------------------------------------------------------
" only trust and believe my your feel and your heart say. That's the true and real. "
------------------------------------------------------
Seorang pria memasuki butik dengan diiringi riuh suara para pemujanya.
Ia berjalan tanpa menggubris satupun ucapan mereka.
"Apa ini butik Joe's?" Ucapnya malas.
Allegra yang merasa malas dengan calon pelanggannya yang satu ini hanya bisa menjawab singkat. "Ya benar."
"Astaga kenapa adikku memintaku mencari pakaian itu hingga kesini?" keluhnya frustasi.
Allegra dapat mendengarnya. Ia pun berusaha sabar dengan orang semacam Drake itu. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Tanya Allegra pada Drake.
Pria itu terkejut. Bagaimana bisa seorang wanita tidak mengetahui namanya. "Drake Fletcher Diorgano."
Drake Fletcher Diorgano. Pria berusia 25 tahun uang berprofesi sebagai pengusaha dibidang fashion dan seorang model ternama.
"Baiklah, Tuan Diorgano. Anda bisa mencari pakaian yang diinginkan adik anda disana atau disebelah sana." Jelas Allegra sambil berusaha sabar sebab butiknya mendadak berubah menjadi tempat pertunjukan yang banyak di tonton orang.
********
2 jam kemudian...
"Apa anda sudah mendapatkan yang adikmu inginkan?" tanya Allegra setelah melihat Drake kebingungan menemukan pakaian yang dimaksud adiknya itu.
"Bagaimana aku bisa mendapatkan apa yang adikku mau, kalau pekerjanya saja tidak becus. Bukannya membantu mencarikan malah duduk dengan santai." ucapnya menyindir.
"Apa maksud anda?" Mata Allegra membelalak tak percaya dengan yang didengarnya.
"Anda mendengarnya." sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Drake memang suka mencari perhatian wanita. Namum itu bukan keinginannya, tapi sudah menjadi sifaf alaminya. Apalagi sejak tadi Allegra tidak menggubris keberadaannya, membuatnya gemas dengan wanita itu.
"Mohon maaf Tn--Tn. Diorgano, anda adalah orang pertama yang berani menghina para pekerja saya. Dan itu sangat tidak sopan" Wajah Allegra memerah menatap wajah santai Drake.
Drake semakin terpancing dan termotivasi menatap kemarahan Allegra. Ia tidak percaya jika ternyata masih ada wanita yang tidak terpengaruh dengan wajahnya dan pesonanya.
"Itu adalah kebenarannya. Harusnya butikmu diberi gelar sebagai butik dengan pelayanan terburuk di dunia fashion." Pancingnya lagi.
Mata Allegra berhasil membulat penuh. Mulutnya terbuka lebar dan tampak emosinya akan segera meledak.
Drake menatap mata Allegra yang indah itu. Seperti berbalik menghipnotisnya.
"Dasar kurang ajar. Berani se--" Tanpa kata, Drake memotong perkataan Allegra dengan bibirnya. Ya pria itu menciumnya.
Allegra terkejut.
Prakk
Allegra menampar dengan keras pipi Drake. Dan disusul dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Kau menangis? Apa berciuman itu menyakitkan, sehingga membuatmu meneteskan airmata?" tanya Drake. Ini London, semua orang pasti pernah berciuman menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Italian Boy
RomancePertemuan pertama mereka membuat Drake selalu memikirkan Allegra sepanjang waktu. Sebaliknya Allegra juga memikirkan pria yang dibencinya itu. Lambat laun, Drake mulai tertarik dengannya, namun tak tau apa yang dimaksud oleh hatinya. Akankah Allegr...