chapter 2

3.1K 93 0
                                    

Taman Sekolah

"Emmm, kita duduk di sana aja yuk!" Ajak Revaldo sambil menunjuk sebuah bangku di taman itu

"Yaudah yuk!.Guys kita istirahat di sana aja yuk!" Ucap Regina pada teman-temanya

"Yuk!" Jawab mereka semua kecuali Regina

"Eh!,do gue heran deh, lo kan putra pemilik sekolah ini tapi kok lo ngak tau seluk beluk sekolah ini?" Tanya Regina heran
"Ya, dulu kan gue sekolah dan tinggal di Amrik dan gue pindah kesini pun akibat di suruh ayah untuk mengkaji tentang perusahaan ayah yang ada di Indonesia jadi, wajar donk gue ngak tau daerah sini!" Ucap Revaldo panjang lebar

"Eh!, iya kita belum sempat kenalan nama lo siapa?" Tanya Revaldo

"Regina, Regina Anatasya.S." Ucap Regina memperkenalkan diri

"Kok akhiran nama lo S ?" Tanya Revaldo

"Gue juga ngak tau.Tapi kata tante gue itu ngak ada maknanya kok!" Ucap Regina

"Tante?" Ujar Revaldo heran

"Kalau boleh tau, ortu lo di mana?" Tanya Revaldo

"Gue yatim piatu, orang tua gue meninggal akibat kecelakaan, saat itu gue masih kecil banget, jadi gue ngak inget terlalu banyak tenang kejadian itu!" Tak terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Regina, bayangan tentang masalalunya kembali terngiang dalam pikiran nya

"Saat itu orang tua gue mau pergi ke pertemuan seluruh CEO dunia dan saat itu gue juga ikut bareng mereka.Namun,saat di perjalanan ada orang yang mengikuti kami dari belakang dan terus menggedor pintu mobil ayah. Karena ayah ngak mau berhenti,ban mobil kami di tembak dan terjadilah tabrakan. Orang tua gue meninggal saat sampai di rumah sakit, sedangkan gue selamat" Makin lama air mata makin membanjiri pipi Regina sesekali ia mengusap pipinya untuk menghapus air matanya tapi apa daya air matanya terus mengalir tanpa henti

"Maafin gue ya, gara-gara gue lo inget kejadian itu lagi!" Ucap Revaldo sambil memeluk Regina dan mengusap punggung Regina, memberi kekuatan untuk gadis yang benar-benar sedang rapuh itu.

"Maafin aku Gina, aku belum bisa menceritakan semuanya kepada mu,maaf" Batin Revaldo

"Udah ya, jangan nangis lagi nanti cantiknya ilang loh!" Gurau Revaldo membuat Regina tersenyum

"Nah!,gitu donk senyum. Masa lalu itu jangan pernah lo ungkit lagi biarkan itu menjadi masa lalu. Sambut masa depan lo, ingat semua orang yang menyayangi lo, karena melihat lo bahagia merupakan hal terindah untuk mereka" Ucap Revaldo sambil menatap teman-temanya Regina

"Bener gin,lo bahagia kita bahagia!" Ucap Nada

"Ya, dan siapa yang berani gangguin lo bakalan gue hajar!" Ucap Silvia

"Heh,emang lo mau ngehajar mereka kayak apa?" Tanya Vioni meremehkan

"Eh!,lo jangan salah ya. Dengan mereka mendengar suara gue yang cetar membahana ini balakan bikin satu dunia KO!" Ucap Silvia angkuh

"Eh!,ngaku dia!" Ejek Pina

"Aaaaaaa, nyebelin banget sih lo!" Rajuk Silvia

"Udah-udah kalian ini!" Tegur Risya

Regina seketika tersenyum melihat tingkah teman-temanya itu.

"What?, Gue ngak salah liat kan, Regina lo barusan senyum?" Teriak Silvia tak percaya melihat untuk pertama kalinya temanya ini tersenyum

"Udah ah, yuk ke kelas. Udah mau bel!" Ingat Regina

"Eh!,iya yuk!" Ucap Wila

"Yuk!" Jawab mereka semua

Kelas

"Regina aku perlu bicara sama kamu!" Ucap Zian tiba-tiba

"Bicara apa?" Tanya Regina dingin

"Ikut aku!" Ucap Zian sambil mencengkram tangan Regina yang membuat Regina meringis

Revaldo yang melihat itu langsung menarik tangan Regina yang dicengkram Zian tadi.

"Eh!,lo jangan kasar donk sama cewek!" Ucap Revaldo dingin

"Emangnya lo siapa?.Ini urusan gue sama cewek gue ngak ada urusan sama lo!" Ucap Zian angkuh

"Gina!, berani-beraninya lo masih pacaran sama ni si kutukupret!" Teriak Silvia histeris

"Eh, Zian. Kata siapa kita pacaran?" Tanya Regina

"Kalian semua dengar, siapa yang udah nyebarin gosip kalau gue sama Zian pacaran?" Tanya Regina berteriak

Hening

"Jawab!" Amarah Regina tak dapat di tahan lagi. Ia sungguh marah dengan berita tentang dirinya ini.

"Si Zian gin!" Teriak Iqbal dari pintu kelas

"Owh, jadi elo yang nyebarin gosip nya!" Ucap Regina sambil melangkah menuju tempat Zian berdiri

Bung
Krek
Gubrak
Bung
Prang........

Bunyi barang-barang terjatuh mulai menghiasi pendengaran mereka di tambah teriakan histeris para siswi membuat seluruh siswa/i berkerumunan di depan kelas XIA .

"Lo denger satu hal ya" Ucap Regina sambil menarik kerah baju Zian

"Sekali lagi lo berbuat kayak gini,bakalan gue pastiin lo ngak bakalan bisa hidup lagi. Camkan itu!" Sambung Regina sambil melepaskan kerah baju Zian dengan kasar.

"Dan untuk kalian semua, sekali lagi gue denger hal kayak gini terulang lagi. Kalian tau sendiri akibatnya!" Ucap Regina berlalu keluar kelas di susul oleh teman-temanya dan Revaldo CS

                                  Bersambung

Vampire Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang