chapter 24

971 31 0
                                        

Satu minggu kemudian....

"Anak-anak kita kedatangan murid-murid baru, ayo masuk!" Ucap Bu Lianka

Tidak butuh waktu lama, 4 orang cowok langsung masuk dengan gaya yang cool

Saat melihat siapa yang memasuki kelas itu, Regina langsung membulatkan matanya kaget karena ia tau pasti siapa cowok-cowok itu

Revaldo yang menyadari perubahan raut wajah Regina langsung terheran-heran

"Lo kenapa gin?" Tanya Revaldo

"Do, mereka yang gangguin gue sama temen-temen gue malam itu!" Ucap Regina membuat Revaldo membulatkan matanya

"Dasar bangsa serigala, ngga ada habis-habisnya apa cari perpecahan mulu? Dulu mereka menjadi sekutu untuk menyerang kerajaan, sekarang ingin mengambil darah suci dan darah kristal, ck dasar serakah!" Batin Revaldo

"Do, lo kenapa?" Tanya Regina saat melihat ekspresi Revaldo yang menatap tajam pada cowok-cowok itu, dan hanya di balas senyum miring cowok-cowok itu

Regina menatap mereka bergantian seperti mengerti apa yang sedang mereka bicarakan

Tetttt

Tetttt

Tetttt

Bunyi bel tanda istirahat dimulai

"Gin!" Ucap Revaldo sambil menggenggam tangan Regina

"Napa do?" Tanya Regina menghentikan langkahnya

"Emmm... Nih, bunda gue ngasih itu buat lo!" Ucap Revaldo sembari menyerahkan sebuah gelang kristal

 Nih, bunda gue ngasih itu buat lo!" Ucap Revaldo sembari menyerahkan sebuah gelang kristal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaan nih do? Buat apa?" Tanya Regina heran+kaget

"Emmm... Bunda gue bilang itu hadiah karena lo udah nolongin dia dua minggu yang lalu!" Ucap Revaldo

"Nolongin?" Gumam Regina dan mencoba mengingat sesuatu

Flash Back

"Tolong..... Tolong...." Teriak seorang ibu di jalanan yang begitu sepi

"Serahi tas lo!" Ucap seorang laki-laki yang sedang menarik tas yang di pegang oleh ibu itu

"Tolong.... Tolong...." Teriak ibu tadi lagi

Regina yang tidak sengaja lewat melihat kejadian itu langsung menghampiri ibu dan laki-laki itu

"Woi lepasin dia!" Teriak Regina penuh amarah

"Heh, mendingan lo pergi deh neng cantik, dari pada lo kita sakitin!" Ucap teman laki-laki tadi dengan seringai nya

"Sakitin gue? Yang ada lo yang gue abisin!" Ucap Regina angkuh

"Berani juga tuh cewek, bro hajar!" Ucap orang yang memegang tas tadi pada temannya

Seorang temannya mulai maju dan memasang kuda-kudanya, Regina pun mulai mundur dan memasang kuda-kudanya pula

Satu pukulan di lontarkan laki-laki itu dan hampir mengenai Regina, untuk saja Regina menghindar dan dengan cepat satu pukulan keras mendarat di perut laki-laki itu yang membuat laki-laki itu jatuh tersungkur

"Sial!" Gumam salah satu dari mereka

Mereka semua pun maju dan mulai menyerang, menendang, memukul Regina, namun Regina dapat menghindar dan menangkis setiap serangan itu hingga pertandingan selesai, semua laki-laki itu terkapar di lantai tak berdaya

"He..... Sok jago lo pada, makannya jangan suka remehin orang!" Ucap Regina sembari mengambil tas ibu tadi

"Awas lo ya!" Ucap salah seorang dari mereka dan berlari bersama teman-temanya

Regina menghampiri ibu itu dan menyerahkan tas yang ia ambil dari perampok tadi

"Nih buk, tasnya lain kali kalo lagi jalan jangan sendiri ya buk, bahaya!" Ingat Regina

"Iya nak, terima kasih, ah ini ada sedikit rezeki untuk kamu!" Ucap ibu itu dan menyerahkan beberapa lembar uang 50 ribuan

"Ngga usah buk, saya ikhlas nolongin ibuk kok!" Ucap Regina mendorong pelan tangan ibu yang menyodorkan uang itu

"Kalau begitu saya permisi buk! Assalamualaikum!" Pamit Regina dan berlari menjauh

Flash off

"Oh.... Jadi itu nyokap lo?" Tanya Regina

"Iya!" Jawab Revaldo

"Tapi serius deh do, gue nggak ngarepin imbalan sedikit pun!" Tolak Regina

"Udah ya, ngga ada tolak menolak lagi!" Ucap Revaldo sambil mencoba memasang gelang itu di tangan Regina

Regina terus saja mencoba melepaskan tangannya yang berusaha di pakaikan gelang oleh Revaldo hingga

"Dah!" Ucap Revaldo senang sembari mengangkat tangannya

"Duh...." Regina mulai mencoba membuka gelang itu namun tidak bisa, gelang itu seperti sudah tertanam dalam dirinya

"Revaldo, bukain!" Ucap Regina sembari menyodorkan tanganya yang memakai gelang itu

"NO!" Tekan Revaldo

"Kok lo maksa sih?" Tanya Regina kesal

"Bunda gue bilang, itu gelang harus di terima, anggep aja itu gelang hadiah ulang tahun dari bunda gue, OK?" Ucap Revaldo

"Tapi ULTAH gue kan udah lewat banget!" Ucap Regina masih berusaha menolak

"Tapi nggak ada salahnya kan kalau di kasih hadiah sekarang?" Tanya Revaldo membuat Regina jengah

"Tapi do...... " Belum sempat Regina melanjutkan kata-katanya Revaldo langsung memotongnya

"Nggak ada tapi-tapian, udah ah, yuk masuk kelas!" Ucap Revaldo sambil menarik tangan Regina

"Tapi.... Tapi..... " Belum sempat Regina berucap Revaldo sudah menarik tangannya menuju kelas

"Dasar pemaksa!" Gumam Regina






















Bersambung

Halo para READERS....... 😊😀😁😊😀😁😊😀😁

Lama ya UP nya? 😪😪😪😪

Hehehe mohon di maklumi ya, author lagi nggak ada inspirasi nih😅😅😅😅😅

Oiya, mungkin untuk kedepannya author nggak bisa up teratur 😢😥😅😢😥😅

Tapi jangan khawatir author tetap up kok nggak bakalan hiasus apa lagi berhenti 😁😁😁😁😁

Jadi baca terus vampire love STORY nya 😄😆😄😆😄😆

Vote and coment author tunggu😊😊😊😀😀😀😁😁😁

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 🙌🙋🙌🙋🙌🙋

Kecup hangat dari author 😘😚😙😘😚😙😘😚😙

Dinda Sukra YA

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang