chapter 38

827 27 0
                                    

Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya masakan Revaldo
pun jadi.

Di letakkannya makanan tersebut di meja makan. Aku benar-benar tidak percaya kalau Revaldo bisa memasak

"Ayo di makan! Jangan di liatin doang!" Ucap Revaldo sembari duduk di sebelah ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo di makan! Jangan di liatin doang!" Ucap Revaldo sembari duduk di sebelah ku

Kami makan dengan lahap dengan kesunyian yang mendominasi ruangan tersebut

30 menit kemudian, kami pun selesai dan aku pun langsung melangkah mendekati arah dapur, tepatnya tempat pencuci piring

"Mau ngapain lo?" Tanya Revaldo tiba-tiba

"Mau nyuci piring lah!" Ucap ku santai

"Oooo, gue mandi dulu ya!" Ucap Revaldo dan berlalu meninggalkan ku sendirian

Saat sedang asyik menyuci piring, tiba-tiba tanpa aku ketahui seseorang membekap mulut ku menggunakan sapu tangan

Bau aroma sapu tangan itu langsung membuat ku pusing dan jatuh pingsan

Revaldo prov

Ku selesaikan acara mandi ku sekitar 11 menit. Setelah memakai pakaian ku, aku pun langsung berjalan menuruni anak tangga

Saat aku sampai di tangga terakhir, aku tidak melihat keberadaan Regina. Hati ku tiba-tiba cemas

"Regina! Regina!" Panggil ku namun sama sekali tak ada jawaban

Aku makin panik, namun tetap mencoba menjernihkan pikiran ku

Ku ambil ponsel ku sembari mengetik beberapa pesan dan ku kirimkan kepada teman-teman ku

"Guys, Regina ilang!"

"Silvia juga!"

"Yang lainnya juga!"

"Yaudah sekarang kita cari mereka! Jangan sampai orang lain tau tentang hal ini!"

"OK!"

Ku matikan telfon milikku dan pergi menuju parkiran

Ku lajukan motor ku dengan kecepatan tinggi membelah jalan ibu kota

Sunyi nya malam, membuat ku makin leluasa untuk melacak keberadaan Regina

Saat melewati hutan, tiba-tiba dada ku terasa sesak, perasaan ku tidak nyaman

Ku hentikan motor ku dan tepat saat itu juga, teman-teman ku datang

"Kalian rasain hal yang sama ngga?" Tanya ku yang hanya di angguki mereka

Aku pun langsung turun dari motor bersama teman-teman ku, perlahan aku mulai memasuki hutan dengan langkah pelan

Tepat 50 langkah aku berjalan, ku dengar suara tangisan yang langsung pecah, hening nya hutan tiba-tiba riuh karena suara tangis itu lebih mendominasi

Makin lama, aku makin mempercepat langkah ku hingga yang ku temui sekarang adalah....


















Bersambung

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang