Part 20 - Pure

2.4K 61 2
                                    

"Charrel, ikuti aba-aba yang akan ku berikan, nanti."

Drake sekarang berada disebuah rumah di kota Pittsburgh. Dirinya, Charrel dan beberapa polisi lokal ikut dalam pencarian Allegra dan Geraldy.

"Baiklah, kami akan menunggumu." Ucap seorang polisi.

Ketika Drake akan pergi, Charrel berbisik padanya." Aku percayakan mereka padamu, Drake."

Drake pergi melalui pintu belakang. Dapat dilihatnya beberapa bodyguard bersenjata berkeliaran menjaga disekitar.

Drake dengan perlahan menyelinap melalui sebuah jendela tua yang tampaknya mengarah ke ruang bawah tanah. Ia menghindari perkelahian agar Diana tidak tahu kehadirannya.

Drake berhasil masuk. Ia segera menuju ke ruangan tempat Allegra dan Geraldy disekap.

Drake melintasi sebuah ruangan dan mendengar isak tangis wanita yaitu Allegra. Dan wanita lainnya yang sedang memaki dan mengutuki Allegra. Dan pastinya itu adalah Diana.

Drake harus tenang. Jika ia terpancing amarahnya sendiri, ia akan membahayakan nyawa wanitanya. Ia bergegas pergi dari sana untuk menyelamatkan Geraldy terlebih dahulu.

"Charrel, aku menemukan Allegra dan akan mencari Geraldy sekarang." bisik Drake disebuah handy talkie.

Dirinya menyisir setiap ruangan yang ada, tapi sosok yang dicarinya tidak juga terlihat.

"Kamu mencari, Geraldy?" Ucap seorang wanita di balik Drake.

Drake menoleh lalu mendapati Diana, Denessa dan Allegra yang mereka jambak dengan erat disebelahnya. Ia tidak tahan melihat penderitaan wanitanya, tapi ia harus sabar dengan permainan mereka.

"Iya. Dimana dia?" Ucap Drake.

"Aku tau, sayang. Kau akan mencarinya kemari. Apa kau tidak mencari kekasihmu ini?" sambil menjambak Allegra lebih erat

"Jangan banyak basa-basi. Beritahu aku, dimana Geraldy?"

"Jangan terlalu dingin pada kami Drake. Kamu tidak kasihan padanya. Karena setiap kali kau berbicara seperti itu, dialah yang merasakan sakitnya."

"Hentikan semua ini, Diana. Beritahu sekarang atau..."

"Atau apa? Kau mengancam kami?" Cerca Diana. "Kau ingin melukai kami?"

Diana mengeluarkan sebilah pisau dari saku roknya. "Sebelum kau melukai kami, akan ku lakukan dulu pada wanitamu ini."

Namun, tiba-tiba polisi datang dan menghentikan drama Diana itu.

"Angkat tangan!" Diana langsung menghempaskan pisau itu ke lantai. Denessa juga segera melepaskan Allegra.

Allegra pun segera berlari memeluk Drake dengan erat.
Ternyata sejak tadi, Drake menyalakan handy talkie-nya, mempermudah Charrel untuk mendengar percakapan mereka .

"Tangkap mereka dan bawa mereka dari sini." Perintah Charrel.

"Hi, putra tampanku. Charrel, apa kau tega menahan mamamu ini?" Bujuk Diana dengan wajah memelas.

"Cih, kau bukan mamaku. Enyalah dari sini. Dan ingat aku bukan putramu. Cepat bawa mereka dari sini."

"Tunggu dulu. Dimana papaku?" Tanya Allegra dengan sisa-sisa tangisnya.

"Dia sudah mati, sayang. Maafkan mamamu ini, ya?" Ucap Diana dengan wajah yang pura-pura menyesal.

Allegra membeku. Ia terduduk dan isak tangisnya semakin menjadi.

Drake meraih bahu gadis itu dan merengkuhnya kedalam pelukannya. "Jangan percaya padanya, Alle. Aku akan mencari papamu. Aku janji."


*******

My Italian BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang