja lo, cewek se cantik ini lo bilang tante-tante? Lo tu yang keganjenan!" Ucap Cinta

"Cinta, Risya! Kalian ini malah berantem, sudah diam!" Ucap Buk Ily melerai

Tiba-tiba....

"Maaf buk saya telat!" Ucap dua orang dari ambang pintu dengan ngos-ngosan

Semua orang menatap ke arah datangnya suara dan nampak lah Regina dan Revaldo yang sedang menatap satu sama lain

"Kalian dari mana saja? Kenapa bisa terlambat?" Tanya Buk Ily

"Maaf buk, tadi saya habis dari ruang OSIS ngerjain tugas dari Pak Kepsek buk!" Ucap Regina

"Kalau kamu Revaldo?" Tanya Buk Ily

"Saya habis dari toilet buk!" Ucap Revaldo

"Hahhhhh, sudah, karena ini udah yang ketiga kalianya kalian berdua telat, ibuk bakalan nggasih kalian berdua hukuman!" Ucap Buk Ily membuat Revaldo dan Regina menatap Buk Ily dengan tatapan kaget mereka

"Yah, buk jangan dong buk!" Ucap Regina

"Sudah sekarang kalian berdua ibu hukum nyiramin semua tanaman yang ada di sekolah ini tanpa satu pun yang tersisa!" Ucap Buk Ily

"Yahhhhh buk jangan dong buk!" Ucap Revaldo dan Regina berbarengan

"Sudah, tidak ada penolakan atau ibuk tambah hukumannya?" Tanya Buk Ily

"Jangan buk, jangan!" Tolak Regina dan Revaldo

"Yasudah kalau begitu, sekarang ayo kerjakan!" Ucap Buk Ily

"Yaudah deh buk!" Jawab Regina dan Revaldo lesu sembari keluar kelas


   Bersambung

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang