chapter 21

1.1K 33 0
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 01.45 malam

"Bun kayanya udah malem banget, Revaldo sama yang lain mau pulang dulu, takut kalau telat sekolah besok!" Ucap Revaldo

"Yaudah tapi hati-hati ya! Jangan ngebut bawa motornya!" Ucap Resi

"Dan inget pesen bunda! Jagain menantu bunda! Jangan sampai dia lecet! Jangan sampai dia sakit!  Jangan sampai dia...." Ucap Miranda terpotong

"Iya bunda....... " Jawab Revaldo

"Udah ah kelamaan dengerin bunda ceramah bisa-bisa matahari terbit duluan nih! Dah bunda!" Ucap Revaldo sembari berlari bersama teman-temanya

"Dasar kalian ini!" Ucap Miranda dan Resi bersamaan

Sedangkan di tempat lain

Rumah ReginaCS

BAR

BAR

BAR

"Hoi buka pintunya!" Ucap seseorang dari luar sembari menggedor-gedor pintu Rumah ReginaCS dengan kasar

"Duhhhhh, gimana nih gin? Gue takut!" Ucap Silvia dengan suara yang gemetar

"Siapa sih yang ngeganggu jam segini?" Tanya Regina

Sudah 30 menit orang-orang itu menggedor pintu Rumah ReginaCS

Regina mulai terpancing akan emosi

Detik berikutnya Regina mulai mendekati pintu rumahnya dan membukanya dengan paksa dan menutupnya dengan emosi

Barrrr

Bunyi pintu yang dibanting dengan kencan

"Apa sih mau kalian? Ini udah malem gue sama temen-temen gue mau tidur!" Ucap Regina penuh emosi

Mereka hanya memandang Regina dengan tersenyum miring namun sangat mengerikan

Bukannya takut, Regina malah makin terbalut akan emosi

"Selagi gue masih belum emosi mendingan kalian semua pergi dari rumah gue atau bakalan gue habisin kalian semua!" Ucap Regina sambil menunjuk ke arah pagar rumahnya

"Wah Wah Wah ternyata lo berani juga ya melawan kita? Apa lo nggak tau siapa kita?" Tanya salah satu dari mereka

"Gue nggak tau dan nggak mau tau yang jelas sekarang pergi lo dari rumah gue! Sebelum gue  emosi!" Ucap Regina masih menunjuk ke arah pagar rumahnya

"Kalau kita nggak mau, lo mau apa?" Tanya salah satu dari mereka

Regina mulai mengepalkan tangannya

Detik berikutnya ia langsung memukul salah satu dari mereka dan membenturkan tubuh orang itu ke pahanya, satu orang tumbang

Saat salah satu dari mereka ingin memukul Regina dari belakang, Regina langsung menahan tangan orang itu, saat melihat ke samping Regina melihat teman dari orang itu hampir memukulnya, dengan cepat Regina langsung menghindar dan menggenggam tangan orang itu, detik berikutnya Regina langsung memutar tangan orang itu dan menguncinya, saat sudah berada di belakang kedua orang itu Regina langsung menendang mereka berdua hingga mereka tersungkur tak berdaya

Saat yang lain ingin memukul Regina ia langsung mengunci tangan salah satu dari mereka dan menjadikan tubuh orang itu  sebagai tumpuan, Regina menaiki tubuh orang itu dan langsung menendang teman-teman orang itu hingga mereka semua tersungkur dan jatuh ke lantai

Saat sudah selesai Regina langsung turun dari bagian belakang tubuh laki-laki itu dan beberapa detik Regina tersenyum dengan tangannya yang masih memegang tangan orang itu, Regina tersenyum dan detik berikutnya ia langsung membanting tubuh laki-laki itu ke lantai hingga laki-laki itu terbentur dan meringis kesakitan

"Sekali lagi kalian kayak gini di rumah gue, bakalan gue buat kalian masuk kuburan inget itu!" Ucap Regina sembari berlalu meninggalkan 10 laki-laki yang sedang meringis kesakitan itu

Tidak lama kemudian mereka mulai bangun

"Bagaimanapun juga kita harus dapetin darah suci dan darah kristal itu!" Ucap salah satu dari mereka dengan berbisik namun masih terdengar di telinga Regina

Saat Regina membalikkan tubuhnya mereka semua sudah tidak ada di tempat mereka lagi

"Aneh!" Batin Regina

Tidak lama kemudian Regina pun memasuki rumahnya

"Loh gin, mereka pada kemana?" Tanya Wila menghampiri Regina

"Udah kabur!" Jawab Regina

"Seriusan?" Tanya Vioni yang langsung di angguki oleh Regina

"Udah ah yuk masuk! Gue masih ngantuk!" Ucap Regina berlalu memasuki rumahnya yang disusul teman-temanya

Sekolah

"Pagi girl's!" Sapa RevaldoCS

"Pagi!" Jawab mereka kecuali Regina

Revaldo yang melihat Regina sedang termenung langsung menghampirinya

"Lo kenapa gin?" Tanya Revaldo membuat Regina tersentak kaget

"Nggak papa kok!" Jawab Regina

"Gin, gue tau kayak apa lo lagi bohong, jadi jangan pernah boongin gue!" Ucap Revaldo

Regina mengambil nafas dan membuangnya

"Jadi gini, tadi malem jam satuan, ada orang yang gedor-gedor pintu Rumah kita, karena gue udah terbawa emosi gue ngelawan mereka semua dan ngancem mereka supaya mereka nggak lagi gangguin kita, tapi yang gue heranin pas gue mau pergi masuk ke rumah, gue denger salah satu dari mereka nyebut 'Bagaimanapun juga kita harus dapetin darah suci dan darah kristal itu!' ucap mereka!" Ucap Regina panjang lebar

Seketika wajah Revaldo langsung berubah seperti sedang memikirkan sesuatu namun, dengan wajah penuh amarah

Regina yang melihat itu merasa heran, setiap Revaldo mendengar masalah tentang hal ini pasti wajah Revaldo langsung berubah, membuat kecurigaan muncul di hati Regina

"Kenapa ya, setiap gue cerita masalah ini ke Revaldo pasti deh wajahnya kayak gini, apa Revaldo tau sesuatu tentang hal ini?" Batin Regina bertanya-tanya

"Duh, gara-gara ngebahas masalah ini kita jadi lupa waktu kan, yuk ke kelas sebelum Buk Syiva masuk!" Ucap Nada mengingatkan

"Iya ya, yuk!" Jawab Pina

"Kalian duluan aja gue harus jemput life dulu di ruangan Pak Kepsek!" Ucap Regina

"Lah, tugas lagi lo?" Tanya Risya yang diangguki oleh Regina

"Duluan ya guys!" Ucap Regina berlalu meninggalkan teman-temanya

"Yaudah yuk cabut!" Ajak Revaldo yang diangguki oleh teman-temanya





















Bersambung

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang